Percayakah kalian bila dunia game itu nyata? Tapi ini serius, mereka yang ada didalamnya sungguh nyata. Bukan hanya sebatas kata nyata, tapi mereka benar-benar ada.Dunia itu bernama Flootopia. Dunia itu akan mambawa masalah bagi siapa saja yang nekat memasukinya. Seperti mereka yang akan diceritakan di seri kali ini.
Disebuah apartemen berwarna senada dengan langit sore itu. Tampak seorang wanita sedang duduk sendirian di balkon apartemen itu.
"Apa kau sudah memikirkan rencana untuk besok?" Tanya seorang pria yang tiba-tiba mendekat kearah nya. Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan, wanita itu hanya menggeleng sambil tersenyum.
"Apa rasa kita memang harus datang ke markas Qumei. Tak ada pilihan lain. Jika kita ingin menghentikan rencananya, kita harus sesegera mungkin kesana." Ucap Xin pada Chang sambil menepuk pundak lelaki itu.
"Apa kita membutuhkan bantuan bawahan ayahku untuk itu?" Chang menatap wajah Xin yang dari samping tampak cantik sore itu.
"Chang! Berhentilah menggunakan bantuan ayahmu untuk ini. Apa kau ingin mengorban keluargamu lagi? Jangan lupa karena ulah ayahmu yang gegabah ibumu yang harus menganggung semuanya," tukas Xin sambil menatap tajam Chang yang masih menatap wajahnya.
"Jangan bahas ibuku, aku minta padamu," ucap Chang lalu membuang mukanya.
"Serahkan saja padaku. Kupastikan sebelum purnama, Qumei akan kalah," Ucap Xin lalu bangkit dari tempat duduknya untuk masuk kembali ke dalam apartemennya.
"Jika belum makan, makanlah. Tadi aku membuatkan sup kelinci untukmu. Makanlah selagi hangat," lanjut Xin sebelum akhirnya meninggalkan Chang sendirian di balkon apartemen.
------
KAMU SEDANG MEMBACA
| Flootopia |
FantasySebuah dunia game yang dirancang oleh seorang kakek yang ternyata seorang profesor. Dunia yang membuat dua orang anak harus bertarung di dalam dunia rancangannya.