Number 1

908 96 6
                                    

Di sebuah hutan belantara yang gelap nan menyeramkan. hanya suara-suara kicauan burung hantu dan beberapa hewan penjaga hutan tersebut yang menemani seorang kim jisoo si manusia segirala tengah duduk di atas bebatuan besar menatap langit biru yang dikelilingi oleh bintang-bintang dan bulan sabit.

"jisoo..." panggil ayah jisoo, kim ji-yong.

dia berjalan mendekati jisoo sambil membawa beberapa daging yang ia bawa dari kastil.

jisoo berbalik saat namanya dipanggil dan menatap ayahnya yang tersenyum manis kepadanya.

"ada apa ayah?" tanyanya.

"ada yang ingin ayah bicarakan kepadamu" jawabnya mendudukkan diri di sebelah jisoo sambil menyerahkan daging ke tangan jisoo.

jisoo mengangguk menerima daging tersebut.

"apa yang akan ayah bicarakan kepadaku?" tanyanya penasaran.

ji-yong diam sejenak untuk menoleh kesamping menatap wajah cantik rupawan putrinya yang tengah melihatnya serius.

"sebenarnya ayah ingin memerintahkanmu untuk mencari saudara kembarmu yang telah hilang 20 tahun yang lalu" jelasnya dengan wajah sendu.

jisoo diam memproses apa yang dikatakan ayahnya itu. dia bingung dan juga terkejut mendengarnya. bagaimana bisa selama dia hidup 20 tahun. dirinya baru mengetahui bahwa dia memiliki saudara kembar.

"apakah ayah bercanda?" tanyanya linglung.

ji-yong menggeleng sebagai jawaban. lalu menatap langit malam yang menyinari mereka berdua.

"tidak nak, ayah mengatakan yang sebenarnya" jawabnya. merangkul bahu putrinya bertujuan untuk memeluknya. dan jisoo diam membiarkan tubuhnya di peluk oleh ayahnya karena masih syok mendengar kabar tiba-tiba ini.

"lalu dengan siapa dia tinggal selama ini, apakah dia baik-baik saja, apakah dia tahu dia punya saudara kembar" tanyanya beruntun menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca.

ji-yong menoleh ke bawah menatap wajah putrinya yang berada dibahunya, dia menghela merasa iba dengan putrinya.

"dia tinggal bersama ibu kalian. dan soal tahu atau tidaknya dia memiliki saudara kembar. ayah juga tidak tahu karena terakhir kali ayah melihat ketika mereka dibawa oleh pengawal suruhan kakekmu." jawabnya menjelaskan.

jisoo terkejut mendengarnya.

"I-ibu ma-masih hidup?" lirihnya bertanya menatap sang ayah.

ji-yong mengangguk menatap ke arah lain. tidak ingin melihat reaksi jisoo mendengar kabar ini.

"kenapa ayah baru memberitahuku sekarang jika ibu masih hidup. seharusnya ayah mengatakannya sejak dulu agar aku tidak berpisah dengan mereka dan berakhir kesepian seperti ini ayah." teriaknya marah dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

ji-yong menggeleng tidak bermaksud memisahkan mereka.

"tenangkan dirimu dulu nak, biarkan ayah menjelaskan semuanya agar kamu tidak salah paham." ucapnya mengusap pipi jisoo. dan jisoo diam masih terisak meratapi nasibnya.

Flashback

Oeekk...oeekkk...

suara tangisan bayi menggema dikamar milik sepasang suami istri ji-yong dan chaerin.

chaerin tengah mengatur nafasnya dengan melirik ke arah bayi pertama yang baru saja ia keluarkan itu. dia tersenyum bahagia menatap tubuh mungil menggemaskan itu.

sedangkan ji-yong tak kalah sama. dia juga menatap dengan rasa bahagia sebab anak yang ditunggu-tunggu akhirnya keluar juga.

"sayang anak kita telah lahir" ucapnya dengan wajah berbinar-binar memegang jari lentik istrinya. dan chaerin membalas dengan tersenyum tipis mengusap pipi tirus Ji-yong.

My Sister is a Werewolf [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang