"Nora pulang!" Teriakan sapaan noora menggema diseluruh penjuru rumah yang sudah kosong karena para art sudah pulang ke rumah masing masing sejak pukul 4 sore dan saat ini jam dinding di ruang tamu sudah menunjukkan pukul 5 sore.
"Eh, tumben udah pulang. Mau mas bikinin teh anget nggak ra?" ian, kakak Noora memasukin rumah melalui pintu
belakang menghampiri Noora yang baru selesai melepas sepatunya. Terlihat bajunya yang terdapat sedikit noda coklat yang kemungkinan tanah dan keringat yang membuat baju ian menjeplak tubuh berototnya.Noora tanpa sadar memperhatikan tubuh ian yang memperlihatkan otot tubuhnya menonjol dibalik kaus basah miliknya. Aroma keringat yang menguar membuat memek Noora basah.
"Dek? Kok malah bengong sih mas nanya loh." Ian melambaikan tangan besarnya didepan wajah Noora membuat noora kembali dari fantasi liamnya terhadap tubuh sang kakak.
"Eh, i-iya Mas, maaf adek kaget liat Mas ian masih disini. Adek mau es teh aja Mas lagi gerah soalnya." Noora membuka dua kancing teratasnya dan melepas dasi sekolah yang sedari pagi mengikat leher jenjangnya. Noora mengibaskan kerah bajunya mengipasi lehernya yang terdapat kucuran keringat membuat dadanya bergoyang Ke kanan dan ke kiri.
Ian yang melihat leher menggoda Noora terpampang didepan matanya langsung berbalik badan mengalihkan pandangannya agak tidak berpikiran yang tidak senonoh kepada adiknya itu.
"Ya udah, Mas bikinin dulu ya. Adek naik aja keatas nanti Mas anterin tehnya. Perkataan ian seolah olah menjadi angin lalu untuk noora, karena anak itu justru mengikuti ian ke dapur seperti anak ayam.
*Gak ah, adek mau ngobrol sama Mas ian aja, sepi tau adek sendirian terus di rumah." Noora mendudukkan pantatnya di kursi meja makan, memperhatikan ian membuatkan teh untuknya. Punggung tegap ian sangat menggoda noora, ingin rasanya ia bersandar saat memeluknya dari belakang atau mencakar punggung kekar itu dengan kukunya saat tubuhnya terlonjak akibat hentakan kontol besar ian di memek sempitnya. "Mas kok tumben jam segini udah pulang?" Kerjaan mas di kantor udah selesai semua ian meletakkan segelas es teh di depan noora yang terlihat menggoda dengan keringat disekitar badan
"Makasih ya Mas" Noora langsung meminumnya
Es teh yang sangat menyegarkan tenggorokan kering nya hingga hanya tersisa es batu saja. "Yaudah Mas mau kebelakang dulu ya dek" ian langsung beranjak menuju halaman belakang Rumah noora sebelum noora menghentikan langkahnya dengan perkataannya" Eh, tunggu Mas mau nanem bungga kann Ade ikutt ya Mau belajar nanam juga" noora bergegas bangkit dari kursinya mengikuti noora menuju taman
belakang Melupakan seragamnya yang
mungkin saja akan terkena tanah"Tapi itu seragammu belum diganti loh"
"Oh iya, adek lupa Ya udah lah mas gak apa apa nanti langsung dicuci kalo kena tanah gampang." Noora berjongkok didepan lubang kecil yang habis digali oleh ian saat dirinya belum pulang sekolah. Karna rok yang dipakai Noora sangat pendek jadi Ian dapt Melihat pantat bulat noora. Ian yang melihat pemandangan pantat berisi noora meneguk ludahnya kasar, la berusaha menahan dirinya agar kontol besarnya yang sudah sesak karena salah memakai celana dalam. tidak sengaja celana dalam adiknya noora masuk ke lemari pakaiannya semakin sesak karena kontolnya yang membesar tegang meminta untuk segera di keluarkanIan segera berjongkok disamping tubuh mungil noora. Noora menoleh kearah ian
meminta aba aba apa yang harus dilakukannya
terlebih dahulu
"Ini lubangnya cuma dua, kita butuhnya lima lubang jadi harus gali tiga lubang lagi Adek gali satu dulu ya" ian memberikan sekop kecil ke tangan noora Entah disengaja atau tidak, tangan noora ikut menggenggam tangan besar ian yang sedikit kasar Merasakan kulit halus noora ditangannya sedikit membuat ian merinding ingin kembali merasakan kulit sehalus bayi noora.Noora mulai menggali tanah menggunakan sekop yang diberikan ian Dengan senang hati menggali hingga beberapa tanah mengenal seragamnya hingga terdapat noda coklat yang mungkin saja akan sulit hilang
Ian yang melihat noora menggali hingga
lubang hasil galannya lebih besar dari yang dibutuhkan langsung menghentikan noora "Adek, udah dek, itu lubangnya udah besar
banget, nanti malah kamu yang masuk kesitu"
menggali dua lubang dalam waktu singkat"Sekarang masukin benih yang ditoples satu lubang satu benih kapas ga usah dibuang" ian menjulurkan tangan kekar nya didepan wajah noora untuk mengambil toples kotak berisi benih yang sudah menumbuhkan kecambah hingga nafanya berhembus dipipi tembam noora
Noora refleks menolehkan wajahnya kearah ian hingga kedua hidung mereka bersentuhan Ditatapnya mata ian yang membesar terkejut merasakan kedua bibir mereka hampir menempel
Noora melirik bibir ian yang sedikit terbuka, sangat menggoda untuk noora jilati. Noora yang sudah sangat sange pun langsung mencium bibir ian.
"emhh adek udah dek ga bener loh ini" ucap ian melepaskan pangutan bibir mereka meskipun ian sudah sange berat tapi tetap saja dia merasa bersalah
"Mas ih mas emang ga sange? noora sange banget loh maaass" ucap noora sedikit mendesah
"Coba mas pegang memek noora udah basah banget ini" noora menuntun tangan besar berurat ian untuk memegang memeknya yang sudah basah, ian sedikit terkejut dengan tindakan noora yang tiba tiba tapi karna. melihat reaksi ian yang hanya diam noora semakin ingin menggoda ian
"masss emhhh mama sama papa gaada loh mas, mashh gamau ngewein noora pas pake seragam kaya giniih" karna sudah kepalang sange ian pun lansung mencium noora, dan tangannya sibuk mencoba masuk kedalam celana dalam
"Susah ya sayang? bentar ya aku buka dulu cd aku biar gampang colmekin nya" ian lansung memasukan 2 jarinya kedalam memek nora
"Ouhh sayaaang ahh pake jari aja udah kerasa enak banget apalagi pake kontol kamu massh""Lonte banget lo gue liat liat, belajar jadi lonte dimana hm?
"Emang bener lonte lo ajg diginiin aja udah kencing""Aah iyahh norah lontehnyaa massh sayaang ahh cepet mash ewein nooraa"
"Siap mas genjot sampe pagi sayang?
"Emhhh siappp mashh nora siapp di genjot tiap saat, buat nora hamil, noora mau hamil anak mass ouhhh"
"Lonte banget lo anjing nih makan kontol gue"