Usus?

5 1 0
                                    

Pegantian kelas di umumkan, lantas semua murid kecewa karena sudah terlanjur nyaman dengan kelas lama ada yang udah bestian, ada yang udah buat circle, ada yang udah cinlok, tetapi apa boleh dibuat pemilihan kelas yang baru tetap di jalan kan.

Hari terakhir sebelum pergantian kelas semua murid kelas 10 heboh dan berbondong-bondong mengerumuni kantor guru. Dalang di balik semua ini pasti lah Malika karena dia sudah mewanti-wanti tidak ingin pindah kelas.
Namun guru-guru tah mengindahkan permintaan anak-anak murid nya dan menyuruh pak Dadung satpam sekolah untuk mengusir para beban keluarga yang sedang berdemo.

  "Udah ges turuti aja karna yang jauh bakal tambah rapat yatoh! " Pak Dadung berseru sambil menyesap satu puntung rokok Sempurna yang dibeli nya di warung Mak Dang di luar sekolah. Ajaib!
Semua anak pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, bukan apa-apa hanya saja mereka takut protes bila Pak Dadung orang nya karena gosip-gosip yang beredar Pak Dadung selalu datang pagi-pagi kesekolah dan melakukan ritual yang aneh-aneh. Seperti banyak nya taburan bunga di kamar mandi wanita dan yang parahnya selalu ada sempak pria yang bergantung di salah satu bilik kamar wanita. HIII! Serem banget besteh.

Bukan SMA 20 Ngawi kalau nggak ngawur, setiap hari pasti saja ada hal-hal yang di luar nadia eh maksudnya nalar seperti contohnya hari ini cewek bertubuh tinggi yang bernama Malika meributkan satu potong kue limitid edisen yang bertoping usus yang kental Mbah Moen sang pemilik kantinhanya geleng-geleng kepala lantaran barang yang di beli nya di toko oren lama sekali tibanya. Eh? Pertengkaran meributkan kue limitid edisen masih berlanjut sampai-sampai harus memanggil sesepuh di sekolah nya siapa lagi kalau bukan Pak Dadung. Tetapi kekuatan Pak Dadung tidak terlalu besar dan tidak cukup kuat untuk memecahkan masalah antara kedua orang yang sangat fanatik pada kenikmatan kue limitid edisen kepunyaan Mbah Moen. Jadilah dia memanggil anak nya yang sangat- sangat tampan dan perkasa tapi jangan salah jono anak Pak Dadung luarnya nya saja keliatan seperti huluk  namun luar nya helo kiti.

"Iya Pak ada yang bisa Jono bantu? "
Jono yang baru datang terkejut karena tiba-tiba Mbah Moen meneriaki nya.

" Yo ndak mbak udah sana-sana saya lagi sibuk iki loh sampean ganggu aja" Sahut Mbah Moen tanpa melihat siapa yang berbicara lantaran masih galau karena tertipu barang palsu di toko oren.
Wait? Si Jono yang gagah perkasa berotot hampir di sekujur tubuh nya di katain mbak. Jono tidak terima dan mengangkat tangan nya mengeluarkan otot-otot tangan nya dari kibasan tangan nya yang sangat besar angin berhembus kencang bersiap-siap untuk.

"Lah mas ganteng toh, tak kira tadi mbak-mbak yang mau minta resep kue limitid edisen saya ahahaha. " Mbah Moen tertawa renyah, namun tidak dengan Jono yang lari terpingkal-pingkal menutup muka sambil mengais karena malu.

Pak Dadung kehilangan kesabaran dan berfikir keras sampai-sampai urat-urat kehijau-hijauan keluar dari sela-sela muka Pak Dadung yang tergolong tampan, dengan gagah berani Pak Dadung langsung mengambil ancang-ancang untuk melayangkan sebilah kapak yang sangat besar, tidak ada keraguan tercetak dari manik muka Pak Dadung. Akhirnya Kue itu terbelah dua. Semua masalah si katin Mbah Moen lenyap, bertambahlah pencapaian pertolongan yang ke 36.750 Pak Dadung. Hari itu juga rasanya beban penat dan letih lenyap seketika. Melihat dua sejoli yang tengah asik memakan roti limitid edisen milik Mbah Moen Pak Dadung hanya bisa menyeka air mata yang hampir menetes dari mata nya. Akan lah sampai akhir hayat nya akan tetap setia berada di SMA ini Pak Dadung menjadi ples bek saat ini baru-baru menjadi anak magang di sekolah ini. Mengingat itu Pak Dadung tertawa sendiri dan mendapat tatapan mengerikan dari Mbah Moen. Namun ples bek itu terhenti karena ia baru ingat anak nya Jono tadi menangis karena tidak kebagian kue limitid edisen milik Mbah Moen.

Dengan menggunakan cakra nya yang ke sembilan Pak Dadung dengan mudah menemukan anak lanang nya yang sudah tak menangis malah Jono terlihat senang saat memberi makan Aisyah kucing peliharan sekolah Aisyah bukan kucing sembarangan dia adalah intelegen untuk membuntuti para-para akang mainan di luar pagar sekolah karena takut nya dia akan memeras anak-anak SMA Ngwai dan Pak Marno sang Kepala sekolah tidak mau hal tersebut sampai terjadi pada anak-anak murid nya tercinta walau dia mendengar gosip dari guru-guru bahwa anak-anak murid melakukan demo namun Pak Marno masih tetap melakukan hal kecil ini untuk menjaga keselamatan para murid-murid tercinta nya.

Lain halnya di kantin Mbah Moen, dua sejoli yang diketahui namanya Malika dan Gendis pun bersalaman dan berpelukan dan memaaf-maafan karena tidak lama lagi umat muslim diseluruh dunia melaksanakan ibadah puasa.

                                   ----

Yayyy akhirnya aku buat cerita tanpa bosen sedikit pun. Mungkin aku cocok nya buat cerita yang ngg jelas seperti ahahaha.

SMA 20 NGAWI!. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang