1

12 4 0
                                    

Eir Adara.

Siapa yang tidak mengenal sosok tersebut? Mendengar namanya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri, seorang kaisar kejam yang tega membunuh seluruh keluarga kaisar sebelumnya, alias ayah kandung Eir. Dia tidak membiarkan semua yang berdarah kekaisaran berhasil lolos dan kabur, tanpa pandang bulu dia membantai semuanya. Tanpa rasa bersalah.

Mau yang sudah tua maupun yang masih belia, dia tidak peduli. Dalam semalam semua keturunan kekaisaran yang berada di sana mati dalam keadaan mengenaskan, dan keesokan harinya terdengar pengumuman bahwa posisi ayah Eir sebagai kaisar telah digantikan oleh Eir.

Semua yang mendengarnya tampak heboh dan kebingungan, begitu tahu fakta bahwa Eir telah membunuh keluarganya, semua orang bergidik ngeri dan melakukan demo besar-besaran agar Eir turun dari takhta. Dia di cap sebagai pemberontak kejam.

Nyatanya semua yang mereka lakukan hanya sia-sia, dan pada hari itulah mereka menetapkan sebagai hari kematian anggota kekaisaran yang wajib di ingat selamanya di dalam hati, bahkan setiap tahunnya para rakyat berduka pada hari itu untuk memperingati hari kematian para anggota kekaisaran.

Eir dikenal sebagai sosok yang menyeramkan, kejam, dan bengis! Terdengar desas-desus bahwa dia tidak segan-segan membunuh siapapun yang berani melawan kehendaknya, namun semua orang sadar bahwa faktanya perekonomian negara semakin membaik semenjak Eir naik takhta, bahkan keadaan rakyat menjadi lebih makmur dari sebelumnya.

Entah itu hal yang baik atau buruk.

Eir Adara, musuh yang mendengar namanya pun ketakutan dan trauma karena kekejaman yang dia perbuat pada mereka. Tidak pernah sekalipun Eir kalah dari peperangan. Merampas, membunuh, semuanya dia lakukan. Karena itulah dia dikenal sebagai Monster Gila Kekaisaran, Eir juga orang yang dingin dan penyendiri. Jarang berbicara dan tidak suka jika perintahnya dibantah.

Tapi semua itu hanya cerita yang di lebih-lebihkan, Eir sebenarnya memiliki alasan tersendiri mengapa dia melakukan semua hal kejam itu.

Adara berasal dari nama keluarga ibu Eir, dia membuang nama yang di beri oleh ayahnya. Saat kecil, Eir sering mendapatkan perlakuan buruk dari saudara-saudarinya maupun dari pelayan disana. Eir hanya diam tidak membalas, karena dia tahu kalau dia bertindak maka dirinyalah yang tetap disalahkan.

Berbeda dengan yang lain, ibunya sangat menyayangi Eir, semua orang membenci Eir karena dia anak yang tidak diinginkan Kaisar. Ibu Eir adalah selir yang sebelumnya merupakan pelayan disana, oleh karena itulah dirinya dan ibunya selalu diremehkan dan dicemooh.

Walau semua orang tahu kalau Eir dan ibunya termasuk anggota kekaisaran, mereka tetap mendapatkan perlakuan buruk dan kejam. Hingga pada akhirnya Eir melatih tubuhnya agar menjadi ahli pedang dan belajar mati-matian untuk membalas dendam. Eir mencari guru pribadi rahasia yang mengajarkannya ilmu pengetahuan dasar, sejarah kerajaan, ilmu pedang, ilmu militer dan lain-lainnya.

Hingga pada suatu hari, sang Permaisuri kritis karena keracunan. Orang-orang yang tahu jika ibu Eir satu-satunya orang yang bersama Ratu saat minum teh di sore hari, menuduh ibunya. Teh yang diminum sang Permaisuri terbukti beracun dan ibu Eir dijatuhkan hukuman mati oleh sang Kaisar. Eir yang berusaha membuktikan jika ibunya tidak bersalah hanya di abaikan dan sang Kaisar memutuskan untuk mengurung Eir di penjara karena membela ibunya.

Hingga tibalah hari ibu Eir diadili, seluruh anggota kekaisaran berkumpul di tengah kota bersama para rakyat yang menonton dan meneriaki ibunya sambil melempar telur busuk dan batu. Ibu Eir hanya bisa pasrah, hingga akhirnya lehernya terpotong sempurna, menghiasi pedang tajam algojo dengan cairan merah. Semua orang bersorak-sorai dan tetap mengutuk ibu Eir walau sudah tak bernyawa lagi, sedangkan Eir sudah memulai pemberontakannya di penjara.

Malam harinya, terjadi kekacauan di dalam kerajaan. Denting pedang beradu menghalau amukan monster yang diselimuti kemarahan dan kebencian. Tak peduli siapa yang mati, tak peduli tua atau muda, tak peduli sekutu atau bukan, Eir membantai mereka semua sendirian. Tubuh tak bernyawa dimana-mana dan kerajaan menjadi kolam darah. Hingga di pagi hari terdengar kabar Eir merebut kekuasaan ayahnya dan menobatkan dirinya sendiri sebagai Kaisar.

Eir menggantung kepala ayahnya dan semua anggota Kekaisaran di gerbang kerajaan, semua orang menatap ngeri dan sudah menebak apa yang terjadi di dalam kerajaan semalam.

Hingga tiba hari dimana kulit Eir mengeriput dan rambut panjangnya memutih, dia terbaring lemah di ranjangnya. Ditemani seorang pria muda yang di dengar-dengar merupakan anak angkat Eir.

"Heloss, kau tahu waktuku tidak banyak. Aku memilihmu sebagai Kaisar selanjutnya, tolong jaga rakyatku dan kerajaanku. Aku mempercayaimu, Heloss." Bisikan Eir terdengar lembut di telinga Heloss dengan suaranya yang serak, Eir menepuk lembut kepala pria muda yang berusaha agar air bening di matanya tak jatuh. Dan Eir menghembuskan napas terakhir, mengira semuanya selesai.

Tapi, mata Eir kembali terbuka. Di sebuah ruangan mewah dan mendapatkan dirinya di dalam tubuh seorang gadis muda yang terbaring di kasur empuk.

"Ini.. dimana?" Gumamnya sambil melihat ke sekitar dengan heran.

 dimana?" Gumamnya sambil melihat ke sekitar dengan heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Ilustrasi Eir

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Wanna Break FreeWhere stories live. Discover now