3

45 7 3
                                    

"Kita udah nyampe" ucap nya lalu duduk sambil menarik tangan tianze

"Kita dimana? Mengapa aku di bawa kesini??"

"Ini tempat yang indah bukan?" ucap nya sambil melihat ke atas

"Umm? Iya ini indah, ini membuat pikiran tenang" ucap tianze sambil melihat ke atas

"Tapi disini ada yang lebih indah"

"Hmm?" Tianze melirik zhenyuan

"Iya, itu kamu"

"Mana ada" ucap tianze

Pipi tianze sekarang me merah, zhenyuan melirik ke tianze

"Gemes bener tianze, lo boleh gua makan?" Ucap nya

"T-tidak, diam zhang ge"

"Aku sedari tadi diam, hanya berbicara, mau pulang kapan?"

"Hm?? Aku masih mau disini, zhang ge jika bosan bisa pulang" ucap tianze polos

"Lo pikir gua bakal ninggalin lo sendiri?, emang lo tau jalan balik hah??" Ucap zhenyuan

"E-engga hehe, dui bu qi" tianze menunduk dia merasa zhenyuan memarahi nya

Tianze berdiri lalu membawa tas nya

"Ayo" ucap tianze

"Huh, gua ga bermaksud"

"Tidak apa, aku takut, mari pulang" ucap tianze menarik tangan zhenyuan untuk mengikutinya

"Jika itu kemauan lo, gua ikutin" zhenyuan langsung bangkit pergi menarik tubuh tianze ke dekapannya

"L-lepaskan zhang ge" tianze terkejut lalu melepaskan nya

"Diam" zhenyuan menggendong tianze untuk pulang

"Ini rumah lo?" Ucap zhenyuan menunjuk rumah nya

"Iya, xiexie zhang ge uda temenin tianze tadi" ucap tianze sambil membuka tas nya terlihat sedang mencari sesuatu

"Ada yang ketinggalan?"

Tianze menggeleng, "tidak ada, ini buat zhang ge, terimakasi untuk hari ini, ini dariku sebagai ucapan terimakasi ehehe" ucap tianze lalu masuk ke dalam rumah lalu menutup pintu tianze melambaikan tangan nya dari jendela.

Zhenyuan terkekeh melihat itu "gua pengen lo jadi milik gua tianze" sambil meihat tianze di jendela berharap tianze mendengar nya














*paginya

"Mama, tianze tidak mau sekolah, tianze takut ma" ucap tianze

"Ada apa tianze?, ada masalah?, sekolah sana, baru saja msk masa dsh tidak sekolah, sekolah ya sayang?"

"Baik ma, tianze berangkat"

*sesampainya di sekolah

"Tianzee" ucap ma jiaqi teman sebangkunya

"Ada apa?, apa ini dsh masuk?" Ucap tianze

"Belum"

"Syukurlah, aku kira sudah masuk"

"Nanti bakal ada ketos masuk untuk mengajar, karna laoshi sedang sakit" ucap ma jiaqi

"B-benarkah?, jangan berbohong" tianze tidak percaya

"Aku tidak berbo-

Belum sempat melanjutkan, ketos itu sudah datang

"Semuanya masuk!!" Ucap xida

Xida memperhatikan tianze

"Lo" sambil menunjuk ke tianze

"A-aku?? Ada apa?" Ucap tianze takut

"Sini"

"Ma jiaqi bantu aku" ucap tianze

"Ada apa memanggil tianze? Tianze takut" ucap ma jiaqi

"Ck, cepat lah!!" Ucap nya membentak

"I-iya" tianze langsung pergi ke xida

"Lo yang udah buat gua marah kemarin kan?"

"I-iya, aku meminta maaf" ucap tianze sambil menunduk

"Tidak mudah mendapat maaf dari gua"

Tianze semakin menunduk, xida melihat itu sedikit tidak tega

"Maafin gua, gua berlebihan ya?"

Tianze langsung melihat ke xida, dia tidak percaya apa yang baru saja dia dengar

"T-tidak ini salah ku, aku yang seharusnya meminta maaf"

'Mengapa aku jadi canggung seperti ini?? Mengapa tianze???' Batin tianze melihat ke arah xida

"Pipi lo merah"

"H-hah? Engga kok, emang uda biasa kaya gini ehe" ucap tianze sambil menutup pipinya menggunakan kedua tangan nya

'Bagaimana mungkin dia begitu menggemaskan?, akhhh xida mengapa jadi seperti ini? Ga mungkin gua suka sm bocah ini' batin nya sambil menatap ke arah tianze

"Sudah? Aku malu di lihat banyak orang disini" ucap tianze memecah keheningan di antara mereka berdua

"Iya, lo boleh duduk lg"

"Xiexie"

"Ada apa tadi?" Ucap majiaqi bingung

"Tidak ada" ucap nya singkat

"Kau yakin? Sepertinya aku saja tidak yakin"

"Itu kamu, bukan aku, jiaqi, sudah lupakan" ucap nya agar tidak terjadi masalah lagi

"Iya"

"Lo semua boleh pulang, gua mau bantu laoshi dl" ucap xida

"Hao de" ucap semua murid

"Lo, jgn dulu pulang, nanti gua mau ngomong dl sm lo" ucap xida menunjuk ke tianze

"Iya ge"

Xida langsung membereskan kelas nya, di bantu oleh tianze juga

"Lo istirahat aja sana, ini sm gua aja" ucap xida melihat tianze sedang mengelap jendela²

"Tidak, aku tidak mau" tianze tidak menatap xida langsung, dia lanjut mengelap jendela² itu

"Gua ke canteen dl, lo mau nitip?" Ucap nya

"Tidak usah" tianze menatap xida sekilas, setelah itu tianze melanjutkan mengelap jendela nya

Xida langsung pergi dari kelas itu, dia memesan makanan yang menurut nya enak di canteen.

Tianze duduk di antara bangku² disana, dia menatap keluar jendela, melihat xida yang akan segera menuju kelas..





Segini dlu yah, kapan² lagii, jgn lupa vote yah😘💞💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIANCHEN {Tianze x Xida}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang