Awali memVote sebelum membaca ya, guys~ Thanks you and Happy reading 🫶
*
*
«««*̥˚❀:ೃ⁀➷ *
Di pojok ruangan, seorang gadis muda tampak sibuk dengan ponselnya. Senyum tipis muncul di wajahnya saat notifikasi muncul di layar ponsel jadulnya.
"Manager Noona."
Dia segera memasukkan ponselnya ke dalam saku baju, lalu berjalan menuju meja rias dengan kertas di cermin bertuliskan Chenle.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chenle si laki-laki Mandarin itu terlihat mengangkat tangannya yang menggenggam dasi, yang langsung diambil oleh gadis berkuncir kuda tersebut.
"Kau kan bisa pakai sendiri?"
"Ini tugasmu sebagai pengganti Stylish Noona. Jika mau mengeluh terus, lebih baik kau berhenti saja dan kembali ke dapur sana." Timpal Chenle tajam, tak mau menerima keluhan dari orang di depannya.
Gadis itu hanya diam memilih fokus memasangkan dasi di kerah seragam Chenle yang sedang asik bermain game.
Tak lama Chenle meletakkan ponselnya dengan tergesa-gesa. Ia berusaha melonggarkan dasinya yang terasa mencekik.
"Sialan Alfiy!" Chenle melotot, mengutuk perbuatan asisten manajernya yang kurang ajar. Tapi gadis yang di maksud hanya memandangnya acuh, lalu berbalik dan pergi mengabaikan pria tersebut.
Chenle menjadi semakin marah, "Aku akan melaporkanmu! Percobaan pembunuhan! Ya! Kau dengar tidak?!"
"Berisik payah!" Jeno melemparkan bantal sofa kepada Chenle. "Kita jadi kalah karna kau afk."
Chenle berpindah menatap Jeno, "Itu karena gadis itu mau mencelakai ku," Ia menunjuk Alfiy yang sekarang sedang merapihkah rambut Jisung.
"Aku hampir saja mati sungguhan tadi." Sambungnya dramatis.
Jeno memutar matanya malas, "Tapi kau tidak apa-apa, kan?"
Di tanggapi seperti itu, Chenle sontak berdiri dan berjalan ke Jeno yang duduk di sofa. Dengan tampang kesalnya ia bertanya, "Maksud mu, kau mau aku tidak apa apa, begitu?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
