"Heh kambing, lo lagi dimana?" Ucap seseorang di telepon.
"Ha?"
"Ha ho ha ho. Lo dimana kunyuk?"
"Apasih... Gue lagi tidur.." Jawab Ally pada orang di teleponnya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Mana ada orang tidur bisa angkat telepon. Ih bangun kek, udah sore kan ini."
"Hmm" Gumam Ally dengan mata terpejam.
"Ly. Temenin gue ke kafe SB yuu, gue bosen dirumah." Ucap orang tersebut dengan nada yang terdengar menyedihkan.
"Cowok lo mana?" Ujar Ally dengan mata seperti berat sekali untuk dibuka dan tubuh yang terbungkus oleh selimut biru tua polos dengan pola kotak kotak.
"Sekarang hari Minggu, dia ada jadwal futsal."
"Futsal apa jalan sama cewek lain?" Ledek Ally membuat orang yang ada di teleponnya kesal.
"Ih lo mah, jangan bikin gue overthinking kek! Udah mending sekarang lo bangun terus lo ganti baju pake kerudung terus temenin gue di SB."
Ally berdecak kesal mendengar penuturan panjang itu. "Ck! Lo repot, ganggu tidur siang gue."
Pasalnya, ia masih sangat-sangat mengantuk. Boro boro bangun dari tempat tidur, buka mata saja rasanya ia malas.
"Sudah cepat yaa sayang." Kata Lufia di telepon.
"Yaudah jam lima gue ke SB."
"Sekarang udah jam lima lewat sepuluh Ally...." Lufia mencoba dengan sekuat tenaga untuk sabar menghadapi temannya yang sangat pelor ini. ( nempel dikit molor )
"Makanya mata dibuka dulu."
Ally membuka matanya dengan sangat terpaksa, ia melihat jam yang ada di ponsel nya, lalu ia berdengus kesal karena ada saja yang mengganggu waktu istirahatnya dihari libur.
"Yaudah gue siap siap dulu, abis itu ke SB naik ojol. Bye." Ally langsung mematikan telepon secara sepihak.
Ia bengong sebentar menatap langit langit kamarnya, lalu melakukan peregangan yang biasa dilakukan setelah bangun tidur.
Setelah itu Ally beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk cuci muka, lalu ia mengganti bajunya dengan sweater coklat tua yang terdapat tulisan dibagian dada, celana kulot panjang berwarna coklat muda, hijab pashmina warna hitam, dan shoulder bag warna hitam dengan rantai emas.
Untuk alas kaki Ally menggunakan sendal slip on warna putih dengan tulisan nike warna coklat diatasnya. Tidak lupa Ally memakai kacamata bulat dengan frame berwarna hitam agar penglihatannya jernih, karena Ally memiliki mata minus.
Ally yang pada dasarnya tidak terlalu paham dengan hal berbau dandan. Jadi, ia hanya mengoleskan lipbalm pada bibirnya agar tidak kering dan terlihat lebih cerah.
Setelah dirasa penampilannya sudah oke, Ally menyalakan ponselnya lalu membuka roomchatnya dengan manusia yang mengganggu tidur siangnya tadi.
Lumpia🐔
otw
Tak lupa juga Ally mengirim pesan di grup yang berisi dirinya, kedua orang tuanya, dan adik laki lakinya, mereka sedang tidak ada dirumah jadi Ally mengirim pesan singkat mengatakan bahwa dirinya akan pergi keluar bersama temannya, setelah itu Ally membuka aplikasi ojol dan memesan ojek motor.
~•~•~
Ally sudah sampai di kafe SB, ia masuk ke dalam lalu mencari seseorang yang memintanya untuk datang ke kafe ini, ternyata kafe ini cukup ramai padahal sudah hampir menjelang malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLY
Teen FictionGadis remaja yang baru menginjak usia 17 tahun bahkan belum tamat sekolah. Tiba-tiba dilamar oleh seorang pria tampan berasal dari Korea berusia hampir berkepala 3 untuk menjadi istrinya. Akankah ALLY sanggup melepas masa remaja nya dan membangun ru...