prolog

203 21 132
                                    

happy reading

††††

"eh,,,tuh kan bener perasaan gue, kaya ada yang ikutin, ternyata bener!" tertawa remeh.

lanjut nya "bajingn banget ya lo?"
"berani banget Lo ngikutin gue, penguntit suruhan siapa lo? kok, mau-maunya sih nguntitin gue, emang lo di bayar seberapa sih?sampe mau-maunya lo nguntitin gue?"
"pe___"

Ucapnya di potong langsung oleh sang lawan bicaranya.

"stop! Jaga omongan lo jangan asal ngomong ape!"

"penguntit yang hebat." ia menekan kan kata "penguntit" di sela-sela ia berbicara.

"di bilang gue bukan penguntit yang elo maksud." ucapny tenang

"terus klo bukan penguntit lo itu ape hah? Ko ngikutin gue sih?"

"ya,,,gue pengen lah lewat komplek ini! Sekalian ni motor gue mogok, nah kata si Abang di depan, di sekitar sini, ada bengkel!" alibiny berucap.

Ia memang lah bukan seorang penguntit, atau pun suruhan seseorang untuk mencelakakan-nya, lalu di bayar. Tetapi ia ingin mengetahui tempat tinggal si bocah SMP perempuan itu, memang sih ia kelihatan nya seperti penguntiti, karna ia sangat mengendap-endap menaiki motor, sehingga seperti penguntit pada umumnya.

"sialan lo bangke."geramnya tak tertahan.

"klo cewek cantik nggak boleh ngomong kasar!  PAMALI!!"

"untung cewek jelek, jadi bebas. ga sekalian sama BUMALI nya?" ucapny dingin.

Bocah SMP laki laki langsung di hadiahi tatapan tak suka dan mengejek dari si bocah permpuan

Tanpa ada yang mengetahui, ternyata ada seseorang yang melihat perdebatan kecil yang di ciptakan kedua bocah SMP, yang berada di ujung kompleks dan menaiki motor ninja kesayangannya, dengan senyum bahagia dan tatapan teduh miliknya itu menatap kedua bocah SMP yang sedang berdebat kecil.

Lalu si bocah perempuan itu menghampiri motor kesayangannya dan menancapkan gas sekencang mungkin, meninggalkan bocah laki laki itu sendiri, ralat, bukan, bukan sendiri! melain kan berdua, karna seseorang yang melihatnya di ujung kompleks tadi menghampiri Arka yang menunduk lesu, Arka si bocah SMP kelas VIII A itu mendongakan kepalnya ketika merasa ada seseorang yang menghampiri diriny, dan benar dugaannya, kakak senior yang hanya berselisih satu tahun itu, menghampirinya dan berdehem.

"ehem"dehem sennior.

"iya bang"sembari melihat wajah seniornya.

"gimana?"tanya senior sembari memancarka sorot mata yang sangat teduh khas nya.

"nanti di coba lgi bang!?"terdengar desahan yang sangat putus asa di ahkir kalimat Arka.

"bagus!"senior itu menepuk-nepuk dua kali pundak Arka "balik! Tidur terus besok sekolah!"lanjut senior itu dengan nada yang tidak ingin di bantah.

Setelah mengatakan itu. Senior itu pun melangkah pergi meninggalkan Arka sendirian yang masih bergulat dengan pikiran nya sendiri.[]

******

Hallo gaess knlin aku author baru yh.

Selamat membaca k seharian Riza dan Arka.

Semoga klian suka yh sama alur nya.

Jangan lupa!! Komen and Vote

Btw ini cerita pertama aku, jadi 'maaf' klo ada tnda bca yg slh.

Okke😄

Klo ada typo komen aja yh:)

1/januari/
2023

RizArka [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang