PROLOG.

8 2 2
                                    

HAPPY READING 💙

Semoga kalian suka sama cerita ini, bantu follow, like, komen,dan share ketemen-temen kamu.
Dari saya njun, selaku penulis ini.

Jerman 🇩🇪.

Pemuda laki-laki yang sedang duduk memperhatikan laptop miliknya, entah apa yang dilakukannya. Pemuda yang umurnya sekitar 28 tahun ini sedang sibuk dengan perusahaannya yang menjolang turun, ia sampai memijat pelipisnya karena sedikit pusing atas masalah yang dia alami di kantor milik papanya.

"Enshuldigung, bist du fertig? "
(Maaf , apakah anda sudah selesai?) tanya pemuda asal Jerman yang duduk didepan rahman yang sedang bingung atas masalah di kantornya.

"Moment mal, dachte ich"
(Sebentar, aku sedang berpikir).
Jawab rahman pada pemuda yang diketahui namanya morls pria asal Jerman itu.

Morls adalah tangan kanan papa rahman yang dipercayai untuk mengurus bisnis papanya di Jerman, sedangkan rahman ke Jerman untuk mengurus bisnis papanya yang hampir menjulang bangkrut karena saingan.

"Morls, Wie ware es, wen wir eine werbung fur diese produkt machen. Vielleichy geht diese firma nicht bankrot. "
(Morl, gimana kalau kita buat promosi tentang produk ini, mungkin perusahaan ini takkan bangkrut) lanjut rahman saat berpikir beberapa menit lamanya, morls mengangguk menyetujui ucapan rahman barusan. Lalu mereka berjabat tangan petanda setuju.

🐾

Setelah selesai dengan urusannya rahman kembali pulang ke apartemen yang tidak terlalu jauh dari kantor papanya.Rahman masih tidak bisa berpikir atas apa yang dia lakukan tadi, padahal ini ide Rahman tapi malah rahman yang menghancurkan.

Kepala rahman mendadak pusing, rahman membuka pintu apartemen yang pasti itu bukan apartemen rahman karena rahman masuk kedalam apartemen bernomor 81A. Rahman duduk disofa sambil memijat pelipisnya yang nyut-nyutan kayak habis di lembar batu, pusing.

"Ya Allah sakit sekali kepala hambamu ini" Gumam Rahman yang terus memijat keningnya sampai ia golekan kepala itu di tangan kursi, Tiba-tiba rahman seperti mendengar suara keran menyala dari kamar mandi.

Dengan kepala yang masih nyut-nyutan, rahman berjalan lunglai kearah suara itu dan sampainya rahman didepan pintu itu ia melihat dengan sepasang mata kepalanya sendiri ada perempuan yang keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuhnya. Sontak mata rahman melotot hebat dan perempuan itu menjerit kaget .

"AHHHHHHHHHHHH"teriak mereka secara bersamaan. "MALINGGGG YAH KAMU AH? ATAU KAMU MAU MEMPERKOSA SAYA YAH?!" tanya perempuan yang masih menggunakan handuk yang menutupi tubuhnya.

Rahman mengkerutkan keningnya sampai terlihat lipatannya. "Apa? Saya maling? Kamu yang maling!, ini tuh apartemen milik saya, kamu yang siapa? " Tanya Rahman balik. Tunggu bukannya Rahman ada di Jerman yah? Kenapa gadis ini berbicara memakai bahasa Indonesia?, Rahman pun bertanya.

"Kamu orang Indonesia?"

"Iya, om sendiri?".

Mereka sama-sama bertanya dengan diri mereka sendiri?loh om ini orang Indonesia yah?. - dia kok bisa bahasa Indonesia?. Seakan bertanya-tanya, perempuan itu langsung mendorong tubuh Rahman sampai terjungkal.

" Mau om orang Indonesia, orang afrika, orang Korea sekali pun saya tidak tertarik dengan belalai panjang om! "Ketus perempuan itu sontak membuat Rahman sedikit marah, emang dia keliatan seperti om-om pedo yang haus lubang? Tidak..

" Eh! Kamu beraninya mengatakan hal itu pada saya, kamu sendiri ngapain disini. Di apartemen milik saya? Keluar! " Ucap Rahman pada perempuan itu.

"Om! Om tidak liat?" Seketika Rahman melihat sekeliling, "ini apartemen milik saya!, harusnya om yang keluar" Perempuan itu mendorong keluar Rahman dan menutup pintunya rapat rapat.

Brakk.

Suara bantingan pintu itu sangat nyaring dan membuat Rahman harus menutup telinga nya. "Kamu! Saya bukan om. Kamu!! " Teriak Rahman dari luar, "emang muka aku keliatan kayak om om yah? " Seketika Rahman mengelus wajahnya.

Rahman pun sadar jika dia emang salah masuk apartemen, soalnya apartemen miliknya ada didepannya dengan nomor 82B seketika Rahman pun memukul. Jidatnya dan mengeluarkan kunci dalam saku kantongnya.

"Kenapa aku salah masuk apart, padahal tadi kayaknya-" Rahman berhenti bergumam saat tas kerjanya dilempar perempuan itu hingga mengenai wajahnya.

"Om tasnya ketinggalan, lain kali jangan terledor!. Untung saya masih memakai handuk, kalau tidak hancur keperawanan saya".

Belum sempat Rahman ngomong pintu apart milik perempuan itu sudah tertutup dulu dan akhirnya Rahman memutuskan masuk kedalam apartemen miliknya sendiri, kali ini Rahman tidak salah masuk.

🐾

Malam.

Rahman duduk disofa sambil menyeruput kopi buatannya sendiri dan melihat ke arah laptop apakah ada info tentang promosi yang hampir gagal karena Rahman, tapi morls mengirim pesan melalui Wathshap.

-Morls..

Rahman, die berorderung verlief
Reibungsios, obwohl es einigen hindernisse gab, abser alles war sicher.
19.00 am.

Oke, thanks you very much.
20.10 am

✔️

Selesai membaca pesan itu, Rahman menutup laptopnya dan duduk diantara sepi, sunyi serta udara dingin Jerman yang masuk melalui jendela yang sengaja Rahman buka sejak tadi.

Rahman mahir dalam berbahasa, dia menggenggam banyak bahasa karena dialah penerus keluarga ALVARO, tapi jika bahasa Jerman itu sudah menjadi makanan hari-hari bagi Rahman, soalnya dia dari umur 13 tahun disekolahkan oleh papa mamanya di Jerman. Itu alasan Rahman sangat mahir berbahasa Jerman.

Karena malam sudah sangat larut, Rahman berbaring kan tubuhnya diatas kasur bernuansa abu abu itu menghela nafas sedikit lalu Rahman berdoa.

"YaAllah nyenyakan tidur hamba, dan bangunkanlah hamba di pagi hari untuk bekerja" Rahman pun menutup matanya menggunakan penutup mata lalu beberapa menit Rahman tertidur.



Rahman tidak pernah berpikir tentang hari esok makanya dia sering berdoa tentang hari esok. ⬛

🐾

Semoga kalian suka sama cerita ini plisss gak. Minta lebih.

Like komenannya yah,

Jika menurut kalian ini bagus bakalan saya lanjut, dan do'ain saya yah!!.

Papayyyy

@atikanjun . Ig saya difollow yah nanti difollback kok. 🐾💙














Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mantan atau cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang