Di sebuah ruangan, sekelompok pemuda sedang bersiap untuk mengisi salah satu acara festival musik akhir tahun. Bang Chan telah selesai dengan tatanan rambut menata rambut dan make upnya beranjak dari meja rias ke sofa tepat disamping sang manager.
"Hyung, persiapannya sudah oke?" tanya Chan sambil memonotor hasil terakhir latihan.
"Untuk sementara sudah oke, nanti kita cek lagi ketika rehealsal " jawab sang manager.
"Baiklah, aku cek dulu....." sebelum Bang chan menyelesaikan kalimatnya, manager sudah lebih dulu menahan tubuhnya untuk kembali duduk.
"Istirahat dulu, kamu belum tidur dari kemarin. Bikin lagu lah, revisi ini itulah, bantu team divisi 1 segala hal untuk hari ini. Tubuh kamu bukan mesin. tidur dulu, kita masih punya waktu 4 jam" dengan penuh penekanan manager hyung seakan memberikan peritah.
Mendengar rentetan kalimat sang manager, raut wajah Chan nampak tak setuju. Ini adalah penampilan SKZ di perhelatan acara besar, semuanya harus sempurna, setidaknya harus nampak di persiapkan dengan baik.
Sementara itu member lain yang mendengar perdebatan itu, mereka hanya saling lirik, tidak berani menyela ataupun berkomentar. Tapi, Sebenarnya semuanya setuju, Leader temnya itu harus istirahat.
Bahkan mereka tahu tubuh sang leader sedang tidak baik-baik saja. Tapi mereka juga tahu, kalau berhubungan dengan panggung, Chan akan sangat perfectsionis. Semuanya harus dipersiapkan dengan matang. Bukan tidak percaya pada orang lain, tapi Chan selalu ingin, dalam hal apapun mengenai perform di atas panggung, semua member harus terlibat dan nampak pantas untuk berada di panggung.
Para member sibuk saling lirik dan seolah saling berkomunikasi lewat tatapan mata, tanpa di duga Lino berbicara dengan tegas.
"Kalau hyung tidak istirahat, aku tidak akan tampil. Biar saja perform kali ini gagal"
Member lain cukup terkejut dengan ucapan hyng ke 2 nya itu. Lino memang menakutkan dalam berbicara, tapi biasanya kalau urusan perform ia akan mengikuti perkataan dan arahan dari Bang Chan bahkan terkadang tanpa protes jika kebetulan diberi bagian yang paling ia benci sekalipun (aegyo misalnya).
Setelah ucapan Lino, suasana ruangan menjadi canggung, karena yang lain tahu, kalau LIno sudah berbicara dengan nada serius dan tatapan tajam artinya apapun yang terjadi ia tidak peduli, ia akan melakukan apapun yang ia inginkan.
Merasakan suasana yang lumayan canggung, IN sebagai yang termuda, mencoba memperbaiki suasana yang ada. Dengan senyuman merekah dan tatapan polosnya IN berbicara.
"Hyungdeul, kan masih ada waktu 4 jam lagi, kita istirahat dulu 1 - 2 jam, nanti baru kita persiapan untuk rehearsal, lagipula kita belum makan, noona sudah menyiapkan makanan, ada fans juga yang mengirimkan beberapa cemilan dan buah, sayang kalau nanti sudah dingin"
Mendengar sang maknae mencoba mencairkan suasana, Changbin membantu.
"Ayo makan dulu iyen-ah, hyung lapar, Chan hyung ayo makan dulu, nanti setelah makan kita langsung ke tempat rehearsal" Changbin berdiri sambil merangkul In mengajaknya ke arah meja makanan.
Melihat suasana yang menjadi kurang nyaman, Chan mengalah, ia tahu semuanya khawatir padanya, tapi entahlah, tubuhnya seakan meminta untuk terus bekerja.
"Baiklah baiklah, aku menyerah. Kita istirahat dulu, makan dulu, nanti baru urus pekerjaan" Ucap Chan sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa sejenak, tak lama menyusul Changbin dan IN untuk makan.
Setelah suasana kembali lebih nyaman, para member dan staff melanjutkan pekerjaan masing-masing. Chan, IN dan Changbin lebih dulu makan, sementara yang lain masih belum selesai dirias.
YOU ARE READING
WFY (Waiting For You)
RandomHan Jisung: "Hyung, kau harus baik-baik saja" Lino : "kembalilah hyung, kami membutuhkanmu" Seo Changbin :"Kau bohong" Hyunjin: "hyung, kami merindukanmu" Felix: "Kami menunggumu" IN: "Kau sudah janji untuk tetap bersama kami" Seungmin :"Hey, Bang C...