-03.

2.1K 256 106
                                    

"Shht—jangan berisik, [Name]."

Yang di beritahu tak bisa membantah, dia bersama lelaki yang disukanya saat ini. Harus menjalaninya diam diam melewati semua ini.

Lama tak berkutip dan hanya diam menunggu sang sosok pergi, [Name] menghela nafasnya kelelahan.

"Eh? Hali? mau ngapain—?!"

Set.

Secara tiba tiba, dia mengkabedon wanita yang di dekatnya. Wajahnya tepat di mukanya, pria itu memulai perbuatan yang agak nakal.

"Haah.. hah.. li?"

Deru nafas [Name] yang berusaha berbicara bisa di rasakan oleh lelaki itu. Jarak mereka sangat dekat, tak ada yang bertindak, seolah olah laki laki itu berusaha mempertahankan posisinya.

Dag. Dig. Dug.

Jangankan dengan deru nafasnya, mungkin jantungnya juga terdengar berbunyi lebih kencang.

[Name] melihat rambutnya yang halus dan kasar milik pria itu. Saking dekatnya, [Name] rasanya ingin meleleh.

Pria itupun, mendekatkan wajahnya sedikit demi sedikit menuju wajah sang perempuan.

Lalu membelokkan mukanya, ke arah telinga milik sang dara dengan dekat.

"Siap siap, [Name]."






































"HAH?!"

Matanya terbuka, dirinya masih berada di tempat tidur. Alias kasurnya, mulutnya juga ternganga karena kejadian tersebut.

"Hah.. mimpi?"

Dia kembali tersadar, raut wajahnya kembali masam seperti pada biasanya bangun tidur.

Tangannya berusaha meraih ponsel miliknya yang masih berada di kasur, dekat dengannya.

3 Notification from Hali.

"Huh..?"

Matanya kembali terbuka, wajahnya tidak jadi masam. Hatinya bertingkah lagi menekan [Name].

Dia tak berani membukanya-tapi dia harus membukanya. Oke, dia tidak bisa tenang. Harus mempersiapkan diri dulu.

Sambil menutup mata, jarinya meraih chat dengan sang lelaki.

-Hali.

- [Name].
05.01

-Bisa kesini untuk bantu saya?
05.01

- shareloc
05.02

Waduh, ternyata hanya meminta bantuan. Yah, dari awal [Name] ini mengharapkan apa.

"Lagian, kenapa gue bisa mimpi di kabedon Hali, sih?"

"Tapi, gila aja. Subuh subuh gini kenapa ngajak ketemuan?"

Lalu, dia membuka kontak Fang untuk memeriksa chat dengannya.

Benar, tak ada notif sama sekali.

"Terakhir chat cuma semalem, ya.. haah, ngeselin."

Terlepas dari itu, ujung ujungnya si gadis mau tak mau harus bergegas menemui Hali. Takutnya, dia sedang dalam masalah.

























break. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang