.-.

4 1 0
                                    

aku terlahir dari keluarga baik baik, orang tuaku selalu mengajari tentang mencintai seseorang tanpa menuntut apapun apalagi uang.

Maka aku yakin kan pada mu bahwa orang sepertiku tidak akan tertarik pada pangkatmu dan hartamu. Aku lebih tertarik bagaimana caramu memperlakukanku.

Aku memperkecil lingkup pertemananku, agar kau tidak khawatirkan aku. Sering aku menangis karna kesepian jika aku jauh atau keadaan hubungan tidak baik baik saja. Aku menangis bukan karna aku tidak bisa melupkan seluruh emosiku, tapi aku menangis betapa luar biasanya rasa yang aku dapatkan saat aku berusaha menahan segalanya untuk belajar sabar, dan ikhlas saat amarah diatas puncak. Dan kau tau kesedihan yang paling sedih menurutku adalah kesedihan yang tak bisa diucapkan dengan kata kata sedikitpun. Niatku untuk bersama mu tulus, apa pun kekuranganmu akan ku terima.

Aku tidak pernah mempelajari bagaimana menjadi wanita yang dikagumi banyak lelaki. Tetapi aku selalu sibuk belajar untuk menjadi perempuan yang kamu syukuri, yang bisa membuat mu bangga. Apapun aku akan memaafkanmu, asalkan tidak mencintai yang lain, chat perempuan lain, bertemu perempuan lain. Jika kau melakukannya itu artinya kau menyuruhku pergi.

Bahkan ternyata moodku itu ada dikamu. Jadi kalo misalnya aku sama kamu lagi baik baik aja ya mood aku selalu bagus. Tapi giliran ada problem dari kita, mood aku seketika rusak dan ngimbas kesemua hal yang aku lakuin. Aku tidak pernah berharap menjadi yang terpenting dalam hidupmu, walaupun itu permintaan terbesar bagiku.

Aku hanya berharap jika suatu saat nanti kau melihatku kau akan tersenyum dan berkata "dia yang menyayangiku dan selalu sabar menghadapi semua sikapku", sampai jumpa dititik terbaik menurut takdir

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang