Putar dulu musik nya,
Siapa tau sad nya dapet.
Sekian terima gaji.🙏Maros,9 February 2024
"Rea mari pulang" seorang pria menarik tangan gadisnya yang masih setia mematung di pinggiran pantai kuri indah Maros. Sedangkan sang gadis tidak merespon, tubuh nya masih setia mematung memandangi pantai yang mulai terlihat gelap.
"Sudah gelap Re, mari pulang.." ajaknya sekali lagi, tapi sekali lagi nihil,tak ada respon yang ia dapatkan dari gadisnya.
2 tahun yang lalu, tepatnya hari ini.
sejak tragedi air pasang di pantai kuri indah secara tiba-tiba,Banyak menyisakan duka bagi semua orang,termasuk Rea yang kehilangan tunangannya saat itu,doni.
Doni dan Rea sedang berlibur ke pantai kuri indah 7 hari sebelum hari pernikahan mereka dan merayakan Ulang tahun Doni.
Doni memutuskan untuk berenang disekitar pantai bersama pengunjung-pengunjung lain,sedang Rea memilih untuk duduk di saung saung di pinggir pantai yang cukup jauh.
Naas nya secara tiba tiba air di pantai pasang, gelombang-gelombang yang menjulang tinggi menggulung semua pengunjung yang sedang berenang di kala itu,termasuk Doni.
Tim SAR setempat telah melakukan pencarian selama 14 hari tapi tubuh ataupun jasad korban lain masih banyak yang belum di temukan,termasuk Doni.
Masyarakat setempat sudah meyakini bahwa jikapun mereka di temukan mungkin sudah tak bernyawa lagi.Hanzi.
Lelaki penyabar yang selalu setia menemani Rea dimanapun gadis itu pergi.
5 bulan yang lalu hanzi memberanikan diri mendatangi orang tua Rea,untuk meminta restu mencoba mendekati Rea,meski ia tahu bahwa keadaan Rea saat itu masih belum sepenuh nya sembuh.
Tapi selagi orang tua Rea mengizinkan,ia akan terus maju berjuang untuk menyembuhkan hati Rea yang sudah hancur semenjak kepergian Doni.
Hingga sekarang hanzi dan Rea menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih,tapi tak bisa di pungkiri bahwa yang selalu ada di hati Rea hanyalah Doni.Doni,Rea,dan Hanzi Mereka bertiga adalah sahabat bermain sejak kecil.
Hanzi menyukai Rea secara diam-diam semenjak masa masa sekolah,Hanzi memilih untuk tidak mengutarakan rasa sukanya,sebab ia pikir masih terlalu dini dan akan menyatakan perasaannya ketika mereka sudah lulus dari SMA Tapi sayang nya Doni justru lebih dulu menyatakan cinta kepada Rea setelah mereka berhasil masuk di universitas di Makassar.Hanzi menarik napas dalam-dalam sejenak,lalu tangannya menangkup wajah kekasih nya itu,ia menatap mata Rea dengan lembut.
"Sayang pulang yuk, Doni gak bakal senang liat kamu begini terus diatas sana,mari pulang kita doain dia sama sama""Gimana kalo dia gak meninggal" Rea menjawab dengan tatapan kosongnya,dan suaranya yang bergetar.
Sedangkan hanzi,ia buru buru memeluk kekasih nya itu, ia tahu bahwa setelah mengatakan sepatah kata Rea akan menangis.
"Kita doain aja ya" sambungnya singkat, hanzi juga masih mempunyai setitik harapan bahwa sahabat nya itu belum meninggal selagi jasad nya belum di temukan.
Walaupun ia tahu,jika Doni masih hidup maka ia harus siap kehilangan Rea lagi untuk kembali ke Doni."Pulang,besok harus kuliah kan" tanya hanzi,lalu menuntun tangan Rea.
.
.
."Kak Rea ke pantai lagi bang?" Tanya Revan,adik Rea. Ia baru saja sampai di rumah dan melihat mata kakak nya yang seperti bengkak karena menangis. Sedangkan hanzi masih duduk mematung di kursi depan rumah Rea dengan tatapan kosong. Merasa tak ada jawaban,Revan mencoba menepuk pundak hanzi
"Cape ya dapatin hati kakak saya?" Sambungnya.Sedangkan hanzi mencoba memejamkan mata dan menenangkan isi pikiran nya "Engga cape Van,ini baru awalan,belum apa apa"
"Tapi bang kamu udah berjuang selama 2 tahun,kalau lelah lepasin."
Sebagai laki laki,tentu Revan tahu seperti apa yang dirasakan hanzi sekarang.
2 tahun berjuang menyembuhkan luka hati seseorang itu tidak mudah.
Apalagi kakak nya yang sampai sekarang masih belum menerima hanzi seutuhnya,belum lagi hatinya yang masih di isi oleh orang lama.Selang beberapa lama,hanzi bangkit dari duduknya lalu berpamitan untuk pulang kerumahnya.
Dia cukup lelah hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
H.O.P.E in Makassar || Hiatus
FanfictionHold On,Pain will End. Next bakal update.