03

364 27 0
                                    

Suasana club malam yang didatangi chiko dan juga teman temannya terlihat sangat ramai dan padat pengunjung. Meskipun bukan hari weekend tapi tempat seperti ini pasti akan selalau ramai.

Disinilah semua orang dapat bebas melepaskan penat mereka, bertemu dengan orang baru yang tak dikenal mampu membuat sebagian orang merasa tenang dan beban mereka terasa hilang saat kesadaran mulai menipis.

Di bagian dance floor yang semakin malam semakin menggila membuat suasana kian memanas dan mampu memancing siapapun tergoda untuk bergabung.

Chiko yang sedari tadi minum hanya melihat teman temannya yang sudah mulai kehilangan akal dilantai dansa, ada frans yang mulai membuka kausnya, ada Lula yang sudah berada dipelukan lelaki yang tak dikenal.

"Ga gabung?"

"Gak deh bang, lagi males keringetan"

"Stop minum udah gelas keberapa itu?"

"Gak tau, gak ngitung. Lagian gue masih sober anjir bang"

"Yaudah lanjut lah" "eh gelang lo kemana? Habis dirampok lo"

Pertanyaan  Mahesa membuat Chiko mengangkat tangannya dan tak mendapati gelang pemberian orang tuannya disana. Dengan panik langsung diambilanya tas yang ada didekatnya dan langsung merogoh isi tas tersebut sampai berceceran.

Namun nihil Chiko tak dapat menemukan gelangnya disana.

"Ilang?" tanya Mahesa.

"Gak tau bang, perasaan tadi siang masih gue pake"

"Jatuh pas lo mandi kali?"

"Biasanya gue lepas sih, tapi selesai mandi langsung gue pake lagi"

"Entar dicari pelan pelan Ko"hanya Mahesa yang memanggil Chiko dengan sebutkan Ko begitu. Karena panggilan Chi terlalu imut untuk orang seperti Chiko. Yang terlihat lucu diluar namun liar di dalam.
"Udah gak usah panik gitu, have fun aja dulu. Lagian kalo ilang lo bisa minta om Juna buat beli lagi kan"

"Gak sesimpel itu bang, penuh perjuangan nih papii biar dapet gelang kayak begitu"

"Alah, lagian kalo itu ilang om jun gak bakal marah. Bilang aja lo habis kerampok"

Chiko hanya bisa menangguk lesu, benar yang dikatakan Mahesa, kalau bilang dia habis kerampok papii dan Daddy tak akan marah padanya karena yang mereka pentingkan pasti keselamatan Chiko karena itu paling yang utama.

Sebuah tangan mengelus kepalanya"nanti gue bantu cari kali aja yang nemu jual tu gelang"

"Iya bang"

"Btw gue turun dulu, tuh siLula kayaknya bakal dibawak ke Room sama cowok brengsek itu" ujar Mahesa dan langsung pergi menuju lantai dansa.

"Anjirr panas banget woi"

"Udah jogetnya?"

"Hehehe, lo kok gak turun?"

"Males Gi, males keringatan"

"Dih, ngapain kesini kalo nggak joget"

"Minum aja gue, btw Frans sama Ryuka mana?"

"Lah belum balik? Gue kira udah kesini tadi. Gue liat bang Mahesa turun nanganin Lula jadi gue balik kesini"

"Lah, nanti dua orang itu dibungkus om om anjer"

"Biarin lah udah biasa juga kan"

"Iya juga, yaudalah. Eh gue mau kotilet dulu"

"Sendiri? Atau mau gue anter?"

"Gue sendiri aja"

~~~

Chiko yang sudah selesai dengan urusannya dengan kamar mandi langsung keluar dari sana. Namun sesuatu membuatnya terkejut.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang