Masa Lalu

1 1 0
                                    

•••🍀•••
Terkadang ambisi itu diperlukan untuk bertahan hidup
•••🍀•••

Halley membuka buku nya dan mulai fokus dengan apa yang ada di hadapannya tanda memperdulikan suasana di sekitarnya.

"Halley! Belum mau pulang?" Halley menggeleng pelan.

"Kamu masih mau di sini? Semua orang udah pulang semua loh."

"Kamu pulang duluan aja Serra, aku masih mau belajar." Serra menolak keras ucapan Halley dan mengambil buku yang tengah dibaca Halley.

"Apa apaan sih kamu Ser."

"Halley, c'mon we have many times to have fun. Sesekali kita nggak belajar itu it's okay, kamu nggak bisa maksa to be perfect." Halley berdecak kesal mendengar penuturan Serra dan mencoba mengambil bukunya dari tangan Serra.

"Ser, balikin buku aku."

"Nggak, kalau kamu mau pulang dan kita jalan jalan sebentar baru aku balikkin."

"Apaan sih Ser, kamu pulang sendiri kan bisa."

"Halley, sebagai cowo yang gentlemen kamu harus mengantarkan ku pulang dengan selamat, aman, damai dan sentosa." Halley menghela nafas kasar dan memasukkan buku buku nya kedalam tas kemudian meminta bukunya kepada Serra.

"Ayo."

"Halley, entar kita ke taman dekat komplek perumahan dulu ya." Halley hanya mengangguk singkat.

Di perjalanan menuju ke perumahan Serra terus bercerita tentang kejadian kejadian hari ini. Mulai dari ia bangun hingga pulang sekolah.

"Halley, kamu dengerin aku nggak sih?"

"Iya aku dengerin, kamu nggak capek ngoceh mulu."

"Nggak, aku suka cerita kayak gini. HALLEY AYO KITA BELI ES KRIM, DI DEPAN ADA TOKO ES KRIM YANG BARU BUKA." Serra langsung berlari ke arah toko es krim sehingga membuat Halley geleng geleng kepala.

"Apa energinya nggak pernah habis." Gumam Halley pelan dan menyusul Serra ke toko es krim.

Halley dan Serra berjalan menuju taman di dekat komplek perumahan dengan es krim di tangan Serra. Halley tersenyum melihat tingkah laku Serra, tak jarang ia memandangi Serra yang sedang melihat langit malam.

"Kamu suka banget sama langit Ser." Serra menoleh ke arah Halley, ia masih tetap mempertahankan senyumnya.

"Langit itu indah Halley."

"Apa indah nya? Hanya langit hitam tanpa hiasan." ucap Halley sembari memandangi langit malam.

"Tanpa bintang langit itu udah indah."

"Kamu sama kayak ibu, suka banget sama langit. Dulu ibu pernah bilang kalau waktu aku lahir ada banyak sekali bintang bintang yang udah sekian lama nggak muncul."

"Tante juga bilang kalau namamu itu juga berasal dari salah satu komet yang muncul malam itu." Halley melihat ke arah Serra sambil tersenyum simpul. Mereka terus memandangi langit dengan pikiran masing masing hingga alarm hp Serra berbunyi.

"Halley, ayo pulang udah jam 9."

"Iya." ucap Halley kemudian menggandeng tangan Serra.

Tak terasa mereka sudah tiba di rumah Serra. Serra langsung memberikan sebuah permen dan kertas kecil ke Halley. itu adalah hal rutin yang dilakukan Serra kepada Halley.

"Kamu nggak mau masuk Ser."

"Entar lagi, aku mau lihat wajah Halley dulu." Halley langsung mengusap wajah Serra pelan dan terkekeh kecil.

"Kita tiap hari ketemu loh Ser."

"Iya tau tapi entar kalau aku udah jadi astronot aku nggak bisa liat wajah Halley lagi."

"Kalau kamu jadi astronot, aku jadi dokter nya. Entar kita pergi ke luar angkasa sama sama, jadi kalau Serra sakit aku bisa ngobatin Serra." Serra tertawa mendengar perkataan Halley yang menurut nya lucu itu.

"Awas aja kalo nggak, yaudah aku masuk dulu. Dah Halley hati hati." Halley mengangguk dan memandangi Serra yang mulai masuk. Setelah memastikan Serra benar benar masuk barulah Halley pulang ke rumahnya.

Di jalan Halley membuka kertas kecil yang di berikanlah Serra dan tersenyum kecil setalah membacanya.

To: Halley

Halley, entar kalau udah pulang langsung tidur ya jangan belajar terus. Tante sama om pasti sedih kalau lihat Halley sakit karena belajar. Entar tiba tiba tante sama om datangin aku dalam mimpi karena nggak bisa jagain anak kesayangan nya dengan baik. Dah Halley, sampai jumpa di kertas berikut nya.

From: Serra (Kesayangannya Halley)

•••🍀•••

Hai semuanya

-19 Desember 2022-

•••🍀•••

HalleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang