Happy Reading All-!
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Semua berawal ketika aku mengunjungi suatu show di taman hiburan. Bisa dibilang aku adalah err... penggemar beratnya? Aku sangat mengaguminya mulai dari semangatnya, gaya bicaranya, penampilannya, aku mengagumi semua tentangnya. Hingga rasa kagum ini berubah menjadi rasa suka.
Aku memiliki seorang teman dekat yang kebetulan satu unit dengannya. Nene-chan, aku mengenalnya sejak sekolah menengah pertama. Kami memiliki banyak kesamaan yang membuat kami menjadi teman dekat.
Aku tidak memberitahu Nene-chan bahwa aku menyukai teman satu unit nya itu, aku takut Nene-chan baik secara sengaja atau tidak memberitahukannya pada orang itu. Walau tak mungkin juga pikirku.
Hingga suatu hari, saat aku sedang bersama Nene-chan, Tsukasa dan Rui, teman satu unit nya datang menghampiri Nene-chan. Sepertinya mereka sedang membicarakan latihan untuk pertunjukan mereka selanjutnya.
Melihat Tsukasa dalam jarak sedekat ini membuatku hampir saja salah tingkah. Cepat-cepat aku menormalkan kembali ekspresiku.
Aku mencoba mengalihkan pandangan ke arah lain. Aku melihat Rui bertingkah sedikit aneh, dia seperti tak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Nene-chan. Apa mungkin Rui menyukai Nene-chan?
"Oh! Cewek disana, apa mungkin dia temanmu?" Eh? apa yang dimaksud olehnya adalah aku?
"Ya, dia temanku" Balas Nene-chan singkat.
"Aku sering melihatmu dishow kami. Terimakasih sudah selalu mendukung kami. Aku akan selalu mengingat namamu saat menjadi star hebat!" Kemudian Tsukasa menyodorkan tangannya, "Untuk itu, aku perlu tau namamu!"
Wajahku memerah mendengar ucapannya. "Na- namaku Nakashima (Name), senang berkenalan dengan idolaku..." Jawabku gugup, kemudian menjabat tangannya yang membuat wajahku semakin memerah.
"Huh... kalau begitu kami pergi dulu. Ayo (Name)" Nene-chan menarik tanganku dan berjalan menjauh dari Tsukasa dan Rui.
"Y- ya, kalau begitu sama jumpa" Ucapku pada Tsukasa dan Rui.
"Ya! Kami akan menunggumu dishow kami berikutnya, sampai jumpa!" Balas Tsukasa, sementara Rui hanya melambaikan tangannya.
Sembari berjalan, aku bertanya pada Nene-chan "Ada apa Nene-chan?"
"Tsukasa berisik sekali." Jawabnya singkat.
Aku pun mengerti kenapa Nene-chan buru- buru menarik tanganku untuk pergi.
"Ahahaha... benar katamu."
Singkatnya, aku semakin sering bertemu dengan Tsukasa, namun Nene-chan selalu buru-buru menarik tanganku dan pergi menjauh. Huh! padahal aku sedang berdebar-debar tahu!
Hingga suatu ketika...
"Nakashima-san, kau dipanggil keruang sensei" Ucap salah satu teman kelasku.
"Ah baiklah. Nene-chan, pergilah kekantin dulu, aku akan menyusul nanti" Ucapku kemudian meninggalkan Nene-chan.
"Ya, semoga tidak terjadi sesuatu padamu" Balas Nene-chan.
Aku melangkahkan kakiku keruang wali kelasku, dalam hati aku berpikir apa yang membuatku dipanggil keruangan sensei.
Setelah menemukan letak ruangan sensei, aku kemudian mengetuk pintu. Setelah mendapatkan tanda untuk masuk, aku membukan pintu dan memasuki ruangan.
"Ada apa sensei?" Tanyaku
"Begini, Rika-sensei tidak bisa mengajar hari ini. Beliau sudah memberikan pada saya tugas yang akan kalian kerjakan. Ini tugasnya, bisakah kamu memberitahukannya pada teman sekelasmu?" Jelas sensei.
Huh kukira ada apa. "Baiklah sensei, apa hanya ini saja?" Tanyaku untuk memastikan.
"Ya, silahkan kembali." Jawab sensei.
Aku kemudian melangkahkan kakiku pergi dari ruangan sensei, tak lupa menutup kembali pintu.
Aku berjalan kekantin untuk menyusul Nene-chan, namun kemudian mengurungkan niatku. Aku melihat Nene-chan dan Tsukasa sedang duduk berhadap-hadapan, bukan karna itu namun karena mereka nampak sedang serius.
Aku melihat Rui sedang menguping, kemudian menghampirinya. "Sedang apa?" Bisikku pada Rui. "Oya, (Name)-chan. Tsukasa-kun bilang dia akan menyatakan perasaannya pada Nene"
Huh?
Tubuhku mematung mendengarnya, Tsukasa menyukai Nene-chan? Sahabatku sendiri?
Aku pun tersadar dari lamunanku "Ah, kalau begitu Rui aku pergi dulu, tidak baik menguping pembicaraan orang lain. Sampai jumpa!" Namun sebelum aku melangkah pergi, Rui menahan tanganku.
"(Name), kupikir kau menyukai Tsukasa-kun"
Untuk kedua kalinya tubuhku dibuat mematung dengan pernyataannya. Aku ingin menyangkal, tapi untuk apa? tidak ada yang salah dari pernyataannya.
"Karena kau tidak menyangkal, sepertinya memang benar"
Aku segera berbalik menatap Rui dan berkata dengan tak sadar meninggikan nadaku, "Kalau memang iya lalu kenapa?! Aku juga tau kalau kau menyukai Nene-chan"
"Aku hanya ingin mengingatkanmu, kau boleh menyukai Tsukasa. Tetapi ingat hanya sebatas penggemar dan idola, jangan mengharapkan lebih"
"Ka-kalau itu aku juga tahu!" Aku kemudian melangkah pergi meninggalkan Rui.
'
Setelah kejadian itu, aku tetap datang ke show mereka. Aku tak ingin mengecewakan idolaku sendiri.
Benar, hubungan kami memang seharusnya hanya sebatas idola dan penggemar, untuk apa aku berharap lebih? Hanya karena aku pernah berinteraksi dengannya beberapa kali. Aku tak pantas untuk seseorang yang akan menjadi bintang dimasa depan nanti.
End
.
.
Wkwk, nulis apaan si cringe amat
open req silahkan yang mau dibuatin
cantumkan nama karakter, genre, alurnya juga kalo mau, gak janji bisa buatin jadi sabar ajh
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHT FEVER☆ || pjsk x reader
FanfictionOneshoot PJSK Character x Reader Warn: - ooc - beberapa angst - fiksi