1. "Perpisahan tak tercapai"

16 2 0
                                    

Maaf kalau semisalnya gak nyambung i'm sorry 🙏🏻

Selamat menikmati cerita yang gaje,,ngehehehe

♪♪♪♪


pria kecil yang sedang menangis sesenggukan saat mendengar kalau dirinya mendengar penjelasan dari ayah dan bunanya. dia sangat kecewa karena harus pindah negara karena pekerjaan ayahnya dan tentu saja dia akan meninggalkan semuanya termasuk teman masa kecilnya.

"nana sayang kamu ikut dengan ayah dan bunanya sayang,,kalau kamu gak ikut kasian opa dan oma mu"

"e-enggak mau buna,,n-nana maunya disini,,n-nana g-gak mau pindah..." tangis nana semakin kencang. dia tidak mau pindah karena dia meninggalkan opa dan omanya dan juga teman masa kecilnya.

"heii,,jagoan ayah kok nangis sih. katanya mau jadi jagoan terus mau menjaga ayah dan buna tapi kok nangis sih. diem dulu,, dengerin omongan ayah dulunya?" tanya na yuta yang merupakan ayah na jaemin dan sekaligus CEO perusahaan besar di Korea. "ayah tau nana gak mau ninggalin semua yang ada disini,,tapi ayah minta tolong nana untuk ikhlasin untuk ninggalin ini semua. kalau ayah tidak punya urusan penting di Amerika kita juga gak akan pindah sayang,,tapi ini penting sayang jadi kita harus pindahnya. nana gak mau kan ninggalin ayah sama buna?". yuta mencoba untuk menyakinkan nana.

nana menggeleng kecil lucunya untuk jawabannya "gak mau yah".

benar juga yang ayah katakan. kalau nana tinggal disini bersama opa dan oma,,ayah dan bunda pasti sedih tapi kalau nana ikut opa dan oma juga sedih. ahh nana harus gimana ini,,ahh iya juga kan disini ada om jaehyun dan bubu taeyong. tapi aku bakalan sedih karena akan ninggalin nono,,tapi keluarga lebih pentingkan. batin nana.

"yaudah deh,,nana ikut ayah sama buna" jawab nana. "bagus,,pinter anak buna sama ayah" ayah dan buna sangat senang saat mendengar jawaban dari anak kesayangannya. sebenarnya mereka juga kasihan melihat anaknya menangis seperti itu,,tapi mau bagaimana lagi yuta harus pindah negara karena diperuhaannya di Amerika ada yang menggelapkan uang perusahaan dan data penting kantor sebagian menghilang.

"ayah buna,,nana izin pamit sama nono boleh?" tanya nana kepada kedua orang tuanya. yuta dan winwin terseyum kepada anaknya, mereka pasti paham kalau putranya membutuhka  waktu untuk merelakannya.

"boleh dong sayang" jawab winwin

setelah mendengar itu nana tersenyum lebar sampai matanya pun ikut tersenyum dan nana pamit kepada sang buna sambil berlari menuju rumah nono.

"nana akan berpamitan dengan nono,, lalu kembali lagi kesini buna. dahh buna nana kerumah nono dulunya!" pamit nana sambil berteriak

"iya nak,,hati-hati jangan lari nanti jatuh" mengingatkan anaknya khawatir takut anaknya terjatuh saat berlari. "iya buna" jawab nana. yuta dan winwin hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku anaknya. setelah itu mereka menyiapkan barang-barang yang akan di bawa nanti malam.

~•°•°•~


karena rumah nana dan nono itu lumayan dekat karena hanya berbeda 1 gang saja,,jadi nana sudah sampai dengan cepat karena nana berlari saat ingin kerumah nono.

sesampainya nana didepan gerbang rumah nono yang bertingkat 3 lantai dengan nuansa yang mewah dan juga bernuansa klasik. nana memanggil satpam yang bertugas didepan gerbang rumah nono saat nana pak satpam itu pun langsung mengenali suara nana dan langsung menbukakan pintu gerbang yang lumayan tinggi.

setelah masuk kerumah nono,,nana melihat ada pria cantik yang sepertinya berumuran 30 tahun mungkin yang sedang menyiram bunga-bunga bersama dengan dua orang maid yang juga sedang membersihkan halaman rumah itu.

pria cantik itu melihat nana yang terlihat murung,, pria cantik itu pun terlihat bingung karena melihat wajah nana yang terlihat murung.

"hai sayang,,kenapa mukanya kok ditekuk gitu sih?" sapa taeyong yang tersenyum kepada nana

"halo bubu,, bubu nono nya ada ga bubu?" nana tidak menjawab pertanyaan taeyong tapi malah bertanya kembali.

"hmm...kemarin jeno ikut dengan ayahnya untuk menjenguk kakeknya yang sakit sayang. kenapa nana ingin main dengan jeno?"

"mungkin jeno akan pulang besok karena sekarang sudah sore sayang" lanjutnya.

mendengar penjelasan taeyong,,yang membuat wajah nana menjadi lebih murung dari sebelumnya.

"yaudah bubu gak apa-apa" ucap nana dengan nada yang lesu.

"bubu nana boleh bagi kertas dan pinjam pulpen boleh?" tanya nana

"boleh sayang,,tapi kalau boleh tau buat apa nak?"

"ehm...nanti nana jelasin deh bubu,,nana soalnya lagi buru-buru bu"

"ohh...yaudah sebentarnya bubu ambilkan dulu kertas dan pulpen nya,,kamu duduk aja dulu disana"

nana berjalan ke ruangan yang tadi ditunjuk taeyong. ia melihat setiap sudut ruangan tersebut untuk mengenang sema yang dulu terjadi disini. tidak tau kapan dia akan bermain lagi dirumah yang akan menjadi kenangan sekarang. "maafnya nono".

tanpa ia sadari air matanya mengalir dan saat dia menyadari kalau bubu akan turun nana langsung menghapus air matanya. akhirnya taeyong kembali dengan membawa kertas dan pulpen yang tadi dipinta oleh nana. setelah nana menulis surat itu nana pun menjelaskan semuanya kepada taeyong.

taeyong sangat terkejut mendengar penjelasan dari jaemin karena ia juga tidak tau kalau mereka akan pindah,,ia juga merasa kasihan kepada jaemin dengan melihat dari raut wajah jaemin pun taeyong tau kalau sebenarnya nana ingin menolak tapi tidak bisa. dan jaemin pun sepertinya enggan untuk meninggalkan rumah ini dan juga jeno.

"sabar ya sayang,,pilihan nana itu bagus kalau semisalnya nana menolak untuk ikut nantikan buna akan sedih karena tidak bisa melihat nana." ucap taeyong sembari memeluk jaemin untuk menenangkannya.

taeyong tau pasti seberapa dekatnya jaemin dan jeno,,seperti lem yang sudah tidak bisa dilepaskan dari semuah kertas.

"n-nana...pasti kangen s-sama bubu" ucap jaemin sembari menangis tersedu.

"bubu juga pasti akan kangen dengan jaemin" ucap taeyong yang masih memeluk jaemin dengan erat.

pernah satu hari jaemin jatuh gara-gara kesandung batu besar sampai jaemin tidak bisa berjalan karena akan sakit kalau berjalan dan harus beristirahat selama beberapa hari. sampai beberapa hari jeno selalu menjenguk jaemin dari pagi, siang, dan sore. dan pernah saat itu jeno merengek untuk menginap dirumah jaemin sangking jeno mengkhawatirkannya jaemin.

setelah selesai berpelukan dengan  taeyong,,jaemin pamit pulang untuk kembali kerumahnya karena ingat ia akan berangkat segera berangkat ke bandara lebih awal karena takut mereka ketinggalan pesawat. jaemin meminta tolong kepada taeyong untuk memberikan surat yang ditulis jaemin untuk jeno. jaemin pun dengan berat hati harus keluar dari rumah jeno.

TBC

Maaf kalau semisalnya gak nyambung i'm sorry 🙏🏻

my childhood friend loves meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang