prolog

25 2 0
                                    

Seorang gadis kecil yang beranjak remaja tanpa ada kasih sayang dari orang tuanya. Dia adalah khanza Alexander tumbuh menjadi remaja yang sangat cantik, bahkan dia sangat mirip dengan almarhum mamahnya.
Tapi justru itu, dia malah di benci oleh papanya.

Mengapa ia bisa di benci papah nya sendiri?

Khanza di anggap penyebab utama kematian sang mamah, oleh karena itu papahnya sangat membenci Khanza.

Padahal waktu itu, Khanza masih bayi yang tidak tau apa-apa bahkan dia tidak tau cara membunuh.

Tapi dia terus dituduh penyebab utama kematian sang mamah.

----------------------------

"GARA-GARA KAMU ISTRI SAYA MENINGGAL"

"KARENA KAMU JUGA SAYA KEHILANGAN ISTRI SAYA, KENAPA HARUS KAMU YANG SELAMAT, KENAPA,KENAPA,KENAPA TIDAK KAMU SAJA YANG MATI"teriak papah

PLAK

"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL"

BUGH

"PEMBUNUH"

PLAK

"SEHARUSNYA KAMU BERTERIMA KASIH KARENA SAYA MASIH MERAWATMU, TIDAK MEMBUANG MU"

"DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG"

"SAYA LELAH MENDAPAT SURAT PANGGIL DARI SEKOLAH MU ITU,JANGAN BUAT NAMA BAIK KELUARGA ALEXANDER TERCORENG KHANZA ALEXANDER "teriak papah

BUGH

"BAHKAN SAYA MALU MEMILIKI ANAK PEMBUNUH SEPERTI MU"

BUGH

BUGH

PLAK

Khanza menerima setiap pukulan yang dilayangkan papahnya ke tubuhnya. bahkan darah terus mengalir dari tubuhnya.

Jika boleh jujur, Khanza merasakan sakit di sekujur tubuhnya, papahnya benar dia adalah anak pembawa sial, pembunuh sang ibu,dan hanya membuat malu keluarga.

Bahkan pukulan yang dilayangkan oleh papahnya tidak akan pernah terbayarkan.

Khanza juga tidak ingin  mamahnya meninggal, tetapi ia tidak bisa mencegah takdir yang sudah di tentukan oleh sang pencipta.

Beberapa saat kemudian akhirnya papah menyudahi pukulannya dan meninggalkan Khanza yang terkulai lemas di atas lantai yang dingin.

Hingga salah satu maid di rumah itu membantu nya.

Namanya adalah bi Ijah. Bi Ijah yang merawat Khanza sedari kecil hingga menginjak usia remaja.

Bi Ijah selalu ada disaat Khanza sedang terluka maupun sedih.

"Non sini bibi bantu ke kamar non, terus kita obatin lukanya ya"ucap bi Ijah

"Iya bi"ucap Khanza lirih

Bi Ijah langsung membantu anak majikannya ini ke kamar dan mengobati luka yang ada di tubuhnya.

"Sungguh malang nasib mu nak, sudah di tinggal ibumu disaat bayi dan sekarang malah mendapat kekerasan dari ayah kamu sendiri. kamu kuat Khanza bibi kagum dengan keteguhanmu menghadapi pahitnya dunia. Bibi janji akan selalu ada di sampingmu."batin bi Ijah

🍓🍓🍓

Sesampainya mereka dikamar, bi Ijah langsung merebahkan tubuh Khanza di atas kasur dan mengambil obat p3k untuk mengobati luka di tubuh Khanza.

"Sini non biar bibi obatin lukanya"ucap ni ijah

Khanza hanya menurut, ia meringis kesakitan ketika bi Ijah membuka bajunya. Bi Ijah yang mendengar ringisan Khanza tanpa sadar mengeluarkan air matanya.


"A-apakah sakit non"tanya bi Ijah

Khanza hanya menjawab dengan gelengan kepala. bi Ijah tau itu pasti sakit, karena pukulan yang di berikan tuannya tidak pernah main-main.
Bahkan lukanya terlihat sangat dalam saat ia membukanya.

Selesai mengobati luka di tubuh Khanza, Khanza duduk dan menghadap bi Ijah.

"Bi Khanza boleh tanya gak"ucap Khanza

"Boleh,memangnya non mau tanya apa Sama bibi?"tanya bi Ijah

"Bi Ijah Kapan Khanza  bisa bahagia bi? Kapan papah sayang sama Khanza, kapan Khanza bisa di peluk papah,kapan Khanza tidak di pukul,di caci,di hina papah, bahkan di tuduh pembunuhan mamah bi?kapan? Kapan semua itu akan berakhir bi. Aza cape di pukul papah, sakit bi"lirih Khanza  terdengar pilu di setiap kalimat yang ia lontarkan.

Bi Ijah tidak kuat mendengar pertanyaan dari nonanya yang terdengar sangat menyayat hati setiap orang yang mendengarkannya.

"Non yang sabar ya, suatu saat nanti tuan pasti sayang sama non Khanza, jadi non harus kuat"ucap bi Ijah memeluk khanza

"Sekarang non Khanza tidur, dan besok non gak usah masuk sekolah dulu ya"

"Enggak bi aza besok ada ulangan fisika, kalau begitu selamat malam bi"ucap Khanza

"T-tap..,.. malam non"balas bi Ijah

Melihat nona nya sudah tertidur, bi Ijah keluar untuk mengurus beberapa pekerjaan yang belum selesai.
S

etelah kepergian bi Ijah Khanza bangun dari kasurnya dan mengambil bingkai foto mamahnya.


"Hai mamah cantik, apa kabar? gimana di sana pasti mamah ketemu banyak orang baik kan"lirih Khanza

"Haha pasti mamah  bahagia, Khanza jadi pengen nyusul mamah deh, tapi Khanza sayang papah jadi Khanza harus tetap di dunia ini mah"

"Mamah sih pulangnya terlalu cepat....... kan papah jadi sedih mah, mah aza cape aza udah gak kuat lagi,pengen rasanya aza nyerah mah, tapi aza ingat papah, kalau papah sendiri gak ada teman nya,maaf yah mah aza belum bisa datengin mamah, aza janji bakal jadi anak yang baik untuk papah sama mamah"lirih Khanza

Setelahnya Khanza  tertidur.

Disisi lain

"Apa yang kamu perbuat kepada putri ku Darius,bukankah kamu menginginkan anak perempuan,tapi mengapa kamu tidak menepati janji mu Darius, ingat suatu saat nanti aku pasti akan membawa putri ku bersama diriku" bayang' athaya

"Ya Tuhan tidak ada lagi kah kebahagiaan untuk aza??
aza hanya ingin merasakan kebahagiaan.
Bahkan aza tidak tau bagaimana rasanya di peluk mamah
Soalnya Khanza udah di tinggal mamah pergi untuk selamanya, jadi yang aza punya cuma papah, tapi papah gak pernah mau meluk aza soalnya aza yang udah bunuh mamah"

Khanza Alexander

"Lo cewe kuat za, lo cewe pemberani, dan lo juga cewe yang tangguh gue kagum sama diri lo, jangan menyerah ya cantik gue selalu ada buat lo"

Arabella Naira Atmaja

"Lo hebat za bisa bertahan sampai sekarang dari pukulan papah lo, Lo hebat,lo keren, semangat cantik Quin"

Quinara Salsabila Aldebaran

dibalik senyum khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang