part 1

4 0 0
                                    

Bulan berganti posisi dengan matahari, di sebuah kamar terdapat seorang gadis yang tertidur dengan pulas, bahkan dirinya tidak terganggu dengan cahaya matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamarnya.

Siapakah dia???......

dia adalah khanza, Khanza Alexander perempuan yang memiliki paras yang sangat cantik seperti mamahnya. Di tambah saat dia tersenyum dan menampilkan lesung pipi diwajahnya. Tetapi di balik senyuman manis itu, terdapat luka dan penderitaan yang sangat dalam.Sehingga tidak ada yang tau bahwa dia sedang terluka.ia hanya gadis  yang tidak mendapatkan kasih sayang dari papahnya.

"Hoam..... Jam berapa ini".,....,,"WHAT jam 06.05 wib, wah gila telat gw ke sekolah untung udah sholat subuh"ucapnya

ia bergegas turun dari kasurnya menuju kamar mandi, tidak membutuhkan waktu yang lama Khanza sudah keluar dari kamar mandi dengan style sekolahnya. Kemudian  ia memasukkan alat tulisnya dan turun kebawah. Sesampainya di bawah bi Ijah memanggilnya.

"Non Khanza sarapan dulu"panggil bi Ijah, karena melihat nona nya turun tangga dengan tergesa-gesa.

"Enggak bi, Khanza sarapan di kantin sekolah aja soalnya udah telat, takut pintu gerbang ditutup"teriak Khanza membalas ucapan bi Ijah.

"Kalau gitu Khanza berangkat bi, assalamualaikum"lanjutnya tidak lupa ia mencium tangan Bu Ijah.

"E'eehh..,, Waalaikumusalam"jawab bi Ijah lirih Kemudian bi Ijah melanjutkan pekerjaan yang masih belum di selesaikan-nya.

Sedangkan di sisi lain ..............

"Huffttt, untung aja gak telat"ucapnya sambil melepas helm.

Setelah melepas helmnya terdengar suara cempreng milik seseorang yang meneriaki namanya.

"KHANZAAAAA ALEXANDERRRRRRRRRR....."teriak gadis tersebut, sedangkan orang disebelah gadis itu Meringis menahan malu.

"Apaan sih Ra, teriak-teria gak malu apa jadi pusat perhatian banyak orang"ucap gadis di sebelah gadis yang berteriak tadi.

Ya orang yang meneriaki Khanza tadi adalah ara, Arabella Naira atmaja, sedangkan gadis yang disebelahnya adalah Quinara Salsabila Aldebaran.

"Hehehe I'm sesorry"ucap Ara

Sedangkan Quin hanya mendengus tidak suka, tapi tak lama kemudian ia menoleh ke arah sahabatnya, Khanza.

"Tumben za lo telat, biasanya datang  cepat dari kita"tanya Quin

"Gak papa,tadi soalnya bangun telat" jawabnya santai

"Beneran za?"tanya Quin lagi

Khanza hanya menjawab dengan anggukan,lalu setelahnya mereka pergi kekelas mereka, yaitu MIPA 1.
Sesampainya dikelas mereka melaksanakan pembelajaran. Setelah berkutat dengan materi-materi di kelas akhirnya mereka istirahat.

"Anj**, susah banget gila tadi soalnya"ucap Ara.

"Mana ada susah otak Lo aja nih yang cetek mangkanya Lo bilang susah"cetus Quin. Ara yang mendengar jawaban dari Quin pun menjawab
"Mana ada otak gue cetek njir"

Khanza yang mendengar hanya menyimak tidak ingin ikut campur. setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di kantin yang padat akan siswa-siswi.

"Lo pada mau makan apa biar gue yang pesan terus kalian yang cari tempat duduknya" tanya Khanza

"Gue mau mie ayam za sama es teh"ucap Ara

"Samain aja za biar Lo gak repot bawanya kalo beda-beda " ucap Quin dan di balas anggukan kepala oleh Khanza.

Setelahnya Khanza langsung menuju kantin bi sum langganannya saat ingin makan mie ayam. Sedangkan di sisi Quin dan Ara.

"Njir penuh banget, gak ada tempat duduk kek mana nih Quin"tanya Ara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dibalik senyum khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang