" merasa bodoh, berkali - kali menyakiti perasaan orang lain bahkan sosok yang sangat amat di cinta mungkin, apa masih kurang bersyukur atau masih kurang sadar? Apa juga benar bahwa aku egois? Apa aku pantas ada di sekitar mereka, apa aku tidak bisa bahagia seperti mereka, aku hanya ingin menjadi remaja pada umumnya yang memliki sedikit masalah dan tertawa menyembuhkan luka, bukan yang harus terus - menerus memikul beban dan hanya bisa menghela nafas untuk menetralisir perasaan dan beban yang sangat berat ini, lalu menguatkan diri sendiri dengan mengucapkan "gapapa, semua akan baik-baik saja" lalu kembali tersenyum untuk menutupi segala luka dan bebannya."
YOU ARE READING
Rumah Yang Rusak
Short StoryIni adalah kisahku, yang tak tau arah dan sudah di pertemukan oleh takdir yang sangat tajam menusuk hati.