Hari ini merupakan pagi yang indah di desa Konoha. Langit begitu cerah, dengan udara pagi yang sejuk.
Naruto masih ada di dalam kamar kostnya, masih nyenyak tidur karena kecapekan sehabis latihan kemarin malam. Tangannya dibalut perban karena kemarin ia berlatih kunai terus-terusan.
Pintu kamar kost Naruto secara tiba-tiba terbuka. Menampakan sosok tubuh putih yang dibalut baju berwarna biru tua. Rambutnya yang hitam menjulang ke atas. Matanya hitam pekat menguarkan aura misteri yang membuatnya semakin menarik.
Sasuke melangkahkan kakinya masuk. Ia berjalan pelan, berusaha tidak membangunkan Naruto dari alam mimpi nya.
Sasuke membawa bungkusan berwarna putih yang berisi makanan. Ia meletakkannya di meja kecil yang ada di sana.
Sasuke mengambil apel dari bungkusan putih itu. Ia mengambil kunai nya yang tajam itu, lalu mengupas apel dan memotongnya. Ia berjalan menuju dapur yang kecil dan mengambil piring. Ia meletakkan apel yang sudah dipotongnya itu ke piring dan meletakkannya di meja kecil.
Sasuke mengedarkan pandangannya. Melihat keadaan isi kamar Naruto. Berantakan. Baju, buku, kertas, cup bekas ramen berserakan bercampur dengan sampah-sampah lainnya.
"Dasar! Hanya tidur, makan, dan latihan yang kau bisa dan kau tau!" Sasuke berkata pelan ke arah Naruto yang masih tidur.
"Dan bagaimana bisa aku kalah dalam pertaruhan kemarin? Cih, sial!" Sasuke menggerutu.
Sebenarnya ada sesuatu yang terjadi kemarin...yang hingga akhirnya membuat Sasuke kini ada di kamar Naruto
Flashback~
"Hey! Ayo taruhan denganku!" Naruto yang ada di belakang Sasuke menantang Sasuke yang ada di depannya.
"Merepotkan." Sasuke sama sekali tak memberi respon tertarik akan tantangan yang diajukan Naruto.
"Ah, aku tau! Kau takut kalah denganku kan! Kau tak mau menanggung malu karena tak bisa melawanku! Kau memang pecundang Sasuke!" Naruto memanas-manasi Sasuke.
Dan Sasuke adalah orang yang tidak mudah terhasut sebenarnya, hanya saja egonya yang tinggi membuat Sasuke terpancing dengan kata-kata Naruto.
"Aku bukan pecundang! Kaulah yang pecundang Naruto!"
"Kau adalah pecundang Sasuke! Sebab pecundang itu orang yang tidak mau menerima tantangan orang lain! Kau takutkan kalau kau kukalahkan!! Mengaku saja kau!"
Sasuke benar-benar geram dengan perkataan Naruto. Dia benar-benar merasa panas karena perkataan Naruto kali ini.
"Baik! Aku terima tantanganmu!"
Naruto tersenyum mendengar jawaban yang keluar dari mulut Sasuke.
"Jadi apa tantanganmu?" Sasuke bertanya pada Naruto dengan tampang kesal.
"Itu mudah. Kau hanya harus bersembunyi dan tak terlihat olehku. Aku kalah jika sampai nanti malam aku tak menemukanmu dan kau kalah jika aku menemukanmu." terang Naruto.
"Baiklah. Lalu apa hukumannya?"
"Itu terserah si pemenang. Jadi ayo kita mulai! Aku akan tetap disini selama 15 menit dan kau boleh bersembunyi sekarang." Naruto membelakangi Sasuke, dan Sasuke secepat mungkin menghilang dari tempat itu.
Naruto benar-benar menunggu selama 15 menit disana. Ia sama sekali tak menghiraukan pandangan orang lain yang diarahkan padanya. Bingung dengan apa yang dilakukan Naruto, berdiri tak bergerak seperti orang aneh yang menghalangi jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiction
Randomisinya fanfiction yang mungkin aku buat oneshoot. isinya soft yaoi, ntar kalo bisa hard yaoi.