part1 bully

0 1 0
                                    

Disuatu pagi,
terdapat seorang anak dan ayah yang sedang menghabiskan waktu bersama disebuah tama yang indah kedua orang itu adalah Jovan dan Gio.

Gio anak yang berusia 8 tahun itu meminta sang ayah untuk mengajarinya naik sepeda, Gio ingin sekali bisa bermain sepeda seperti teman teman nya, dia malu karena setiap dia berangkat sekolah teman temannya selalu mengejek Gio karena tidak bisa bermain sepeda

Flashback

Di pagi hari itu gio berangkat sekolah diantar oleh ayahnya Jovan

Ketika istirahat dia sedang memakan bekal yang sudah dibuatkan oleh sang bunda di dalam kelas

Tiba tiba

ke tiga teman sekelas gio menghampirinya  dan mereka berkata

"Gio kamu udah bisa naik sepeda belom?" Ucap Rafi anak yg potongan rambutnya cepak

"Iya nih katanya mau belajar naik sepeda, buktinya sampe sekarang kamu kalo berangkat sekolah masih dianterin ayah kamu" ujar Ciko yg sedang memakan cilok sambil berdiri

"Hahahah, kamu pasti belom bisa naik sepeda yaa hahah masa udah gede ga bisa naik sepeda sihh huuu" ucap Dika sambil menyoraki gio

"Eh kalian berdua jangan gitu dong ga baik tau, wajar kali gio ini belom bisa naik sepeda kan dia ga punya sepeda hahahah, wuuu dasar Gio anak manjaa wuuu" ucap Rafi yg ikut menyoraki gio juga

Gio yang dibully oleh temannya hanya bisa diam dan menunduk dia ingin sekali menangis tapi dia ingat kata kata ayahnya "anak cwo itu jangan cengeng, jagoan ayah kan kuat strooongg" ucap Jovan dengan semangat sambil menepuk nepuk dadanya

Flashback off

Setelah Bel sekolah berbunyi Gio langsung bergegas untuk pulang dan berbicara kepada ayahnya agar gio bisa diajari naik sepeda

Sesampainya dirumah

" Assalamualaikum ayah bunda Gio pulangggg"teriak gio masuk rumah

"Waalaikumsalam" jawab Jovan dan istri nya yang bernama Jessica dari dapur

Lalu gio menemui anaknya di ruang keluarga

"Waahh jagoan ayah udah pulang nih, gimana tadi sekolah nya? Seru ga?"

"Seru kok" jawab gio dengan menunduk dengan suara pelan

"Heii anak ayah kenapa? Kalo disekolah belajar nya seru kok jawab nya gitu? Gio kenapa? Coba cerita sama ayah"ucap gio sambil mengelus rambut anaknya

"Gio.... Gio tadi disekolah diejek sama temen temen gio ayah" jawab gio dengan suara yang bergetar karena menahan air mata

"Katanya gio udah besar kok ga bisa naik sepeda trus gio dikatain anak manja" lanjut Gio sambil menangis karena sudah tidak bisa menahan air matanya

Melihat anaknya menangis Jovan kemudian memeluk anaknya
"Shuut udah jangan sedih masa jagoan ayah cengeng sih, nanti besok kan hari Minggu ayah juga libur kerja. Gimana kalo besok ayah ajarin Gio naik sepeda?" Ucap gio kepada bersemangat agar anaknya tidak sedih lagi

"Waah beneran ayah???" Ucap gio menatap ayahnya

"Iyaa nanti besok ayah ajarin Gio naik sepeda, belajar sepeda nya di depan taman koplek aja yaa" jawab Jovan sambil tersenyum

" YEYYY SIAP AYAH, terima kasih ayaahh" ucap gio dengan

"Sama sama nak" jawab jovan

"Oiya Gio kan belum punya sepedanya ayah berarti nanti kita beli sepeda dulu?" Tanya gio kepada sang ayah

"Iya besok kita pergi ke toko sepeda dulu yaah buat beli sepedanya Gio"jawab gio dengan lembut

"Okeyy ayah,, tapi gio pengennya kalo beli sepeda yang warna hitam ya ayah, karena Gio suka warna hitam"seru gio dengan wajah ceria nya

"Iya terserah gio aja mau beli sepeda warna apa yang penting gio Suka dan bisa naik sepeda" jawab Jovan

"Ay ay kapten"seru gio tersenyum senang sampai matanya menyipit

Harapan terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang