₍₍ 05 Yeonna ⁾⁾

2 0 0
                                    

Terdengar langkah kaki yang terburu-buru menghampiri area pasar utama Phoemyth. Hembusan napas keluar dari gadis yang habis berlarian itu. Mengelap butir-butir keringat yang bertetesan, gadis itu berjalan masuk dan menjadi satu sama keramaian pasar.

Gadis itu sedang melihat-lihat stal dan sayuran di salah satu stal menarik perhatiannya. Ia pun berjalan menuju ke stal itu dan memasuki antrian. Belum satu menit berlalu, seorang pria di belakangnya menarik pundak gadis tersebut dan memotong barisan ke depannya. Gadis itu kesal dan menepis tangan pria itu.

Pria itu ikut kesal, "Apasih lo, ngajak berantam hah!?". Gadis itu membalas, "MAAF YA PAK, saya telah berada dalam antrian jauh lebih dulu sebelum bapak, mohon untuk tidak dijadikan permasalahan". Tepat setelah membalas, gadis itu didorong oleh pria tadi sehingga ia tertabrak orang lain dan terjatuh ke tanah.

Dengan muka memerah dan menahan ledakan emosi, gadis itu bangun dan dengan ekspresi kesal pun menunjuk orang yang mendorongnya. "Saya antri duluan, tapi bapak malah menggunakan kekerasan, apakah adil seperti ini?" dengan kepala sedikit mendongak, gadis itu menantang pria itu.

Sebelum perkelahian semakin berlanjut, orang yang terdorong tadi memotong mereka dan berdiri diantara keduanya. "Permisi pak, miss, sebaiknya jangan berkelahi di sini yaa. Bapak juga salah, tidak seharusnya bapak memotong barisan," dengan senyuman ia mencoba menenangkan situasi. Pria tadipun hanya berdecak emosi dan bergerak pergi menjauhi mereka.

Mungkin memang bermaksud baik, namun gadis itu tak dapat menahan berpikir, 'lelaki ini mencampuri urusanku, apakah tidak ada kerjaan lain?'.

Setelah bapak itu tidak terlihat lagi, lelaki itu memutar tubuhnya dan bertatapan dengan gadis tersebut. "Miss ternyata passive-aggressive juga ya, beda sama miss-miss yang lainnya," senyuman manis menyertai perkataannya. 

Gadis itu yang ingin kesal pun menjadi merona, memberhentikan dirinya sebelum mengucapkan kata-kata tidak sedap. 'Dia imut juga.... tapi menyamakan diriku dengan miss lainnya? Baiklah, biar kuikuti permainannya' dengan senyuman yang manis palsu, gadis itu menyatakan bahwa tidak seharusnya seorang miss berkata kasar.

Saling bertukar senyuman passive-aggressive, gadis itu memutuskan untuk memperkenalkan diri sebelum melarikan diri. "Yeonna, at your service," 'telah sampai waktunya untuk kukembali ke istana'. Yeonna pun melarikan dirinya dari tempat itu, keluar dari pasar, dan melewati jalan menuju istana kerajaan. Beranggap mereka tidak akan bertemu lagi, keduanya berpikiran yang sama saat itu.

'Rasanya dia orang yang menyebalkan'

Dengan tubuh kecilnya, gadis itu melewati para pengawal yang berjaga sore itu. Bersekongkol dengan pengawal pribadinya, gadis itu memasuki kamarnya melalui jendela tanpa banyak suara agar tidak membangunkan penghuni istana lainnya. 

Malam itu, Yeonna tidur bermimpi untuk bertemu dengan lelaki itu lagi, meski katanya lelaki itu menyebalkan. Tidak diketahui hari esoknya bagaimana.


•••


Ketika ia tersedak dengan mulut belepotan, Calix membantu menenangkan kembali Yeonna sambil menghela napas. "Pelan-pelan makannya. Kamu kayak kelaparan tidak makan sebulan," tatapan lelaki itu menghangatkan Yeonna. Gadis itu hanya menatap Calix dengan intens, entah kerasukan apa yang membuatnya mengatakan "masakanmu enak".

Yeonna rasanya malu setengah hidup mengakui itu.


•••


Setelah bersih-bersih, Calix mengantar Yeonna keluar. Ketika Yeonna ingin beranjak pergi, Calix menahan pergelangan tangannya dan bertanya, "Mengapa kamu kembali? Hanya untuk sup ikannya? Bisa beli saja kan?"

Suasana hening sedetik, dengan rasa malu yang dipendam dalam-dalam oleh Yeonna dan wajah yang merona, gadis itu menjawab.

"Sup ikanmu adalah satu-satunya yang pernah kucoba, dan kuyakin punyamu paling enak. Ditemanimu juga nyaman, jadi kenapa harus pilih yang lain?"

Malam itu, dengan kesadaran yang penuh Yeonna berharap untuk tidak bertemu dengan lelaki itu lagi. Seolah-olah disihir, pikirannya selalu kembali memikirkan Calix.

Yeonna tidak dapat tidur dengan lelap malam itu.

Fisherman's Changed Fate // CASE101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang