Pada awal bulan desember , Anindya Arumi Nayanika pulang ke kampung halamannya disaat libur kuliah semester pertamanya, dia berkuliah disebuah kota disana dan mengambil program studi Sistem Informasi.
Anindya akrab disapa Anin , dia adalah anak sulung dari tiga bersaudara, dia memiliki dua adik perempuan.Anin berangkat dari kosannya dikota pada jam 16.30 siang dan sampai didesanya pada larut malam tepatnya pada jam 23.15 , jarak antara desanya ke kota ataupun sebaliknya adalah tujuh jam namun itu tidak termasuk waktu istirahat ataupun bila ada kemacetan lainnya diperjalanan karena dia menggunakan jasa transportasi travel antar desa ke kota.
Saat Anin hampir sampai didepan rumahnya ternyata ibunya telah menunggunya didepan.
"Malam banget pulangnya nak" Kata Ibu Nirmana, ibunya Anin
"Iya bu, tadi macet " Kata Anin sambil menyalami tangan ibunya
"Makasih ya Hen" Ujar ibunya lalu membayar ongkos kepada supir travel itu
"Iya bu, Sama-sama" Jawab supir itu.
Kemudian mereka masuk ke dalam, ibunya tak lupa mengunci pintu, diruang tengah terlihat Dita adik bungsu Anin telah tertidur lelap didepan TV.
"Yah Dita udah tidur"
"Iya dari tadi dia nungguin kamu" Jawab ibunya
"Kalau Hanan pasti belum tidur"
"Gak tahu coba cek, kalau bapakku lagi dirumah wak Arum lagi kumpul karena mau bentuk panitia buat acara nikahan anaknya"
Anin hanya manggut-manggut sembari berjalan menuju kamarnya, lebih tepatnya kamarnya bersama adik tengahnya yaitu Hanan.
"Woi!! Bangunnn" Dengan jahil Anin melompat-lompat diatas kasur itu untuk membangunkan adiknya.
Hanan terlihat tersenyum samar karena sebenarnya dia memang belum tidur dan hanya sekedar pura-pura.
"Nah kan ketahuan, udah kelihatan gak mungkin kamu udah tidur jam segini biasanya juga begadang"
"Enggak kok , aku tadi udah tidur beneran " Hanan tidak mau mengaku
"Udahlah, bangun aja dulu itu ada oleh-oleh"
"Wih... Asik! " Seru Hanan kemudian keluar kamar duluan sementara Anin membereskan barang-barang bawaannya .
Keesokan harinya...
Anin bangun kesiangan, dia memang sengaja karena dia jarang bangun kesiangan ketika kuliah, jadi apa salahnya bangun sedikit terlambat pikirnya ,toh ini juga di rumahnya sendiri dan juga dia sedang liburan, inilah saatnya dia istirahat setelah pada padatnya kegiatan kampus."Anin nanti jemur pakaiannya ya, terus beresin rumah, ibu sama bapak mau ke kebun "
"Oke bu"
"Oh ya, adekmu nanti suruh ngaji ya"
"Iya bu"
.
.
.Malam harinya, Anin dan keluarganya bersantai diruang tengah, sembari bercengkrama ria.
"Anin, tanggal 23 kamu mau ikut nggak jalan-jalan ke danau Sandekala "
"Eh kita mau liburan kesana bu?! Anin ikut dong masa Anin ditinggal! "
"Iya-iya, kita berangkat sekeluarga"
"Yey! " Ketiga saudari itu berseru kompak.
.
.Pada tanggal 23 Desember, akhirnya mereka sekeluarga berangkat menuju danau Sandekala, mereka sampai dilokasi pada sore hari sepertinya pukul 17.00 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastaranindya
FantasySemua ini tidak akan terjadi jika Anin membunuh ular itu dan membuangnya ke danau, pasti dia tidak akan terjebak didunia lain dan bertemu Bastara, seorang pria misterius yang ternyata adalah seorang calon raja di Kerajaan gaib, kerajaan Sandekala.