Permulaan

2.2K 138 7
                                    

Deras hujan mengarungi sebagian kota Jakarta, namun hal itu tidak mempengaruhi seorang anak perempuan lucu bernama Angelina Christy. Christy yang baru berusia enam tahun sedang asyik-asyiknya bermain di luar. Dan itulah yang sedang terjadi sekarang.

Dengan jas hujan kecil berwarna merah Christy kecil merasa gembira dan tertawa ketika air hujan yang turun menerpa dirinya, selain menikmati hujan yang turun— Christy juga menggenggam sebuah perahu kertas yang sudah dilapisi varnish dan tentu saja hal tersebut ia ambil dari garasi ayahnya yang dibantu oleh saudarinya Zee.

Setelan puas bermain hujan, Christy mulai memainkan perahunya. Ia taruh perahu itu di genangan air dan membiarkan perahu itu berlayar mengikuti arus air, dengan ia yang berlari mengikutinya dari belakang sambil tersenyum senang.

Namun, dengan arus air yang mulai kencang hal itu membuat Christy berlari terlalu cepat dan tidak memperhatikan langkah yang ia ambil dan hal tersebut membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

"Aduhh." Terlihat Christy yang terjatuh dengan posisi tengkurap.

Karena hal tersebut, Christy menangis dan terus memanggil kedua orang tuanya dan saudarinya, "bunda, ayah, Zee. Sakitt, bunda tolong Christy, ayahh."

Sayangnya kedua orang tuanya dan Zee tidak bisa mendengar teriakkan dari Christy, karena suara yang dihasilkannya tertutup oleh suara derasnya hujan.

Akan tetapi, ada satu orang gadis yang sendari tadi memperhatikannya dari balik jendela. Ia langsung berlari keluar dan menghampiri Christy,

"kamu gapapa? Sakit gak? Coba lihat sini lukanya."

Christy yang merasa bingung pun akhirnya hanya diam dan memperhatikan gadis di depan nya. Dan dengan polosnya ia berkata,

"kamu siapa?"

Gadis itu tampak heran, seharusnya Christy menjawab pertanyaan dari nya bukan malah balik bertanya. Namun, hal itu tak berlangsung lama karena setelah nya sang gadis tersenyum dan menjawab, "kenalin nama aku Chika, nama kamu siapa?"

"Ohh, halo Chika. Aku Christy."

"Oke. Kita udah kenalan, sekarang aku tanya kamu gapapa? Apa yang sakit?"

"Lutut aku sakit," jawah Christy dengan wajah memelas.

Setelah mendengar hal itu Chika langsung membantu Christy untuk berdiri dan menepi ke teras rumahnya,

"ayo aku bantu berdiri, kita neduh dulu di rumah aku ya. Sambil obatin luka kamu," mendengar hal tersebut Christy hanya mengangguk dan mengikuti arahan Chika.

⛵⛵⛵


Setelah sedikit melangkahkan kaki, mereka sampai di teras rumah Chika dan selanjutnya Chika langsung mendudukkan Christy di bangku, "kamu tunggu di sini ya, aku ke dalem dulu mau ambil P3K, sebentar yaa."

Christy hanya mengangguk untuk menjawab perkataan Chika.

Tak berapa lama setelahnya Chika kembali dengan Betadine dan kasa, serta plester di tangannya. Chika segera berjongkok dan mulai membersihkan luka Christy dengan Betadine, setelahnya ia lapisan luka itu dengan kasa dan menempelkannya menggunakan plester.

"Yeayy, sudah." Chika tersenyum sambil menatap Christy yang sendari tadi hanya memperhatikan tanpa bersuara.

"Terima kasih yaa, K-kak Chika." Terdapat keraguan dalam diri Christy ketika mengucapkan kata tersebut, namun hal itu tak dihiraukan oleh Chika.

Chika malah membalasnya sambil tersenyum, "sama sama dedek."

Senyuman yang membuat semua orang yang melihatnya akan terpana dan terperangkap.

Keheningan terjadi beberapa detik setelahnya, sampai akhirnya Chika kembali bersuara, "hujannya udah agak reda nih, aku anterin kamu pulang ya takut dicariin."

Christy mengangguk dan mulai berdiri dengan dibantu oleh Chika. Jarak rumah mereka tidak terlalu jauh, hanya berjarak enam blok.

Di perjalanan tak ada percakapan sama sekali, hanya Chika yang menuntun Christy berjalan dan Christy yang mengarahkan jalam mereka menuju rumah sambil dituntun oleh Chika.

Di depan rumah sudah terlihat sesosok gadis dengan muka gusarnya, kepalanya yang menunduk tidak menyadari kedatangan Christy dan Chika. Sampai akhirnya Christy memanggil gadis itu, "Zee!"

Yang dipanggil akhirnya menegakan kepalanya dan melihat ke arah Christy yang berjalan ke arahnya sambil dituntun oleh Chika.

Dengan panik Zee berkata, "yampun Toy, kamu kenapa?"

"Aku gapapa kok, cuma luka sedikit ini juga udah diobatin sama Kak Chika," jawab Christy tenang.

"Beneran?" tanya Zee lagi.

"Beneran, Zee." Zee mengangguk mendengarnya, namun mata nya tertuju pada Chika

Chika hanya mendengar percakapan dua saudari tersebut, lalu ia beralih ke arah Zee yang sedang memperhatikannya. Chika tak bertanya tetapi raut mukanya seakan berkata 'kenapa?"

Christy yang melihat hal tersebut langsung membuka suara, "Zee, kenalin ini Kak Chika. Kak Chika, kenalin ini Zee saudari aku."

Zee tersenyum mendengar hal tersebut dan segera mengangkat tangannya untuk berjabat tangan, hal tersebut disambut baik oleh Chika, "haloo Kak Chika! Aku Zee, saudarinya Toya."

Chika sedikit mengangkat alisnya, heran. Namun, dia segera membalas senyuman itu dan berkata, "halo, Zee."

Sehabis perkenalan itu, Chika menyerahkan Christy ke Zee dan segera berpamitan kepada mereka berdua.

Setelah Chika mulai pergi, Zee mulai mengintrogasi Chika dengan banyak pertanyaan, 'bagaimana bisa jatuh', "apakah lukanya sakit', 'Chika itu siapa', dan masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh Zee yang membuat Christy malas.

⛵⛵⛵


To Be Continue....

perahu kertas • ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang