"Hidup ini seperti buku. Cover depan adalah tanggal lahir, cover belakang adalah tanggal kematian. Tiap lembar adalah hari-hari dalam hidup kita."
.
.Sore menjelang senja sosok gadis dengan baju basah dan kotor sambil magandeng tas di setiap perjalanan ia hanya bisa melihat jalan saja
Setelah kejadian di tolak oleh Arfan membuat circle yang di namakan julukan queenpink langsung marah dan tak segan segan bermain fisik wajah misha di celupkan ke air dan baju nya di kotori oleh tai sapi itu sangat memalukan baginya sekarang baju nya sangat kotor sampai sampai di jalan pun jadi pusat perhatian dan bisikkan
Sampai ia memasuki gang sempit dan melihat rumah lusuh seperti rumah gelandangan sebelum itu ia merapikan rambutnya dengan jemari tangan nya sambil melihat kan senyum di wajah nya biar tidak terjadi apa apa
"Assalamualaikum" salam zaina memasuki rumah
Di Jawab oleh seorang nenek paruh baya dengan senyum di wajah nya sambil merapikan kotak kotak yang baru saja dia pulung
"Cu,sudha pulang,ayo makan dulu" senyum nya terpampang
Bagaimana zaina bisa meminta pindah sekolah lihat lah nenek nya sudah berusaha berkeja keras untuk kehidupan misha kecil hingga besar
Hati Misha sedikit tenang ketika melihat senyuman tenang dari nenek nya
"Nek,sini biar zaina aja yang bantu nenek " tawar zaina langsung megambil ikat tali untuk di ikatkan kotak kotak yang sudah di tumpu k
"Jangan biar nenek saja,kamu makan dulu " tolak Nenek
Tapi tetap saja zaina membantu ia tak akan bisa melihat nenek nya sudah berkeja keras hingga sekarang
°°°°
Malam pun tiba setelah makan malam dengan ikan kering sisah yang nenek beli di pasar
Zaina langsung mengecek tas nya dan langsung mengeluarkan buku yang lumayan banyak dan langsung mengerjakan nya
Nenek uni langsung duduk di dekat zaina "bagaimana di sekolah? Sudah ada teman? Sepertinya betah ya sampai sampai banyak sekali belajar," ujar nenek uni megelus rambut panjang zaina
Zaina tertunduk entah lah apa ia harus jujur atau berbohong"e...enak kok nek" senyum nya bohong
"Alhamdulillah kalo zaina suka sekolah di situ" ujar nya lalu berkata lagi" zaina, jika kamu ada masalah cerita ke nenek yah, jangan lupa selalu tersenyum,sebunyikan luka dengan senyuman " ingat nya
Deg!
Seakan akan itu pengingat terakhir waalapun sudah berapa kali zaina mendengar itu di mulut nenek nya tapi entah kenapa sekarang rasanya berbeda"Yasudah Nenek keluar dulu ya , menjual kotak nya di dekat Alfamart, semangat belajar nya" ujar nenek uni lalu keluar meninggalkan zaina
Zaina menatap punggung nenek nya yang mulai menjauh keluar pintu entah kenapa sekakan akan perasaan hatinya tak enak tapi ia menghilangkan pikiran itu dan melanjutkan kan tugas tugas dari geng di sekolah nya itu sangat menumpuk jika tidak di kerjakan mungkin zaina akan di hukum lebih ngeri dan di permalukan lebih dari pada yang tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Culkas
Teen Fictionseperti nama judul CULKAS Singkatan dari culun dan kulkas bagaimana jadinya jika zaina gadis culun yang sering di bully di sekolah di suruh untuk menembak Arfan seorang laki laki sama sama culun dan sangat pendiam tapi Arfan berbeda dengan zaina ...