2

1 0 0
                                    

"Hidup ini seperti buku. Cover depan adalah tanggal lahir, cover belakang adalah tanggal kematian. Tiap lembar adalah hari-hari dalam hidup kita."
.
.

Sore menjelang senja sosok gadis dengan baju basah dan kotor sambil magandeng tas di setiap perjalanan ia hanya bisa melihat jalan saja

Setelah kejadian di tolak oleh Arfan membuat circle  yang di namakan julukan queenpink  langsung marah dan tak segan segan bermain fisik wajah misha di celupkan ke air dan baju nya di kotori oleh tai sapi itu sangat memalukan baginya sekarang baju nya sangat kotor sampai sampai di jalan pun jadi pusat perhatian dan bisikkan

Sampai ia memasuki gang sempit dan melihat rumah lusuh seperti rumah gelandangan sebelum itu ia merapikan rambutnya dengan jemari tangan nya sambil melihat kan senyum di wajah nya biar tidak terjadi apa apa

"Assalamualaikum" salam zaina memasuki rumah

Di Jawab oleh seorang nenek paruh baya dengan senyum di wajah nya sambil merapikan kotak kotak yang baru saja dia pulung

"Cu,sudha pulang,ayo makan dulu" senyum nya terpampang

Bagaimana zaina bisa meminta pindah sekolah lihat lah nenek nya sudah berusaha berkeja keras untuk kehidupan misha kecil hingga besar

Hati Misha sedikit tenang ketika melihat senyuman tenang dari nenek nya

"Nek,sini biar zaina  aja yang bantu nenek " tawar zaina langsung megambil ikat tali untuk di ikatkan kotak kotak yang sudah di tumpu k

"Jangan biar nenek saja,kamu makan dulu " tolak Nenek

Tapi tetap saja zaina membantu ia tak akan bisa melihat nenek nya sudah berkeja keras hingga sekarang

°°°°

Malam pun tiba setelah makan malam dengan ikan kering sisah yang nenek beli di pasar

Zaina langsung mengecek tas nya dan langsung mengeluarkan buku yang lumayan banyak dan langsung mengerjakan nya

Nenek uni langsung duduk di dekat zaina "bagaimana di sekolah? Sudah ada teman? Sepertinya betah ya sampai sampai banyak sekali belajar," ujar nenek uni megelus rambut panjang zaina

Zaina tertunduk entah lah apa ia harus jujur atau berbohong"e...enak kok nek" senyum nya bohong

"Alhamdulillah kalo zaina suka sekolah di situ"  ujar nya lalu berkata lagi" zaina, jika kamu ada masalah cerita ke nenek yah, jangan lupa selalu tersenyum,sebunyikan luka dengan senyuman " ingat nya

Deg!
Seakan akan itu pengingat terakhir waalapun sudah berapa kali zaina mendengar itu di mulut nenek nya tapi entah kenapa sekarang rasanya berbeda

"Yasudah Nenek keluar dulu ya , menjual kotak nya di dekat Alfamart, semangat belajar nya" ujar nenek uni lalu keluar meninggalkan zaina

Zaina menatap punggung nenek nya yang mulai menjauh keluar pintu entah kenapa sekakan akan perasaan hatinya tak enak tapi ia menghilangkan pikiran itu dan melanjutkan kan tugas tugas dari geng di sekolah nya itu sangat menumpuk jika tidak di kerjakan mungkin zaina akan di hukum lebih ngeri dan di permalukan lebih dari pada yang tadi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CulkasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang