01. Sekelas

2K 149 53
                                    

[BACA DULU INI]

Halo semua, selamat datang di kisah Harsa dan Mitha!
Apakah ada pembaca lama di sini?
Cerita ini sudah melalui tahap revisi. Beberapa scene mungkin ada yang berbeda dari sebelumnya, ending pun akan penulis ubah sedikit. Jika masih ada kesalahan dalam penulisan, tanda baca, mohon dimaklum, ya.

Selama tahap revisi, penulis akan mempublis ulang cerita ini setiap hari. Mohon dukungannya dalam bentuk vote dan komen di setiap chapter, meskipun cerita Harsa ini sudah ending.

⚠️Warning ⚠️
Dilarang menjiplak, menyalin, memplagiat cerita ini. Karena cerita ini 100% hasil dari pemikiran penulis sendiri! Jika kalian menemukan ada kesamaan nama tokoh, tempat, alur, itu adalah murni atas ketidaksengajaan.

Terima kasih atas perhatiannya, selamat menjelajahi kehidupan Harsa dan Mitha 💗

---

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

---

Dari dulu lo gak berubah ya, masih gila aja.

---

Masih ingat kan, dulu kalau pas SD hari pertama sekolah di tahun ajaran baru bakalan datang pagi-pagi buat rebutan duduk di bangku paling depan. Tapi sekarang makin dewasa, malah kebalikannya. Duduk di bangku depan itu jadi lebih intens sama guru, alhasil banyak yang rebutan di bangku belakang.

Seperti Sasmitha Marvianty, yang pagi ini sudah merasa cukup siang untuk datang di hari pertama pada tahun ajaran baru. Kelas 11 Mipa 2 yang sudah cukup ramai, dan benar saja bangku di deretan depan hanya satu atau dua orang yang mengisi. Pasti itu adalah orang-orang pintar dan rajin yang akan menjadi calon-calon ranking 1 nanti.

Mitha memilih duduk di bangku nomor tiga paling pojok kiri, karena ia sendiri malas kalau duduk di bangku paling belakang. Seperti siswa buangan, pikirnya.

Tas yang hanya berisi beberapa buku kosong, karena ini hari pertama masuk sekolah pasti tidak akan banyak materi pelajaran yang diberikan guru. Sebelum bel upacara, ia bahkan memilih memainkan ponselnya, membuka aplikasi chat bewarna hijau dan mengetik beberapa pesan singkat yang ia tuju kepada Siska teman dekatnya —yang kebetulan mereka juga kembali sekelas tahun ini.

Atensi Mitha teralihkan ketika seorang laki-laki dengan seragamnya yang tidak ia masukan ke dalam celana dan memakai sepatu bewarna putih yang sangat-sangat melanggar aturan, jelas-jelas hari senin itu pakai sepatu hitam. Ia berjalan memasuki ruangan kelas dan memilih duduk di bangku nomor empat tepat sekali di belakang tempat duduk gadis itu.

Mitha terdiam, ia sangat tahu laki-laki bernama Harsa itu adalah pentolan sekolah sejak mereka berada di SMP yang sama.

Dulu Mitha sekelas selama 3 tahun berturut-turut dengan Harsa, kerjaan Harsa yang selalu menganggu anak-anak cewek, memalaki adik kelas untuk jajan, mengerjai guru bahkan ia sering bolos. Kini di kelas 11 Mitha harus kembali satu kelas lagi bersama laki-laki gila itu.

Harsa | Lee Haechan [revisi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang