03. Dunia Harsa

502 78 32
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

---
"Bunda aja capek berurusan sama Harsa, apalagi kamu."
---

"A, jangan main game dulu atuh, bantuin Bunda angkatin jemuran. Udah mau hujan ini," pinta bunda pada Harsa yang tengah asik dengan game di ponselnya. Bahkan ia belum mengganti baju seragamnya.

Sepulang sekolah tadi, untung saja belum hujan. Jadi, Beti masih aman dan kinclong.

"Iya, bun," jawab Harsa segera bangkit dari tempat duduknya.

"Abis itu seragam langsung ganti, besok mau dipakai lagi. Nanti kotor!"

"Iya bundaku yang cantik jelitaaaa."

Harsa nyengir sebelum mengambil keranjang untuk tempat baju-baju yang sudah dijemur. Lalu ia pergi ke halaman belakang, tempat di mana bunda menjemur semua pakaian.

Baru saja Harsa melepas jepitan baju, hujan langsung turun deras tanpa aba-aba. Membuat Harsa kewalahan mengambil baju-baju yang sudah kering itu.

Alhasil di sinilah Harsa dan bunda berada. Di dapur yang mana mereka tengah memandangi baju-baju mereka yang digantung karena kembali kuyup akibat hujan.

Harsa berjongkok dan meremat rambutnya merasa bersalah pada bunda.

"Maaf ya bun, Aa kelambatan kayaknya," sesalnya.

"Gak kok, emang hujannya tadi tiba-tiba langsung deras."

"Mana di sana ada seragam Jiel buat besok, bun."

"Nanti kalau sudah kering, mau langsung bunda setrika aja."

Harsa hanya mengangguk.

Harsa itu anak sulung dari 5 bersaudara. Banyak? Iya, memang banyak. Adiknya ada 4 dan cowok semua. Ada Azriel Darma Pangestu yang biasa dipanggil Jiel, adiknya yang nomor 2 itu kelas 1 SMP. Kemudian ada Bagas Sanjaya dan Bagus Sanjaya, adik kembar tidak identik yang masih duduk di bangku kelas 4 SD. Dan yang terakhir si bungsu, Adjie Haguel Syaki yang masih berusia 5 tahun.

Pusing tidak kalau jadi Harsa? Pusing banget. Apalagi kalau si kembar lagi berantem dan bocah cilik merengek secara bersamaan. Bahkan Jiel adiknya yang paling besar juga suka menyulut emosinya. Tapi tentu saja bagi Harsa, yang lebih pusing itu bunda. Karena bunda merawat kelima anaknya, termasuk dirinya.

Kata bunda malah dia paling pusing kalau sama Harsa, karena Harsa yang paling jahil dan selalu jadi biang kerok di rumah. Ia akan menjadi tersangka utama kalau adik-adiknya menangis dan mengadu pada bunda.

Harsa | Lee Haechan [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang