Prolog

1 1 0
                                    

Riuh suara angin yang menggerakkan dedaunan ditepi jalanlah yang terasa mengisi kesunyian saat ini.

Fanesya kembali melirik arloji di tangannya untuk yang kesekian kalinya,jarum jam yang telah menunjukan bahwa hari telah tak malam lagi itu membuat suara ketukan sepatu yang sedari tadi dibuatnya itu terdengar lebih cepat.

Berbagai arguman terasa sesak memenuhi fikiran, fanesya kira tiga puluh menit yang dijanjikan tadi tidak akan selama ini.

Namun kenyataan bahwa tak ada satupun tanda-tanda bahwa akan ada seseorang yang menjemputnya di halte ini membuatnya semakin cemas.

Rasa kegelisahan itu mulai muncul, gelisah akan waktu yang terasa cepat berlalu, gelisah bahwa orang yang ditunggu-tunggu nya tak akan datang, Gelisah atas kenyataan menyakitkan akan seseorang yang dia sayang.
.
.
.
    Hei hei hei manteman, ini first story dari aku nih...
     Moga bisa bikin kalian nyaman, maaf kalo ada kesalahan dalam penulisan, dan jangan lupa supportnya dengan Klik bintang dipojok kiri ya…

TRUE LOVE  (Zian dan Eca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang