kyushi

1.4K 78 7
                                    


⚠Ini fiksi ya kak
⚠Gak suka? pargoy aja coy
⚠banyak kata kasar

Silakan vote & komen

➹🐨🐯➷

"Aku ingin kita putus" pria didepanku membulat kan matanya "kau terlalu posesif.... Sedangkan aku, aku ingin kebebasan" mata yang awalnya memandang ku terkejut itu sekarang malah menjadi tatapan yang dingin.

"Ucapkan sekali lagi" perkataannya memang terkesan datar, tapi membuatku tak dapat berkutik, membuatku diam seribu bahasa.

Padahal aku sudah mempraktekkannya di depan cermin 3 jam sebelumnya, tapi reaksinya selalu sama, menakutkan pria ini benar benar menakutkan.

"Kenapa diam? " ucapnya lagi "takut? Katakan sekali lagi yoshi" ini bukan yang pertama kali nya aku menginginkan putusnya hubungan kami mungkin sudah ke tujuh kalinya, tapi pada akhirnya selalu saja seperti ini.

"Aku ingin kita putus junkyu, aku lelah dengan semua tingkah mu" siapa yang tidak lelah dengan laki laki yang selalu kasar, cemburuan, posesif.

Junkyu mengeratkan kepalan tangan nya, berusaha merendam emosi karna ini tempat umum, aku sengaja memilih tempat ini agar dia tidak dapat berbuat kasar padaku.

"Yoshi... Tolong pikirkan sekali lagi ya? " ia melembutkan ucapannya dan tatapannya.

"Tidak junkyu, aku benar benar ingin putus darimu" aku menggelengkan kepalaku. Benar, sudah ku tekad kan aku tidak boleh lemah.

Junkyu hanya diam menatapku datar."kalau begitu aku pergi dulu ya, junkyu"aku beranjak pergi meninggalkannya, dia juga tidak menahanku.... Baguslah.

Harusnya aku seperti ini dari dulu, ck! Kanemoto lemah Yoshinori dasarrrr.

Aku berniat pulang setelah ini, karna memang ini tujuanku mengajak junkyu bertemu dengan embel-embel kencan...... Huh aku jadi merasa bersalah.

Entah dunia sedang bercanda denganku atau memang kebetulan. Si 'brengsek 1' muncul dihadapanku.

Menyebalkan(?) tidak, mungkin lebih buruk dari pada itu, menjijikkan, astaga kenapa kata kata itu sangat cocok dengan laki laki berperawakan tinggi dan berwajah tampan itu.

Aku melewatinya dan pura pura bodoh. Tapi sialnya,si 'brengsek 1' malah mengikuti ku, ingin sekali aku meneriakkan nama binatang yang menggong gong di depan mukanya.

"Minggir " bolehkah sekarang aku menjambak rambut pemuda yang sedang menghalangi jalanku dan saat itu juga dia malah tersenyum menjengkelkan.

"Brengsek, kamu mau ditusuk ya?"mungkin dia tidak menganggap ancaman ku ini benar benar akan terjadi,
Tapi nyatanya aku sedang mengeratkan peganganku pada cutter di tangan ku.

"Taruh senjata licik mu itu, kanemoto" senyuman diwajahnya lama lama memudar digantikan dengan wajah sinis.

"Oh, kau tau? Kau ternyata sangat mengenalku, aku akan menaruh benda ini disakuku lagi kalau hewan menjijikkan dihadapanku ini menghilang dari pandangan ku" entah apa yang lucu, dia tertawa sambil memukul pelan pundakku.

"Hei, kau putus dengan junkyu agar bisa menjalin hubungan dengan ku kan?" aku hanya menatapnya aneh "lagian kau sangat lucu untuk ukuran lelaki lemah yang hanya memikirkan diri sendiri"

Sungguh aku tidak mengerti dimana letak kelucuan nya. Benar benar lelaki didepenku ini sepertinya otaknya tidak berfungsi dengan baik"kau sinting? Sepertinya obat mu habis" dia menghentikan tawa nya "hei, kenapa kau kasar sekali? Masih mencintaiku kan? yoshi? "

Aku menatapnya tajam "minggir atau kau benar benar akan aku tusuk" ancam ku, pria itu malah menaikan kedua alis nya "kau masih sakit ternyata, mau ku antarkan ke rumah sakit khusus orang gila?".

Perkataannya,sungguh-sungguh membuat emosiku memuncak, tangan ku sudah berada di udara dengan cutter yang ku pegang dengan erat persetan dengan resiko, aku sudah tidak sabar mendengar suara kesakitan orang ini.

Jleb







" YOSHINORI"

Aku terbangun dengan keringat yang membasahi keningku dan nafas yang terengah engah -lelah, mimpi buruk itu.....terasa begitu nyata, pusing.. kepalaku terasa seperti berputar putar.

"Hei? Kau tak apa?" junkyu mengusap keningku lembut "kau bermimpi buruk?" dia bertanya dengan halus, tapi entah kenapa tenggorokanku sangat perih seakan tidak memperbolehkan ku untuk menjawab pertanyaan itu,aku mengangguk pelan sebagai ganti ucapan 'iya'.

"Aku sangat khawatir karena kamu tidak keluar kamar dari pagi, saat melihatmu masih tidur aku malah tidak tega membangunkanmu" dia berucap pelan.

"Ingin minum? Sepertinya tenggorokanmu sakit" dia membantu ku untuk duduk dan memberikan gelas berisi teh hangat, aku langsung saja meminumnya.

"Mimpi yang sangat menyeramkan, aku tidak mau tidur tengan malam lagi!" aku mengembalikan gelas kosong itu, junkyu terkekeh ia mengambil gelasnya.

"Ayo kebawah, kau belum makan" aku mengangguk semangat "Ayo! Ayo! " kami bergegas menuju dapur di lantai dasar.

Junkyu, pria itu benar benar perfect dia tinggi, pintar, tampan, junkyu juga aktor yang lumayan terkenal, aktingnya sangat hebat entah kenapa dia mau menjadi kekasih ku.

Sesampainya di dapur, aku langsung mengambil daging yang tersedia di atas meja, daging itu ku letakan di piring yang sudah junkyu siapkan, hanya daging? Tentu saja lagian junkyu tidak akan marah seperti ibu-ibu yang mengomeli anaknya karna makan tidak pakai nasi.

Junkyu tidak ikut makan, dia hanya menatapku hangat "junkyu junkyu, kau tidak mau makan" junkyu tersenyum, mengangkat tangannya ke ujung bibirku, dan mengusapnya pelan "melihat mu makan saja sudah membuatku kenyang"

"Padahal kamu yang mengajakku makan" aku melengkungkan bibirku kebawah, aku tau kok aku cukup imut makanya aku melakukan itu agar junkyu ikut makan.

"Baiklah, aku makan" tuh kan😏.

"Junkyu...... Ini 'dia'?" junkyu mengangguk enteng saat aku bertanya sambil menunjuk daging yang berada di piring ku "kau yang mau kan, aku tidak masalah kok 'dia' juga selalu menggangumu, memangnya kenapa? Tidak enak? "

Senyumku mengembang, menggeleng keras"tidak, ini sangat lezat, lebih dari dugaanku" junkyu mengangguk.

"Apa yang kau sisakan?" tanyaku "kepalanya seperti yang kau minta, kau suka dengan wajah tampannya kan?" mataku berbinar "dimana kau menyimpannya? "

"Di gudang, walaupun menurutmu dia tampan, tapi aku membencinya" aku menatapnya tajam"junkyu! Ishhh dasar jahat, dia bisa saja kedinginan!"

"Aku tidak peduli" junkyu menatap pintu gudang malas,aku mengikuti arah pandangnya.

Akhirnya....... Orang ke 40,kita harus merayakannya segera, aku tidak bisa menahan senyumanku.

"Minggu depan aku mau orang tampan juga"












End

Pendek ya kayak yang baca, wkwkwk

Maaf, bukannya lanjutin yg satu malah bikin yg lain 😭🙏🏻

Yg gak ngerti..... Sama aku juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yoshi One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang