Reynan menatap seseorang yang sejak tiga tahun lalu ia kagumi, diujung sana sedang mengumbar tawa bersama teman temannya.
Tersenyum, Reynan mengeratkan pegangannya pada buku tahunan angkatan mereka. Ya, ini adalah hari perpisahan bagi sekolah mereka. Mungkin setelah ini, Reynan tidak bisa lagi melihat senyum itu. Melihat bagaimana dia tertawa, bermain basket, menyanyi. Bagaimana sosoknya menjadi dambaan begitu banyak siswa siswi di sekolah ini.
Tapi tidak apa.
Lagi, Reynan tersenyum. Tulus sekali ia menatap lembut pemuda di seberang sana.
"Till we meet again, Saka."
YOU ARE READING
Something in Between
RandomBagi Reynan, mencintai Hesaka dalam diam sudahlah cukup. Diam diam mengagumi. Diam diam tersenyum. Diam diam memperhatikan. Diam diam, dia jatuh sendirian. Ya, itu cukup. Tapi bukan semesta namanya kalau tidak penuh dengan kejutan, kan?