Part 1. Prolog

47.9K 2.5K 101
                                    

Elang melirik ponselnya yang dia letakkan di atas meja makan. Sudah kedua kalinya benda itu bergetar, memberitahu ada panggilan masuk. Kelihatannya penting. Tapi... Lelaki itu menatap kedua tangannya. Dia sedang makan malam bersama keluarga besarnya dan ibunya memasak kepiting saus padang kesukaannya. Mustahil untuk makan kepiting tanpa mengotori tangan.

Seakan tahu dilemanya, Yumira, sepupunya yang alergi kepiting dan memilih menikmati salad kentang, meraih ponsel yang berdering untuk ketiga kalinya itu dan menerima panggilan tersebut setelah sebelumnya menghidupkan fitur pengeras suara.

"Sayang?"

Semua kepala di sekeliling meja makan yang tadinya sibuk menatap makanan langsung mendongak, menatap ke arah iPhone seri terbaru di tangan Yumira. Terutama Elang. Mata lelaki itu melotot kaget kemudian menatap Yumira, bertanya tanpa suara siapa yang berbicara di telepon itu. Sepupunya melihat nomor yang tertera dan mengedikkan bahu.

"Sayang, dua garis merah...aku positif."

Papanya tersedak, mamanya juga dan langsung meneguk air dalam gelas. Semua, om,tante dan beberapa sepupunya juga bereaksi sama. Elang? Apalagi!! Lelaki itu bahkan menyemburkan nasi dari mulutnya.

~*~

Maya memandang heran ke arah Jethro dan Tama yang cekikikan konyol di hadapannya. Dua lelaki yang kalau sedang kumat usilnya menjadi lupa umur.

"Sudah?" tanya Maya yang dijawab Tama dengan acungan jempol. Lelaki lalu itu mengeluarkan kartu keanggotaan VIP di Ishtar dan memberikannya kepada Maya yang menerima dengan tatapan bingung.

"Anggap saja itu hadiah kecil dari kami berdua karena kamu telah membantu rencana kami untuk memberi kejutan kepada Elang," ucap Tama.

Maya menatap kartu keanggotaan VIP Ishtar di tangannya.

"Oh, kata Dewa, kartu itu tanpa batas kadaluwarsa, jadi seumur hidup kamu bisa datang ke sini gratis," jelas Jethro.

Walau masih bingung Maya mengangguk juga seraya mengucapkan terima kasih kepada kedua lelaki yang berlalu masih dengan cekikikan tidak jelas.

Sebenarnya pertemuannya dengan dua lelaki yang adalah para suami dari kedua atasanya di kantor itu sama sekali tidak disengaja. Sofia, salah satu rekannya di La Storia mengajaknya untuk sedikit bersantai di club milik keluarga Salim itu malam ini. Maya sedang menunggu Sofia yang ternyata terlambat karena terkena macet ketika dua lelaki itu mendekati tempat duduknya. Kemudian keduanya meminta bantuan Maya untuk memberi kejutan pada Elang yang menurut mereka sedang berulang tahun. Maya tahu siapa Elang. Lelaki itu teman dekat Jenna dan Ella sejak La Storia didirikan. Jethro dan Tama menyodorkan nomor ponsel Elang dan meminta Maya menelepon Elang. Maya yang semula curiga akhirnya mau membantu setelah keduanya meyakinkan dirinya bahwa nomor itu benar-benar nomor Elang dan bahwa itu hanya lelucon yang tidak akan membuat Elang marah.

Gadis itu sama sekali tidak menyadari, aksi konyol lucu-lucuan itu sedang terjalin menjadi sesuatu yang rumit. Sesuatu yang pada akhirnya membawanya kepada lelaki yang kelak menjadi belahan jiwanya.


~*~

Cerita ketiga dari La Storia in series ( hehehehe, saya sendiri yang ngasal nyomot namanya. La Storia in series, dimulai dari The Back up Bride yang udah completed, terus Timeless yang masih on going, dan ini yang ketiga, Stupid Love). Wish you love our new couple, Elang & Maya.
Enjoy,
Xoxo
Vita.



Stupid LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang