Bismillah, Ada kabar baik nih, novel baruku rilis dengan mengangkat judul "30 Juz with Hafizah Juz 30"!!
Kabar baiknya lagi, novel ini sedang OPEN PO selama 10 hari ke depan. Jadi, harganya sedang turun! Hayuk buruan ikutan PO sekarang juga, karena kalau kelewat batas maka harga bukunya sudah termasuk harga normal lagi, ya!Benefit Ikutan PO :
1. Dapat harga yang sedang diskon;
2. Dapat buku original, bergaransi, dan packing terjamin;
3. Dapat ilmu dan motivasi (karena novel ini merupakan novel inspiratif)
Untuk memperkenalkan Shafiyah, Attar, dan beberapa tokoh lainnya dalam novel ini, aku akan posting beberapa bab isi novel ini!Selamat membaca!!!!
❄❄❄❄❄
Ada yang berbeda dari suasana hati para santriwati di pondok Nuzulul Quran hari ini. Hampir semua membicarakan hal yang tampak mengecewakan sebab mendengar kabar bahwa putra bungsu Kiai Husain—Muhammad Attar akan pergi jauh dari pondok dengan kurun waktu lama secara tiba-tiba. Harapan mereka selama ini adalah setelah pendidikan S1 Attar selesai, pemuda itu bisa sepenuhnya mengabdi sebagai pengasuh muda di pondok.
Berbeda dengan suasana hati sang empu yang akan pergi, tampak kebahagiaan tersirat di wajahnya yang manis berkumis tipis. Kulit putihnya terlihat lebih bercahaya saat mengenakan kaus hitam polos lengan pendek yang kemudian dibalut jaket warna putih.
Attar melambaikan tangan perpisahan kepada Kiai Hasan dan Ibu Nyai Zahra disaksikan oleh ribuan santri. Pemuda itu berangkat menuju stasiun diantar supir abinya.
Attar masuk ke dalam kereta dan langsung merapikan barang bawaannya. Ternyata tempat duduk pemuda itu berada di samping gadis berambut ikal yang tampak fokus membaca buku. Attar segera mengalihkan pandangannya agar tak terpusat pada si gadis.
"Permisi," sapa Attar sebelum duduk.
Attar kemudian hanya diam sembari beristigfar dalam hati. Dirinya berusaha rileks sembari bersandar punggung. Akan tetapi fokusnya mendadak teralihkan saat seseorang mengetuk pelan lututnya yang tertutup kain celana.
"Ada apa?" Attar menatap gadis di sampingnya.
Gadis itu sedikit terlihat gugup sebelum bertanya, "Masnya mau kemana?"
Attar tidak terkejut dengan pertanyaan itu. Barangkali memang orang yang bersamanya sedang ketakutan dan berusaha mengalihkan konsentrasi dengan mengobrol bersama orang asing. Jadi, Attar berusaha maklumi.
"Saya mau ke tempat saudara, Teteh sendiri mau kemana?"
"Saya mau pulang."
Tidak ada pembicaraan lagi, padahal awalnya gadis itu mendahului obrolan. Attar kembali memusatkan fokusnya pada istigfar yang tadi sempat tertunda.
"Mas, suka baca buku?"
Attar menoleh juga menjawab, "Suka."
"Mas mau pisang, gak?" Gadis itu menyodorkan sebuah pisang matang kepada Attar.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 JUZ WITH HAFIZAH JUZ 30 (SUDAH TERBIT)
Teen FictionGadis itu aneh, segalanya tentang dia begitu aneh dalam pandangan Attar. Namun, keanehan itulah sebuah hal yang berhasil membuatnya jatuh hati. Bagaimana bisa, dia seorang putra kiai mencintai seorang perempuan karir yang bahkan tidak begitu paham t...