CHASING YOU [END] ✅

Bagian 17

⚡ Chasing You ⚡

Hyunsuk, Haruto (dom)
Jihoon, Junkyu (sub)

Warning : mafia, romance, mature, kekerasan, bxb, au, yaoi, DLDR, adult, blood, fiksi, typo(s).

ATTENTION‼️
⇉Tolong jangan membawa cerita ini ke kehidupan nyata. Ini hanya fiksi.

Happy Reading🙌

.

.

.

Benar, pesan orang tua.

Ketuklah pintu sebelum masuk agar tidak menyesal.

.

.

.

"Sampai kapan kau akan berhenti menatap foto itu? " tanya Haruto menatap tajam ke arah Hyunsuk yang terduduk di kursi kebanggaannya. Kedua tangan pemuda itu terlipat di depan dadanya.

Saat ini Haruto memutuskan untuk ke kantor Choi Company karena ingin bertemu dengan Hyunsuk dan sekalian duduk santai di sofa dengan rokok dan wine yang ia beli di barnya kemarin malam. Baru juga ia membuka pintu ruangan itu, dirinya sudah mendapati sebuah senyuman bosnya tapi bukan ke arahnya melainkan ke sebuah foto yang kini pemuda itu pegang. Bahkan ucapan Haruto yang memberikan laporan tentang Treasure yang sudah melaksanakan latihannya diabaikan oleh pemuda itu dengan seenaknya.

Karena Haruto sudah malas untuk meladeni Hyunsuk yang seperti orang gila itu, ia lebih memilih untuk duduk di sofa sambil meminum wine dan menghisap rokoknya sesekali matanya melirik ke arah Hyunsuk yang masih saja tersenyum dengan bingkai foto di tangannya.

"Kalau kau suka kenapa tidak kau claim saja dia agar bisa menjadi milikmu, " oceh Haruto sambil menghisap rokoknya, sebenarnya di ruangan Hyunsuk tidak diperbolehkan untuk merokok, tapi jika Haruto yang melakukannya peraturan itu tidak akan berguna, pemuda itu bebas ingin melakukan apapun disini.

Hyunsuk akhirnya menatap Haruto dengan senyuman yang semakin melebar, "sedang ku lakukan, "

Haruto menaikkan alisnya dan menatap Hyunsuk, ia tidak yakin jika bosnya sedang melakukan apa yang barusan ia ucapkan mengingat bagaimana pemuda itu yang setiap malam sering sekali bercinta dengan seorang gadis bernama Shin Ryujin. Gadis yang Haruto baru juga melihatnya, ia sudah muak. Ayolah dirinya sudah paham gadis seperti Shin Ryujin itu hanya bisa memanfaatkan kekayaan Hyunsuk saja.

Tidak ada kata cinta dan tulus yang tersimpan di dalam kamus Shin Ryunjin, begitu juga dengan Choi Hyunsuk. Pemuda itu lebih pada nafsunya yang harus dilampiaskan sementara Shin Ryunjin yang menjadi pelampiasan Choi Hyunsuk akan mendapatkan beberapa lembar uang untuk dirinya bersenang senang.

Cih, gadis jalang.

Haruto terkekeh meledek, "Ryujin bagaimana? Jangan sampai media tau kau dekat dengannya. Oh ralat! Bahkan sangat dekat, " sindir Haruto dengan menekan kata 'sangat dekat'.

Hyunsuk tertawa menanggapi sindiran adiknya itu. "Ryujin, dia hanya jalang yang butuh hiburan, " balas Hyunsuk menampilkan senyuman miringnya.

Haruto berdecih sambil menyentikkan rokoknya di asbak. "Kau juga terhibur bukan? " balasnya dengan kedua bola mata yang memutar malas.

Hyunsuk bukannya marah atau kesal mendengar sindiran yang Haruto lontarkan berkali kali, pemuda itu malah tertawa terbahak-bahak mendengar sindiran adiknya yang seperti sebuah lelucon televisi yang sering sekali disiarkan oleh ayahnya. Haruto sudah tidak aneh melihat Hyunsuk yang tertawa tanpa sebab, alhasil ia hanya menanggapi dengan putaran bola matanya untuk kesekian kalinya.