MISS

36 0 0
                                    

Ini tahun pertamaku di kelas delapan, cukup menyenangkan. Sekarang teman-temanku sudah mulai menuju kedewasaanya. Sedikit demi sedikit. Mereka sudah mulai merubah diri mereka menuju sisi yang lebih baik. Dan aku malah menjadi yang terpuruk. Harapan menelanku dengan pesona kelamnya. Sial.


Aku sudah melupakan rasa sukaku kepada laki-laki di sekolahku dan menekan rasa rindu dan cintaku pada orang itu, yang sialnya malah sudah memiliki kekasih. Cinta? Yup perasaan mengerikan itulah yang menghajarku dengan palu tak kasat matanya, melilitku dengan sulur berdurinya dan menyiksaku dengan semua itu tanpa ampun.


Tapi walau bagaimanapun aku tetap tak bisa melepaskan rasaku padanya, namanya masih menusuk hatiku, membuatku berdebar seakan siap menghancurkan jantungku yang sialnya malah tak bisa hancur dan terus beregenerasi, menambal semua luka dan rasa sakit dengan campuran perasaan yang lain. Kenapa ini semua bisa terjadi? Kenapa? Oh, aku ingat beberapa tahun yang lalu saat aku masih memiliki pembersih diri dan belum mengenal kejamnya dunia, aku dan dia sering bertemu secara sengaja ataupun tidak. Aku tidak sadar aku mulai memperhatikannya dengan jeli dan penuh rasa penasaran, dan sekarang aku sadar rasa itulah yang dinamakan dunia ini dengan cinta.


Aku tahu semua sudah terlambat dan dia terlalu jauh dariku. Tapi harapan terus menggerogotiku dengan halus dan penuh hati-hati. Saat aku hampir menyerah, harapan selalu menggandengku dan merengkuhku dengan kegelapannya, membisikkan kata-kata manisnya di telingaku dan mengembangkan halusinasi serta imajinasiku supaya aku terus bersamanya, mencintainya dan menempel bersamanya.

________________________________________________________________________________

Hari ini pelajaran berlangsung seperti biasa dan momen yang terjadi belum bisa kuabadikan. Momen itu, momen yang bisa membuatku berteriak tanpa peduli sekitar. Berteriak histeris dengan ekspresi seperti orang sinting. Aku serius kawan. Momen itu benar-benar membuatku fangirlig. Maklumalah aku ini seorang fujoshi, semua orang tahu itu. Jadi, kau sudah bisa menyimpulkan momen apa itu kan? Hahaha kau boleh menghinaku sekarang jika kau ingin kawan.

Walaupun begitu, aku tetap tidak menginginkan momen itu berkelanjutan. Hahaha.



Yo! I am come back ^0^

Maaf kalo masih pendek hehe.

jangan lupa vote and comment kawan :)



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Hope YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang