26 - Dua Puluh Enam

220 34 1
                                    

[] Laporan dulu

Agatha melangkahkan kakinya menuruni tangga dengan buru-buru untuk menjumpai Aleta yang sedang sibuk memakan serealnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha melangkahkan kakinya menuruni tangga dengan buru-buru untuk menjumpai Aleta yang sedang sibuk memakan serealnya. Perempuan itu tak kunjung membalas pesannya di twitter maupun di pesan biasa.

"EH LO SINTING ATAU GIMANA? HAPUS KOMENAN LOOOO!!"

"Uhuk..uhukk... kaget.." Brigita yang sedang meminum jus itu terbatuk mendengar teriakan Agatha yang tiba-tiba itu. Bulan dan Syakila juga terhenti memakan sandwich yang sudah mau masuk ke dalam mulut mereka itu.

"Ya kenapa sih, kan gue ngedukung lo."

"Ya kenapa sih lo bilang? Lo lihat akun yang mana lo pake buat balas twit gue. Gila lo ya, kalau kak Aji lihat gimana?"

Aleta melototkan matanya, kemudian segera mengecek handphonenya ternyata benar memang dia salah akun untuk mengomentari cuitan temannya itu. "Oh shit! Sorry my pren." Agatha hanya dapat mempoutkan bibirnya kesal melihat temannya itu, ia yakin seseorang sudah melihat komenan Aleta.

"Kakak suka sama bang Aji Abimanyu ya?"

"...iy-... bentar kok tau nama lengkapnya?"

"Iya aku kenalnya Aji Abimanyu doang kak" Syakila terkekeh pelan dan kembali memakan sandwichnya. Agatha dan Aleta saling menukar pandangan melihat kedua insan yang sedang menahan tawanya itu, sedikit aneh untuk 2 orang yang sama sekali belum masuk ke Universitas Tunas Harapan itu.

"Haiii gess! Makan apa tuh?"

Nadin baru saja turun dan memandangi sarapan yang sedang ada di meja makan mereka sekarang. Ada beberapa buah-buahan, salad, dan jus serta sandwich yang tersaji di meja makan kaca tersebut.

"Siapa yang masak nih? Anw, mana si Jean? Kemarin bilang mau otw sama gue, kok kaga ada anaknya? Tapi gue hari ini di jemput sih" Kata Nadin sambil mengunyah apel yang sudah ada di genggamannya sekarang.

"Kak Karin yang masak, enak banget sandwichnya kaya buatan bunda!" Kata Bulan semangat sambil memberikan jempol pada Karin yang sedang melipat celemeknya sekarang tentu saja diikuti oleh 3 perempuan termuda lainnya di kosan tersebut. Karin hanya tersenyum manis dan memasukan bekalnya ke dalam tasnya.

"Kak Jean kayaknya daritadi pagi udah pergi deh, sama Moza juga. Btw Karin katanya mau ke kampus? Bareng gue aja, ini gue mau otw." Jawab Aleta akan pertanyaanya Nadin, Karin hanya menganggukan kepalanya dan berterimakasih akan tawaran Aleta padanya.

"Thank you.."

"Yaudah gue juga berangkat ya Erland udah di depan, jangan lupa test kesehatan lo ya Syakila nanti lo telat lagi buat kirim berkas ke kampus." Kata Nadin sambil mengedip-ngedipkan matanya manja, Agatha dan lainnya hanya tertawa melihat tingkah Nadin.

"Cie di jemput cie" Goda Aleta pada Nadin yang membuat perempuan itu terkekeh pelan sembari berjalan keluar dari rumah. 

"Ah iya! Aku musti cek kesehatan. Buat lampiran pendaftaran, Thank you kak Nadin!" Nadin hanya melambaikan tangannya sebagai jawaban, dan Syakila segera menghabiskan sarapannya untuk bersiap pergi mengecek kesehatannya.

RUMAH - SEVENTEEN AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang