LITTLE SNOW (2)

66 19 3
                                    

"Salju kecil pun menjadi cantik jika menyentuh mu." Naruto mengambil sebutir salju yang jatuh ke atas puncak kepala Hinata.

"Kau pandai sekali." Ucap Hinata tanpa menoleh ke arah Naruto, gadis itu sibuk merajut sebuah syal berwarna merah hati.

"Apa tak ada kegiatan lain yang ingin kau lakukan, Naruto-kun?" Tanya Hinata. Gadis itu bertanya-tanya bagaimana bisa Naruto terus muncul disekitarnya seolah tidak memiliki kegiatan lain.

"Semua tugas sudah aku kerjakan dengan cepat. Karena...." Naruto bangkit dari duduknya, sengaja menggantung kata-katanya.

Hinata menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan tingkah Naruto. Spontan Hinata menata kedua mata sebiru samudra Naruto.

"Karena aku ingin menghabiskan banyak waktu bersama mu." Ucap Naruto yang kini telah duduk tepat di sebelah Hinata. Tangan besarnya menangkup pipi Hinata sempurna.

"Lagi-lagi, kau pandai sekali." Ucap Hinata dengan wajah memerah yang tidak bisa disembunyikan.

"Kau cantik sekali." Ucap Naruto, dengan cepat satu kecupan mendarat di wajah cantik Hinata.

"Se-sepertinya butuh waktu lama untukku bisa membalas mu." Ucap Hinata sambil memalingkan wajahnya yang telah bebas dari kedua tangan besar Naruto.

"Aku menantikannya." Ucap Naruto sambil mengedipkan sebelah matanya. Aura pemuda ini semakin menjadi-jadi tampannya.

Satu hal yang Hinata sadari dan akui bahwa Naruto terlihat tampan di zaman ini. Rupanya yang khas sekali seperti orang-orang Eropa.

"Naruto-kun. Kau tampan sekali di sini." Ucap Hinata sambil tersenyum manis.

"Hanya disini." Tanya Naruto sambil menaikkan satu alisnya. Sedikit tak terima. "Apa kau baru menyadarinya? Aku tampan dimana pun aku berada." Lanjut pemuda itu.

"Tapi disini lebih tampan." Ucap Hinata tak mau kalah dengan argumennya.

"Yang penting aku tampan kan?" Ucap Naruto menggoda Hinata.

"Te-tentu saja." Ucap Hinata malu-malu.

🌟🌟🌟

"Hari ini putra mahkota dan putri mahkota juga terlihat sangat akur dan mesra ya." Ucap salah satu pelayan yang berdiri dibalik pilar bangunan, mengintip interaksi calon pemimpin negeri ini bersama calon ratunya.

"Seperti biasa, mereka sangat serasi. Ah aku juga ingin secantik tuan putri Hinata." Balas yang lainnya sambil memegangi pipinya girang.

"Tapi jika dilihat-lihat, mereka seperti telah mengenal sejak lama ya." Ucap salah satu dari mereka.

"Kau benar juga, padahal pertemuan pertama mereka baru terjadi satu bulan yang lalu."

"Bukankah itu tandanya mereka memang berjodoh?"

"Mereka memang berjodoh." Ucap Kushina, ratu di kerajaan ini. Sontak para pelayan yang tengah mengintip Naruto dan Hinata gelagapan.

"Salam untuk yang mulia Ratu." Ucap mereka serempak. Kushina mengangguk kemudian menatap Naruto dan Hinata dengan tatapan bangga.

"Sudah ku bilang kan, kau akan mencintanya. Lihat, bahkan kurang dari satu bulan." Ucap Kushina menghampiri putra dan menantunya.

Naruto dan Hinata yang tengah asyik berada di taman kerajaan segera menghampiri Kushina.

Naruto dan Hinata yang tengah asyik berada di taman kerajaan segera menghampiri Kushina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Little Snow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang