Maaf..

264 38 4
                                    

   Pandangannya menjadi gelap...

Mata zin perlahan membuka matanya perlahan.

pusing yang ia rasakan masih terasa sakit membuatnya kesusahan untuk melihat dengan jelas.

  Saat zin sudah membuka matanya dan berusaha duduk tiba-tiba minjin menyuruh nya untuk tidur saja. Zin pun hanya melihat minjin dengan samar-samar. Minjin pun bergegas memanggil dokter dan menyuruh zin untuk tetap pada posisi tersebut zin hanya mengangguk lemah.

   Selang beberapa menit setelah zin diperiksa oleh dokter akhirnya dokter itu menyuruh zin untuk istirahat.

  Saat dokter itu pergi dari ruangan zin.
Minjin langsung duduk dikursi samping ranjang zin.

"m-minjin.." ucap zin lemah membuat minjin tersenyum lembut.

"ada apa zin?? Apa kau ingin sesuatu?"
Zin menggeleng

"siapa yang membawa ku kesini??" tanya zin membuat minjin terdiam sejenak.
 
   "tuan yohan yang membawa mu kesini" ucap minjin membuat zin langsung terdiam. Minjin yang melihat ekspresi zin pun sedikit tertegun.

  "sebenarnya apa yang terjadi dengan hubunganmu dan tuan yohan?" tanya minjin membuat zin tiba-tiba terduduk hendak turun dari ranjang namun.. Kaki nya lemas karena kepalanya yang semakin sakit.

saat hendak terjatuh secara tiba-tiba ada  tangan kekar yang menahan zin Yang hampir menyentuh lantai.

Lengan kekar itu membawa zin naik ketepi ranjangnya. zin mendonggak memcoba melihat siapa sosok yang tengah berdiri didepannya namun, pandangannya masih memburam membuat zin menghela nafas.

Tiba tiba zin merasakan dekapan yang sangat erat.
   Zin terdiam sejenak masih memproses apa yang baru saja ia alami..

  Setelah sadar dari kelemotannya zin spontan mengelus surai pria yang sedang mendekapnya.. Mata zin sedikit terbuka lebar karena ia tau siapa pemilik surai  yang saat ini mendekapnya.

   "y-yohan?" ucap zin sedikit ragu

Tak ada jawaban dari sosok tersebut
Hingga akhirnya..

     "maaf.." ucap sosok itu sambil melonggarkan dekapannya membuat zin bisa melihat mata dan muka sosok didepannya kini memerah semerah tomat.

Zin hanya tersenyum kecil seraya menghapus air mata dipelupuk mata sosok tersebut..

   "kenapa kau minta maaf??" tanya zin sambil terkekeh pelan.

  "karna ini salahku” ucap yohan membuat zin mengedipkan matanya beberapa kali.
   "Lalu, kenapa sekarang kau menangis??"
Tanya zin membuat yohan langsung terdiam.

   "jangan menangis bodoh. Muka mu itu jadi mirip binatang yang kau pelihara jika kau menangis seperti ini.." ucap zin seraya menepuk pelan pipi yohan membuat yohan tersenyum tipis.

  "bagaimana kondisimu?" tanya yohan membuat zin memasang pose berpikir
Membuat yohan ingin sekali menonjok zin karena tak memberi jawaban langsung kepadanya.

  "yaa begitulah.." ucap zin sambil tersenyum manis.

" hei zin apa kau menyukai gadis yang tadi menemani mu?" tanya yohan seraya mendudukan dirinya di samping zin

  "hmm.. Mungkin?" ucap zin membuat yohan terdiam





            -Bersambung-



Makasih udh baca😍😘😊😣💓😭🙏

zin.....(Yozin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang