1. The BEGINNING OF EVERYTHING

190 36 5
                                    

1

Semua berawal ketika Dark of abyss meluluh lantahkan peradaban Land of Dawn. Kota-kota di seluruh Land of Dawn hampir rata dengan tanah tak terkecuali dua wilayah dengan pertahanan sihir yang sangat kuat, yaitu lumina City dan Castle Aberleen.

Salah satu wilayah yang terkena dampak paling mengerikan adalah Moonlit forest. Tempat dimana para elf dan leonin sebelumnya hidup berdampingan dengan damai.

Invasi Dark Abyss yang dilakukan secara diam-diam mampu membuat membuat bangsa elf dan leonin kalah telak. Tidak sedikit korban jiwa yang berjatuhan dari pihak kawan maupun lawan.

Malam itu, Land of Dawn dipenuhi teror berdarah di seluruh penjuru negeri dan korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya. Sungai, Tanah, Lautan, Pegunungan dan lembah-lembah hanya dipenuhi warna merah yang memuakkan mata serta menyengat indera penciuman.

Hari itu, hari yang tidak akan bisa dilupakan oleh para penduduk Land of Dawn. Hari dimana mereka kehilangan teman, saudara, orang tua, serta orang yang mereka cintai. Hari itu adalah hari paling berdarah dalam sejarah peradaban Land of Dawn.

***

Seorang gadis kecil dengan tubuh penuh luka dan baju yang compang-camping berjalan dengan kaki yang lemah lunglai seperti siap jatuh tersungkur ke tanah kapan saja. Tangannya berpegangan pada pohon-pohon yang ada disampingnya. Matanya melihat ke segala penjuru, hanya tubuh-tubuh tanpa jiwa yang berserakan di depan matanya. Tanah yang telah disiram literan darah dengan bau bangkai yang menyengat, menyeruak masuk ke dalam indera penciuman si gadis kecil.

Nafasnya terengah-engah. Kakinya sudah mulai tidak sanggup menopang berat tubuhnya. Matanya mulai berat dan penglihatannya perlahan-lahan memudar. Terakhir yang ia ingat sebelum tak sadarkan diri adalah, sosok seorang anak laki-laki dengan mata biru seindah langit meraih tubuhnya.

***

Tiga tahun kemudian...

"Yah, itu kejadian tiga tahun lalu. Tetapi itu kejadian yang tidak akan pernah dilupakan seluruh rakyat kerajaan ini." Ujar (Name) Alary.

Dengan santai (Name) menyusun buku-buku yang ada di perpustakaan kerajaan ini. Disinilah (Name), salah satu ras elf yang selamat sekarang. Semua anak-anak korban perang tiga tahun lalu yang mana orang tuanya meninggal, akan diasuh oleh pihak kerajaan sampai mereka berumur 18 tahun, setelah itu mereka harus memilih jalan hidup mereka sendiri.

Fanny menyeka air matanya yang terus mengalir. Dia tidak menyangka salah satu sahabatnya harus menjalani hidup seberat itu.

"Aku tahu Land of Dawn diserang tiga tahun lalu, tapi aku tidak tahu bahwa kerusakanya separah itu. Ah... Aku seperti katak dalam tempurung." Ujar Fanny. Tanganya bergerak membersihkan buku-buku yang penuh debu.

"Aku juga merasa seperti mu Fanny. Disaat kita hidup tanpa ancaman di kerajaan ini, (Name) malah harus melawan maut." Melissa tak kuasa menahan tangisnya.

Tangannya meraih kedua tangan (Name) dan menangkupnya. "Terimakasih telah lahir dan bertahan sampai detik ini. Aku senang bisa bertemu dan bersahabat dengan mu."

(Name) tersenyum. Tangannya menepuk bahu Melissa. "Sudahlah. Untuk apa kalian bersedih. Kejadianya juga sudah lama berlalu. Orang-orang sudah mulai bangkit dan menjalani kehidupan normal, demikian juga aku."

Yah, (Name) sudah mulai perlahan bisa menerima semua kejadian mengerikan itu. Walaupun begitu, luka trauma itu tidak akan sepenuhnya sembuh. Pasti akan membekas sedikit atau banyak.

Tok Tok!

Suara ketukan pintu menginterupsi obrolan tiga gadis muda ini. Seorang lelaki dewasa dengan baju zirah besi keemasan dengan sopan memberi salam kepada mereka bertiga.

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang