Setelah perubahan suasana yang tiba-tiba, keduanya mulai mencari berbagai macam restoran dengan semangat ingin memakan semua makanan di planet. Setelah 20 menit mencari restoran, aku diam-diam keluar ruangan dan pergi ke ruangan kosong di sebelah. Lantai tiga dipenuhi ruangan kecil seperti ruang konferensi, dan sepertinya ruangan seperti itu bisa digunakan oleh selebriti dan manajer kapanpun untuk meeting.
Aku berdiri bersandar ke dinding di sebelah pintu yang agak terbuka, menatap kosong pada ruangan kosong itu. Aku tidak begitu memikirkan apapun. Aku hanya menunggu mereka berdua keluar saat sudah selesai mencari restoran, dan menemukanku. Pintunya setengah terbuka, jadi aku bisa langsung tahu kapan manajer atau Hansoo keluar dari ruangan sebelah. Tetapi, bukannya melihat dua orang yang kutunggu-tunggu, aku mendengar suara orang lain.
"Apa ini? Kenapa kalian berdua disini?"
Mengikuti suara ceria Myeongshin, suara Hansoo terdengar.
"Itu hakku untuk berada disini. Kenapa hyung peduli?"
Aku menolehkan kepala untuk melihat keluar pintu. Myeongshin berdiri dengan punggungnya setengah menghadapku, dengan dingin mengeluarkan tiap kata pada Hansoo yang berdiri berlawanan dengannya.
"Kau belum dipecat juga? Kau bahkan tidak bisa berdiri di depan kamera karena fobiamu seperti orang bodoh, tapi kau berhasil bertahan cukup lama?"
Manajer keluar untuk menghentikan Hansoo, tersinggung oleh pernyataan itu dan mengerutkan dahi.
"Yoohan, kata-kata macam apa itu? Hansoo itu..."
"Kau juga sama. Sekarang kau diluar ligaku, aku tidak tahu kenapa kau masih melekat dengan perusahaan ini saat tidak ada selebriti yang kau tanggung jawabi. Aku punya keberuntungan yang paling buruk."
Wajah Hansoo memerah seolah-olah tersinggung oleh semburan Myeongshin.
"Kamilah yang tidak beruntung! Ah, kau pikir manajer tidak punya selebriti untuk dijaga saat hyung tidak disini? Manajer-nim kami menemukan orang baru hari ini dan dia sudah lolos wawancara dan mendapat kontrak! Apa yang salah denganmu!"
Aku diam-diam mendengarkan apa yang dia katakan, tapi aku tidak bisa mendengar perkataan Hansoo selanjutnya dengan begitu tenang.
"Dia sangat bagus dalam berakting sehingga Ketua Park yang mewawancarainya menangis! Dia itu jenius akting, jenius akting!"
Apa kau yakin kau sedang membicarakanku?
"Jangan khawatir dengan pekerjaan kami lagi, karena kalau perusahaan mendorongnya dengan kuat, dia akan menjadi aktor hebat yang bahkan tidak bisa hyung tandingi. Hm?"
Hansoo, yang selesai berbicara sambil menaikkan dagu, memegang lengan manajer yang malu, berlari ke dalam ruangan dan menutup pintu hingga berbunyi "Bang!" Aku mengalihkan tatapan menjauh dari pintu yang tertutup, menatap pintu itu diam-diam, dan melihat Myeongshin yang berdiri. Aku tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas karena aku hanya bisa melihat setengah wajahnya, tapi aku bisa tahu dia kesal. Melihatnya, tawa nyaris keluar. Tidak ada yang berubah.
Dulu Myeongshin juga seperti itu. Itu adalah sesuatu yang bisa diabaikan orang lain, tapi dia terus khawatir tentang itu dan mengembangkan masalah dalam dirinya. Bahkan kalau dia sudah mengganti image agar terlihat lebih maskulin dan menjadi aktor populer yang mengendarai sports car yang keren, di dalam dia masih Myeongshin yang sama seperti dulu. Seperti saat ini, dia bisa saja mengabaikan CEO dan sesama aktor dari mantan agensinya yang telah dia hancurkan, tapi dia tidak bisa.
Berdiri menatap pintu untuk waktu yang lama, dia mulai berjalan cepat ke suatu tempat dengan ponsel di tangannya. Aku meninggalkan ruangan dan diam-diam mengikutinya. Dia memasuki lift yang kosong dan berhenti di lantai paling atas. Setelah mengkonfirmasi, aku juga pergi ke lantai teratas dan menuju ke atap tanpa ragu. Disana, saat aku turuun dari lift, hanya ada satu pintu yang hanya bisa dimasuki ketika dibuka dari dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/329763111-288-k652848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Payback
RomanceTitle: Payback 페이백 Author: Samk English Translator: misacchi English Translation: https://chrysanthemumgarden.com/novel-tl/pb/ Sinopsis: Lee Yoohan yang menjalani kehidupan melelahkan sebagai penagih hutang, memutuskan untuk menjadi selebriti demi m...