00
Malam itu cukup sunyi di lapangan, kegelapan menyelimuti seuruh lapangan tersebut. Hanya terang dua lampu yang bersinar memancarkan cahaya samar. Suara jangkrik mengisi udara, menciptakan serenade alam yang sepi. Namun, kesunyian itu tak mampu menahan Xerian Lena, sang wanita misterius dengan bakat alami yang mempesona, mengekspresikan keindahan kemampuan sepak bolanya.
Dengan setiap tendangan yang dilakukannya, seperti seorang penari yang memimpin sebuah simfoni gerakan, melambai-lambai seperti daun yang menari di angin malam. Setiap sentuhan bola terasa lambat, siapapun pasti terhanyut dengan gerakannya.
Namun, di tengah-tengah kesunyian yang hening, datanglah sosok asing yang mengusik kedamaian. Seperti angin yang tak diundang, kehadirannya merobek konsentrasi Xerian Lena. Suaranya datar, namun memiliki daya tarik yang tak terbantahkan.
"Kau masih bermain bola di malam begini?" tanyanya, suaranya seperti gema yang terperangkap di antara rerumputan.
Lena menatapnya, mata birunya yang indah mencerminkan kebingungan, tubuhnya tetap diam tanpa sepatah kata pun. Namun, di dalam hatinya dibanjiri dengan kebingungan.
"Siapa kau?" nada bicaranya seolah tidak peduli. Sebaliknya, rasa penasarannya mengalir meminta untuk dijelajahi.
"Hmph" Tersirat dalam seringai misterius, rasa ingin tahu Lena semakin besar. Sebelum akhirnya melangkah mendekati sosok yang tak asing baginya.
"Tidak mungkin kau tidak mengenalku, kan?" Pria itu bernama Jinpachi Ego. Pria berbadan cangkung tinggi itu terus menerus menatap Lena, memaksa dirinya untuk terdiam sejenak.
Lena menoleh, "... Ego Jinpachi?" ekspresi keterkejutan yang jelas tergambar di matanya. Namun, dalam sekejap, dia tenang kembali.
"Sejak kapan kau hadir di sini, om tua?" nada bangkang melengkapi kata-katanya, jalannya sedikit cepat. Gerakannya penuh elegan, walau wajah sinisnya terus menatap pria itu.
"Dasar bocah sialan" Ego terkekeh dengan sikap angkuhnya
"Aku kesini hanya karena pekerjaan" ucapan Ego hanya membuat Lena semakin penasaran, sambil menyilangkan tangannya, Lena bertanya.
"Apa itu?, sebuah proyek?" seringai puas terpancar muncul di wajah Ego.
"Ya, kau benar"
"Aku tidak pernah ingkar dengan janjiku"
__
Hampir 20 menit, Lena duduk didepan Ego dengan ekspresi angkuhnya. Sambil menyilanhkan kaki dan tangannya, Lena menatap dirinya dengan pensaran.
"Seperti apa projek yang kau buat?, apakah itu sepak bola?"
"Ya~, kau tahu itu" Mereka duduk di kursi yang tersedia di ujung lapangan, Ego menyadarkan punggungnya santai ke jaring yang mengelilingi lapangan.
Lena terdiam, tapi Ego kerap diam sambil tersenyum. Merasa Lena pasti tertarik dengan projek yang direncanakannya.
"Kau..., mau apa dariku?" mata birunya yang kosong itu, menatap Ego dengan intimidasi. Seakan Ego bisa di lahap olehnya kapan saja, makanya yang ditatap hanya diam.
Dia tahu, Lena itu berbahaya. Tapi dia sangat berharga bagi Ego.
"uangmu. Ya..., aku jamin kalau kau bekerja sama denganku..."
"kau akan tertarik dengan projeknya" Senyuman liciknya masih tertampang di wajahnya, Lena semakin penasaran dengan rencananya.
Ego tahu betul dengan dirinya yang suka hal menarik, Lena akan sangat menyukainya, karena sejak dulu, dirinya selalu menjadi ter atas.
"Bagaimana?" Ucapan Ego membuat Lena frustasi, dirinya benar benar ingin tahu projek itu.
"Cepatlah!, aku gak mau tertipu dengan omongan manismu itu"
Matanya menatap Ego tajam, yang di tatap hanya terkekeh. Rencananya berhasil, tinggal satu tahap terakhir yang harus Ego ucapkan.
"Kau bisa melakukan apapun disana..., karena projek itu bisa menghancurkan karir ayahmu juga"
Pupil matanya melebar, terkejut dengan kata katanya.
Ayahnya, katanya?.
"Kau.., benar benar sialan ya Ego Jinpachi.." sambil menyisirkan poni depannya dengan jari jarinya, wajah Lena menatap Ego sinis. Merasa kesal tapi tertarik dengan bersamaan.
"Baiklah, aku akan bekerja sama denganmu, dasar om tua"
[Hi guys!, maaf yh aku baru on sekian lama dari wp. Yah,,,, soalnya aku memasuki masa masa sma sih, stress banget sama tugas tugas ga masuk akal ini. Yh aku revisi ulang ceritanya juga karena alurnya ga jelas dan ga masuk akal,,,,, jadi aku bakal revisi ulang semua dan Oc nya juga!]
Bye ges
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss
RandomTentu, Ego yang menciptakan projek Blue Lock. Tapi Lena lah bossnya.