S!Kaizo X U!Reader

465 27 1
                                    


Genre : (?)

Warning! : Karakter Ooc Plus cerita GaJe,Typo Bertebaran,Chapter Panjang,Mual dan pening bukan tanggung jawab saia PERHATIKAN JUDUL DAN SHIPPER FANFICTION SEBELUM PROTES

Request : CrystalAja

Hope You Like it~

Gak suka?Minggat sana

(Maaf atas keterlambatan Updatenya)

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Petrichor Menyeruak memasuki Penciuman,Menguasai Siang Yang awalnya Terik kini Berubah menjadi Dingin Berangin dengan Rintikan Hujan Yang semakin Deras-- Hujan Yang Tiba-tiba tanpa Peringatan,Kebanyakan Orang Mungkin Akan Panik karna Tak Mengantisipasi Adanya Hujan

Manik Merah terbingkai Lensa Kacamata Menatap Keluar jendela,Hujan Mengingatkannya Akan sesuatu,Momen Yang Tak Akan Ia Lupakan,Walaupun Itu Menyakitkan

Pen Yang sedari tadi digenggam Kini dilepaskan dan Melangkah Mendekati Jendela,Embun Hujan Menutupi pandangan Pada Jendela,Semakin deras Maka Semakin dingin Pula Suasana Yang Ia rasakan

Hujan Menjadi Melody Yang Cukup menenangkan untuknya,Bukan Murni darinya Untuk menyukai Hujan-- Ia Terjangkit Dengan Kebiasaan Seseorang Yang suka Melihat,Merasakan,Dan Mencium Hal Mengenai Hujan

Hujan Membuatku tenang,Bibir Tipis Itu Berucap Padanya Di masa Lalu,Dengan senyuman Manis Kentara pada Wajah Bulatnya

Memang benar,Rintikan Hujan Memang Membuatnya Tenang sedikit-- Terbukti dengan Lelahnya Ia Mengerjakan Dokumen Yang menumpuk,Petrichor Menguasai Penciuman Membuatnya tenang

"Kaizo?"

Menoleh,Mendapati Seseorang Yang tengah Berdiri di depan Pintu dengan Tatapan Kosong,Sweater yang Terlihat Kebesaran pada Tubuh Mungilnya menambah kesan menggemaskan,Kaizo Segera Menghampiri sang Kekasih Hidup,Memegang dengan Lembut Tangan Dingin Yang Kini dengan erat Mengenggam Tangannya

"Kau butuh sesuatu M/n?Harusnya Kau Memanggilku-- Bagaimana Kalau Kau--"

"Tenanglah Kaizo,Kamar dan Ruanganmu Tidak Jauh... Aku masih bisa Berjalan Pelan."Manik (Ec) itu Mati,Kehilangannya Cahaya Yang selalu berbinar Lembut,Menatap wajah Kaizo Dengan Senyuman Lembut Terukir.

Perih,Dari Lubuk Hati Terdalam Kaizo merasa Perih Dengan Keadaan Sang kekasih hidupnya

" Aku kesini Karena Mengkhawatirkan mu,Sekaligus Mengawasimu Agar Tak memaksakan Diri bekerja Terlalu Keras."Duduk di Sofa Empuk Dengan Sehelai Selimut menyelimuti Kaki,Pandangan M/n mengarah Jendela Yang Berembun Karna Hujan

Lagi Lagi,Senyumam Terukir Indah

"Hujan Masih Menjadi Melody Favoritku,Walau Hanya Bisa Kudengar." Kaizo Mengeratkan Genggamannya Pada Tangan M/n,Rasa Bersalah Kembali Menggerogoti Diri-- Sekilas,Insiden Yang membuat Cahaya Hidupnya Kehilangan Penglihatan kembali Terputar

Tepat Saat Hujan,Hal Yang Disukai Oleh M/n justru menjadi Saksi Bisu Dirinya Kehilangan Cahaya Pada Matanya-- Gelap,Dan Hanya Bisa Mendengar.Kaizo Dengan Jelas melihat Bagaimana M/n terlempar Begitu sebuah Truk Yang Oleng Karena Licinnya Jalan Saat itu

Tubuhnya Kaku,Saat Itu adalah saat Dimana Kaizo Ingin Melamar Pemuda Manis Yang telah Merebut Hatinya Semenjak SMA,Melihatnya tergeletak Dengan Darah Yang tercampur air Hujan Kaizo berteriak Sekuat Tenaga

Meminta Tolong,Bahkan Membiarkan Bajunya Terkena Noda darah M/n

Pendarahan yang Hebat,Itulah Yang dikatakan Dokter saat Memeriksa Keadaan M/n,Dan Kaizo berucap Syukur Bahwa M/n masih bisa Selamat Walau Harus mengalami Beberapa Patah Tulang serta Kehilangan Penglihatan

Sparkling loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang