76-78

206 18 0
                                    

Bab 76

arrow_back_ios_newBab SebelumnyaBab selanjutnyaarrow_forward_ios

IKLAN

Ruang putih bersih.

Keadaan tersegel yang dijatuhkan oleh Sasuke menghilang di tempatnya.

Sasuke berbaring memegang pisau di tangan kanannya.

Tangan kiri yang patah memegang pisau aneh.

Pisau sepanjang hampir satu meter itu menusuk dalam-dalam ke dada Uchiha Itachi.

Pisau ini panjangnya lebih dari satu meter.

Pedangnya lebar.

Ada bilah di sisi kiri dan kanan bilah yang hampir berbentuk silinder.

Kedua dari kiri, pertama dari kanan.

Inilah Nightmare Kengo Leiya Sasuke.

Akhirnya bangun.

Uchiha Itachi yang terkena pisau itu awalnya tertegun.

Langsung.

Tunjukkan senyum puas.

"Anda baik-baik saja."

Kemudian potongan-potongan tubuh Uchiha Itachi hanyut.

Uchiha Sasuke juga pulih dengan cepat.

Bekas luka menghilang.

Kebutaan pulih.

Pakaian yang robek juga masih utuh.

Sasuke menatap Kenyu Leiya.

"Sudah waktunya untuk keluar."

Dia mengangkat Jianyu Leiya dan menebas ke arah ruang putih bersih.

------

dunia luar.

Naruto dan Sakura kecil kebetulan berada di dekat stan juga.

Mereka pergi ke rumah sakit untuk melihat Sasuke.

Begitu mereka tiba, mereka melihat sambaran petir setebal kaki menyerang Sasuke.

"Bunuh itu!!"

"Bunuh itu!!"

Keduanya berteriak cemas.

Bisakah seseorang hidup dengan sambaran petir yang begitu tebal?

"Bunuh itu!!"

Yamanaka Ino juga berseru.

IKLAN

Mu Feng siap menghentikan Lightning.

Sasuke, yang telah bergoyang, berdiri tegak.

Wajahnya sedikit pucat tapi matanya seperti bintang.

Dia mengangkat pisau di tangannya ke arah kilat.

Sambaran petir tidak turun ke bilahnya, tetapi mengalir ke bilahnya seperti air, dan akhirnya berkumpul di bilah bilahnya untuk membentuk bola.

Kemudian semua orang tahu.

Pedang ninja asli di tangan Sasuke sudah berubah drastis.

Pisau sepanjang satu meter.

Lebar dan tebal hampir berbentuk silinder.

Ada dua cabang berbentuk kait di sisi kiri bilah, dan satu cabang di kanan.

Petir berkumpul di cabang kanan seperti lampu yang bersinar.

Hokage: Desa ini di Ambang Kebangkrutan, Aku Menggali Minyaknya  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang