Manusia Paling Pemaaf

9 0 0
                                    

Sosok mungil yang kini terlelap, tadinya menangis penuh amarah
Sosok kecil yang kini di pangkuan, tadinya menjerit tak karuan
Sosok kecil yang saat ini tengah beristirahat, tadinya mengeluh penuh peluh

Ahh aku
Seonggok raga yang sangat mengharapkannya
Nyatanya tak terlalu bisa menghambat tangisnya
Tal bisa sehari saja tak mendengar keluhannya
Dan semuanya karenaku

Karena aku yang tak sadar dengan kebutuhannya
Tak sadar dengan keinginannya
Tak paham dengan kemauannya

Hanya menuntut ambisiku
Dan menumpuk egoku tanpa pedulikan kebutuhannya

Tapi dia kembali datang dan datang
Berlari dan memeluk kakiku
Berjabat dan mencium tanganku
Tersenyum dan melingkarkan tangan pada bahuku

Tanpa ada rasa dendam
Tanpa ada rasa kecewa
Tanpa ada rasa bahwa aku bersalah

Maaf sayang....
Anakku...

Gresik, 8 Januari 2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kehidupan Dalam KedamaianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang