1. The Troublemaker

16 1 0
                                    

"Halo, semuanya. Gue Chandra, vokalis The Troublemaker. Ya sesuai namanya, kami ini emang seneng bikin masalah ya.  Contohnya aja kayak sekarang. Wah masalah banget nih, masalah besar. Gue sama sekali ga nyangka, yang dateng hari ini tuh serame ini. Yang tiba-tiba bikin gue takut banget bikin masalah sekarang. Ya walaupun gue tau sih kalian semua mungkin bukan dateng cuman buat ngeliat The Troublemaker. Tapi, gapapa! Gue seneng banget ngeliat kalian hari ini. Hari ini cuacanya lumayan panas juga ya? Semoga penampilan kami ga bikin kalian nyesel ya panas-panasan gini. Oke gue mulai yaa!! Hitungan ketiga kalian teriak 'The Troublemaker!!', oke?"

"OKEEE." Jawab penonton yang ada ditribun dan yang didepan panggung.

"Oke gue mulai ya!! 1....2....3...."

"THE TROUBLEMAKER." Teriak seluruh penonton.

Setelah teriakan dari penonton, anggota band The Troublemaker pun mulai memainkan alat musik mereka.

~~~

"Chan! Mantep banget suara lo hari ini! Ini acara buat ngerayain hut kampus kita, tapi malah kayak konser The Troublemaker. Lagi ada apa nih?" Tanya William atau biasanya dipanggil Willi— ketua panitia acara tersebut, yang kebetulan teman Chandra.

"Ga ada apa-apa kok, biasa aja." Jawab Chandra dengan malu-malu.

"Aelah, gausah sok malu-malu kucing lo! Hari ini pacarnya nonton, makanya semangat gitu." Ucap pemain bassis The Troublemaker, Januar.

"Ck! Apa sih lo? Lo tuh ga diajak." Ucap Chandra sambil menunjuk-nunjuk Januar. Sedangkan Januar? Dia sama sekali tidak peduli dan hanya sibuk meneguk minuman yang sudah disediakan.

"Hahaha ada aja lo, Chan. Untung cewek lo dateng, kalo ga mana mungkin acara hari ini bisa pecah banget kayak gini. Jadi ga nyesel gue udah ngundang kalian." Ucap Willi dengan sumringah nya yang sedaritadi tidak pernah luntur.

"Will!!" Panggil seorang gadis dengan rambut kuncir kudanya. Dia memberi isyarat kepada Willi untuk mengikutinya.  Willi pun mengangguk sebagai balasan.

"Yaudah kalian istirahat dulu disini ya. Gue masih ada kerjaan, dah ya gue tinggal dulu. Thanks ya sekali lagi." Ucap Willi sambil berjalan menyusul gadis tadi yang sudah berjalan duluan.

"Okay, thanks juga ya, Will." Balas Chandra yang hanya dibalas lambaian tangan oleh Willi sebelum dia menghilang setelah keluar dari tenda.

"Jan, yang lain kemana? Perasaan tampil tadi pas kok 6 orang, kenapa sekarang sisa lo sama gue aja? 4 orang lagi mana?" Tanya Chandra kepada Janu yang sedang sibuk memainkan handphone miliknya.

"Celio sama Yudi tadi kalo ga salah katanya mau cari cemilan. Jerico tadi disamperin sama Angel, terus kalo Ricky gue gatau sih kemana, dia turun duluan tadi." Jawab Januar.

"Ck! Tuh anak ngelayap mulu kerjaannya. Terus bang Mario kemana?"

"Tuh belakang lo."

Spontan Chandra langsung membalikkan tubuhnya demi melihat apa yang sedang dilakukan Mario—manager The Troublemaker.

"Lu ngapain bang?" Tanya Chandra sambil mengintip Mario yang berjongkok dibelakang sofa tempat dia duduk sedari tadi.

"Topi gue." Jawabnya sekenanya, sambil tampak sedang mencari sesuatu.

"Napa topi lo?"

"Ilang."

"Kok bisa? Ilang kemana?"

"Ck, mana gue tau, kalo tau juga daritadi udah nemu."

"Oh gitu. Btw, anak lu 4 ekor juga ilang bang."

"Serahlah, ga peduli gue."

"Elah bang topi doang itu, tinggal beli lagi apa susahnya."

"Ck, gabisa, Chan. Tuh topi hadiah pertama dari Rania. Mana mungkin gue biarin gitu aja."

"Loh,bukannya kalian udah putus?  Lagian Rania juga mana peduli sih bang sama tuh topi."

"Lo kalo ga bisa diem gue tonjok ya lo. Mending lo cari aja noh anak-anak lo yang ilang itu. Daripada lo ngerecokin gue mulu, pusing gue."

"Iyadeh iyaaa."

"Jan, jagain bang Mario ya, gue ngeri dia tantrum karna ga nemuin topinya." Ucap Chandra sambil berjalan cepat keluar menghindari amukan Mario. Sayup-sayup dapat Chandra dengar suara tawa Januar dan teriakan marah Mario. Yang membuatnya terkekeh geli.

~~~

Chandra berjalan dengan santai melewati orang-orang yang tampak bahagia hari ini. Datang ke festival perayaan HUT kampus dengan orang tersayang, bukankah itu menyenangkan? Begitupun Chandra, hanya saja dia bukan datang dengan orang tersayang melainkan tampil untuk orang tersayang.  Walau Chandra tidak dapat melihat sang pacar di kerumunan orang tadi, setidaknya Chandra yakin sang pacar pasti akan menonton. Karena mereka sudah berjanji.

"Sarah, aku masih cinta sama kamu, kita balikan aja ya?"

Sayup-sayup Chandra mendengar suara laki-laki sedang berbicara dengan seseorang. Awalnya ia tidak perduli, tapi mendengar nama yang diucapkan membuatnya penasaran. Sarah? Apakah Sarah yang ia kenal?

"Aku udah punya pacar, Ar. Maaf ya?"

Suara itu? Itu terdengar seperti suara pacarnya. Karena penasaran ia pun mulai mendekati sumber suara. Itu berada di taman kampus yang berada dibelakang festival. Tentunya sepi karena orang-orang sedang sibuk di festival. Dibalik pohon yang besarnya cukup untuk menutupi tubuhnya. Disana dia melihat seorang laki-laki yang membelakanginya sedang memegang kedua tangan pacarnya. Apa-apaan laki-laki itu. Itu pasti mantan pacar Sarah yang dia ceritakan dulu. Karena geram Chandra pun bersiap untuk keluar dari persembunyiannya dan berencana untuk memukuli laki-laki itu.

"Tapi, kamu ga beneran cintakan sama dia? Kamu macarin dia cuman buat bikin aku cemburu kan? Kamu menang, aku cemburu. Sekarang ayo kita balikan dan kamu putusin dia, ya? Kamu mau kan?"

"Ngarep bener ni laki, Sarah pasti bakalan nolak dia lah." Batin Chandra dengan percaya diri dan senyuman miring diwajahnya.

"Aku mau." 

~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Troublemaker || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang