Kabar kebersamaan Jonatan dan Anthony tersebar luas berkat kemampuan gosip luar biasa yang dimiliki oleh seorang Fajar Alfian.
Saat Jonatan tiba di sesi latihan pagi hampir semua tim putri mengerubunginya.
" Jo, bener gak Lo pacaran sama kak Oniik?" Tanya Jorji antusias di tengah kerumunan itu
" Eee.. iya" jawab Jonatan agak bingung dengan pertanyaan tiba-tiba itu
Jorji berteriak histeris
" KAN...! Kapal gue udah berlayar!!!"Jorji dan para tim putri lainnya bersorak dan mulai bergosip ria di pinggir lapangan meninggalkan Jonatan sendiri
Tim Putra yang melihat hal itu hanya tertawa melihat kerandoman tim putri
" Kok mereka tiba-tiba tau siih?" Tanya Jonatan pada Chico, karena satu asrama putra memang sudah tau hubungannya dengan roomatenya tapi tim putri?
" Biasa laah Bang Fajar bagi-bagi hot gosip tentang Lo sama Kak Oniik di grup kemarin"
" Gue sampai curiga jangan-jangan admin lambe badminton itu Bang Fajar!!" Ujar Ikhsan penuh kecurigaan
" Bisa-bisanya ya tu orang" Jonatan terkekeh sambil menggelengkan kepalanya heran
" ngomong-ngomong kak oniik masih sakit ya bang?" Tanya leo pada Jonatan
" Udah sembuh tapi gue suruh istirahat dulu aja hari ini, emang kenapa?"
" Udah lama gak liat yang manis manis hehe"
Spontan leo mendapatkan geplakan manis di kepalanya
"Ya elaah bercanda doang bang" rutuk leo sambil mengusap kepalanya
" Elu mancing bambang" jawab daniel pada patnernya itu
" Tapi emang belakangan ini suasana di lapangan sepi ya... kak onik sakit, ko marcus cedera, ko kevin lagi istirahat" keluh daniel lagi
Pada saat nama Kevin disebutkan Jonatan langsung kaku. Sejak saat itu sampai hari ini dia memang belum bertemu dengan Kevin dan sejujurnya sebisa mungkin Jonatan ingin menghindar.
Entah kenapa pada saat itu juga matanya bertatapan dengan Rian yang ternyata juga sedang menatapnya. Pemuda Christie itu selalu merasa bahwa Rian selalu mengetahui segala sesuatu diantara dia, Anthony dan Kevin.
Tiupan peluit pelatih membuyarkan pikiran Jonatan. Semua bersiap berlatih dan melakukan pemanasan.
.
.
.
.
.
Jonatan membuka pintu kamar asramanya, disambut suara tawa merdu dari si manis yang sedang fokus menonton sesuatu dari laptopnyaJonatan mendekat dan mencium kening kekasihnya
" Lagi nonton apa sih sampai ketawa gitu?" Tanyanya lembutWajah si manis merona merah karena perbuatan si pemuda Christie sebelumnya
" Nonton series kemarin yang aku ceritain itu looh"Jonatan mengangguk sebagai tanda bahwa ia tau apa yang dimaksud si mungil, ia berlalu ke ranjangnya sendiri dan membereskan bawaannya saat latihan tadi dan bergegas mandi untuk menghilangkan jejak keringat di tubuhnya
" Makan dulu sana, aku tadi mesan makanan buat kamu" celetuk Anthony ketika melihat Jonatan keluar dari kamar mandi mereka
Tapi pria tinggi itu tidak mengindahkan perkataan Anthony, ia malah dengan cepat bergabung dengan si mungil di ranjangnya, mendempet si kecil untuk memberi ruang di kasur yang tidak besar itu.
" Aku gak laper" katanya singkat sambil memeluk pinggang Anthony
Sejak mereka bersama Jonatan lebih lengket padanya. Jonatan sama sekali tidak memberikan jarak untuk mereka, itu semua karena Jonatan merasa tidak aman. Ia selalu merasa bahwa sewaktu-waktu Anthony bisa saja hilang dari pelukannya.
Elusan lembut di rambut Jonatan menghilangkan sementara perasaan gundah itu
" Capek yaa? Tidur sebentar terus nanti aku bangunin buat makan deh" kata si manis perhatian
Jonatan hanya berdeham untuk membalas perkataan itu. Ia lihat Anthony masih berkutat dengan series yang ditontonnya tadi tapi kali ini ia tidak tertawa keras seperti sebelumnya hanya terkekeh kecil sambil mengelus rambut hitam Jonatan dengan tangan kecilnya. Jonatan tersenyum dan mencoba untuk tidur.
Episode demi episode Anthony tonton dengan tenang, ia berusaha keras agar pemuda yang sedang memeluknya itu tidak terbangun. Sesekali Anthony memandangi wajah Jonatan. Tampan batinnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, seriesnya sudah selesai ia tonton dari tadi dan menurutnya sudah waktunya juga untuk membangunkan Jonatan supaya ia bisa makan terlebih dahulu.
" Jo...." Panggil Anthony pelan sambil menepuk pundaknya
" Bangun dulu, makan..." Kali ini Anthony menggerakkan badannya lebih keras
Jonatan terbangun tapi ia masih betah berbaring dan memeluk pinggang pemuda yang lebih kecil darinya itu
" Sebentar lagi..." Rayunya manja
Anthony menatap jengah, ia sudah hafal kebiasaan mager pemuda satu ini
" Enggak, makan sekarang baru tidur lagi" katanya tegasJonatan bangun dengan malas karena ia tidak melihat peluang untuk menang dalam perdebatan itu. Ia mengambil makanan yang diletakkan di meja nakas dan menaruhnya di meja lipat kecil yang sering mereka gunakan untuk makan
" Kamu tidur?" Tanya Jonatan setelah melihat Anthony meletakkan ponselnya dan menaikkan selimutnya
" Iyaa, capek habis nonton series tadi"
" Ya udah tidur gih nanti aku nyusul" sengaja Jonatan berkata begitu supaya Anthony tetap menyisakan ruang untuknya tidur
" Lama-lama aku jual yaa kasur kamu" ucapnya bercanda sambil memejamkan matanya yang lelah
Jonatan hampir tersedak makanannya mendengar hal itu,
" Jual aja, kasur kamu juga, nanti kita beli satu yang besar"Tidak ada balasan lagi setelahnya.
Jonatan amati dengan seksama, aah rupanya sudah terlelap batinnya.
Setelah makan Jonatan tentu saja tidak bisa langsung tidur lagi jadi ia memainkan game di ponselnya terlebih dulu.
Suara dering telepon tiba-tiba memecah keheningan. Bukan ponsel Jonatan, lantas Jonatan menoleh ke arah meja tempat ponsel Anthony berada.
Kevin
Sebelum Anthony terbangun Jonatan dengan cepat meraih ponsel itu dan mematikan panggilan yang masuk, ia bahkan menghapus riwayat panggilannya.
Entah sudah berapa kali Jonatan melakukan ini tapi ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia berhak melakukan itu. Jonatan hanya berusaha melindungi apa yang menjadi miliknya.
Lama ia terdiam bahkan game di ponselnya pun ia acuhkan. Jonatan sibuk berkecamuk dengan pikirannya sendiri. Selalu begitu di setiap malamnya.
Lelah. Jonatan lebih memilih menyelinap masuk ke dalam selimut Anthony dan mendekapnya sekali lagi, dalam tidurnya Anthony berbalik dan balik memeluknya.
Anthony miliknya....
AN :
Haiiii ada yang masih nungguin gak sih cerita ini hehehe??
Kalau ada, cuma mau ngasih tau aja sih, makasih yaa udah baca dan nungguin cerita ini dan kabar baiknya adalah cerita ini bakal tamat!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend Or More
RandomKisah kita, diantara hubungan teman yang merumitkan perasaan