Halooo
Haii
AnnyeongWarning Typo ❗❗
Selamat membaca bab ini yorobuuunn"Kebahagiaan orang akan terjaga, jika ada kejujuran yang terjaga." Aquila
Aquila berencana untuk menemui Stella, ia sudah menghubungi mantan kekasih kakaknya. Semalam Aquila melihat Kakaknya duduk sendiri di ruang tengah lantai dua. Ia tak sengaja mendengar kakaknya terisak dan menyebut nama Stella. Sebagai adik, tentu Aquila juga merasa sakit saat kakaknya dalam terpuruk. Terlepas dari apa yang telah kakaknya lakukan, Andre yang sejak dulu selalu mengutamakan kebahagiaannya, sampai-sampai ia tidak tau. Kakaknya bahagia atau tidak.
Aquila menatap keponakannya senang, bayi laki-laki yang baru berusia enam bulan itu terlihat begitu sehat. Dia sangat aktif dalam gendongan laki-laki bertubuh kekar yang sedang membuat susu.
"Halo aunty?" laki-laki itu melambaikan tangan Andra ke arah Aquila, dan mengeluarkan suara lucu bak seorang bayi.
Aquila tersenyum, ikut melambaikan tangannya pada Andra. Ia mendekati keponakannya, mengelus kepalanya pelan.
"Lucu banget sih, keponakan aunty." ujar Aquila, gemas melihat pipi gembul Andra.
Andra langsung menghentakkan kakinya dengan tangan terlentang ingin digendong Aquila. Dengan senang hati, Aquila menggendong keponakannya. Ia teringat masa di mana dirinya tidak punya kesempatan untuk menggendong anak-anaknya saat masih berusia enam bulan seperti ini. Aquila hanya tau dari cerita Regan dan melihat beberapa video juga foto kebersamaan Regan dengan anak-anaknya. Rekaman cctv saat malam hari Regan harus bangun karena anak-anaknya menangis. Semua itu tidak bisa Aquila rasakan, karena dirinya belum sadarkan diri.
"Anak ganteng." kata Aquila, tatapannya menjadi sendu ketika melihat wajah Andra. Wajahnya begitu mirip dengan sang kakak, mata hidung dan bibirnya sama persis.
Stella bisa melihat raut sedih Aquila, dia tau aku pasti kini sangat berat menyembunyikan tentang Andra dari kakaknya. Apalagi sekarang mereka sudah baikan, bahkan Andre juga sering menginap dirumah kedua orang tua Regan untuk menghabiskan waktu bersama Aquila dan yang lainnya.
"Kakak akan beritahu tentang Andra, ke kakak kamu." kata Stella pada akhirnya.
"Mungkin, tiga hari lagi." lanjut Stella.
Aquila langsung m ngangkat wajahnya, menatap kaget Stella yang tiba-tiba memutuskan untuk memberitahu tentang Andra. Ia sudah tau jika Stella akan memberitahu kakaknya, tapi tidak menyangka jika secepat ini.
"Kakak yakin?" suara Aquila sangat pelan.
"Ya, aku udah siap dengan semuanya. Aku akan katakan semuanya sama Andre dalam tiga hari lagi. Kamu mau bantu?"
Dada Aquila terasa berdebar kuat, hingga terasa sedikit nyeri. Ini memang keinginannya untuk memberitahu kakaknya tentang Andra, tapi tidak secepat ini. Ia belum siap melihat kakaknya bersedih karena nanti Stella akan benar-benar meninggalkan sang kakak. Stella sudah mengatakan, jika Andre kakaknya, tau tentang Andra maka wanita itu akan segera menikah dengan Theodore. Laki-laki yang selama ini merawat Stella dan Andre dengan suka rela.
"Aku harus bicara sama Regan dulu, nanti aku kabari kakak, ya." putus Aquila, terlihat ragu.
Theodore, laki-laki tampan itu tersenyum bahagia mendengar apa yang calon istrinya katakan pada Aquila. Dengan begitu, ia dan Stella akan segera menikah. Sesuai janjinya pada Stella, ia akan menikahi wanita itu setelah Andre tau tentang putranya. Ia juga akan segera menemui orang tuanya untuk meminta restu, meskipun akan mendapatkan penolakan lagi, tapi ia akan kembali mencobanya. Demi Stella dan Andre, tentunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/258333149-288-k876276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated Love [END]
Romance"Bisa dibaca bab lengkapnya di Fizzo" "Aquila hamil anak aku, Bunda!" suara serak itu membuat semua orang terkejut. Aquila yang akan membuka pintu menegang, ia tak menyangka Regan akan sadar saat dirinya belum pergi dari sana. Ditambah lagi kini Ren...