Sore itu firasatku mengatakan akan ada hal buruk, hujan turun dengan deras dan supir pribadi ku yang entah kenapa kini tidak datang menjemput ku membuat ku semakin panik, aku terus berlari menerobos hujan tak perduli sepatu ku menginjak genangan air kotor ataupun baju ku yang kini sangat basah, pikiran ku saat ini hanya tertuju pada rumah, aku ingin sampai secepat mungkin. Memastikan bahwa tidak ada hal buruk seperti firasat ku
"papa!" aku membuka pintu dengan tergesa, hancur. Ruang utama yang selalu terlihat rapi kini hancur berantakan, aku menggigit bibir ku kasar. Dengan perasaan kacau memasuki ruang demi ruang rumah ku yang sangat mengerikan, mencari sosok yang mungkin ku kenal, bahkan kini tidak ada satu orang pelayan pun yang terlihat, semakin aku masuk ke dalam semakin terlihat ruangan yang hancur, ini gila! siapa yang melakukan hal keji seperti ini!
Aku memasuki ruang baca papa, berharap menemukan sosok pria itu disana tapi hasilnya nihil, yang ku lihat hanya buku-buku kesayangan papa yang kini berserakan tak beraturan di lantai dan bangku besar milik papa yang kini tengah di duduki seseorang.. seseorang yang tengah duduk membelakangi ku, tunggu..
"papa?" panggil ku berusaha memastikan
Bangku itu memutar berbalik menghadap ku
Tubuh ku seketika menegang, mata ku membulat dan aku yakin aku akan jatuh saat itu juga jika aku tidak menahan beban tubuh ku sekuat tenaga karna kaki ku sangat merasa lemas
Bukan sosok papa yang ku temui disana, tapi sosok pria brengsek bertopeng malaikat.
Pria yang membuat hidup keluarga ku hancur lebur.
Pria yang kini tersenyum penuh makna menatap ku dengan pandangan mengintimidasi
Aku yakin waktu hidupku di dunia tak akan lama lagi, karna pria itu sudah menemui ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Smile
عاطفيةIf you would be loved, love and be lovable – benjamin franklin