Sirine aneh itu membuat ku terbangun dari tidur lelapku, aku pikir sudah pagi ternyata jam masih menunjukkan pukul satu malam. Aku bangun dan mengucek mataku menggunakan satu tangan . Udara yang sangat dingin dimalam hari semakin membuatku susah untuk beranjak. Tiba-tiba muncul sosok yang tinggi, hal itu sontak membuatku kaget. Ternyata itu hanya bayangan orang.
Dalam hitungan Ketiga semuanya harus berbentuk lingkaran, sahut orang diseberang sana yang entah aku tak tahu siapa dia. Aku pikir hanya ada aku ditempat ini, ternyata banyak orang. Meskipun dalam keadaan mengantuk berat aku tetap mendengar instruksi orang itu.
"Kita Ada dimana ini?" Tanya perempuan mungil yang ada disampingku.
" Aku juga nggak tahu, seingat ku semalam aku tidur diatas kasur dikamarku"
"Aku takut!!!"Perempuan mungil itu menggenggam erat tangan kananku. Sementara perempuan yang ada disamping kiriku hanya terdiam dan menatap kosong kearah tengah lingkaran.
Dalam hitungan Ketiga Semua berbaris dengan rapi, sahut laki-laki besar itu. Lagi-lagi kami hanya mengikuti instruksinya, tubuh Kami seperti diremot dan tidak bisa melakukan perlawanan.
Tiba-tiba muncul lagi seorang pria yang memiliki perawakan lebih besar daripada pria yang pertama. Tentu hal itu membuat kami ketakutan dan ingin berlari meninggalkan tempat ini. Tapi rasanya kaki kami berat, badan kami seperti dikontrol untuk tetap bertahan ditempat ini.
"Kalian semua guling" Teriak Pria yang baru datang itu.
Sontak kami kaget dan bingung. Sebenarnya dimana kami? Apa yang terjadi? Dimana ponsel kami?. Belum ada yang bergerak semua masih diam terpaku ditempat masing-masing. Aku tau mereka semua memiliki pikiran yang sama denganku.
"Ayo cepat guling kalian tidak mendengar ku" Sekali lagi pria itu berteriak dengan suara lantang.
Buyarlah semua pikiran kami, sehingga hal itu membuat orang-orang yang ada di sekelilingku berhamburan mengambil posisi berbaring dan bersiap untuk mengguling badannya. Aku masih berada dalam posisi semula yaitu berdiri dan mematung. Sehingga hal itu menarik perhatian pria yang teriak tadi.
" Hei kamu tidak dengar apa yang aku katakan tadi" Kata pria itu dan melotot kearah ku.
Aku hanya diam mematung sambil menatap bola matanya. Dia kemudian mendekatiku. Dan sekali lagi membentak ku.
"Kamu ini membangkan dan tidak mau mendengar ya"
" Aanu anu kak, aku kedinginan dan tidak bisa bergerak"
"Elleh, itu hanya alibimu saja, cepat-cepat lakukan apa yang seperti mereka lakukan"
Perlahan-lahan aku membungkuk dan memulai berbaring seperti yang mereka lakukan, aku mulai menggulingkan badan ku kearah kiri. Tiba-tiba
"Plek"Kepalaku terbentur dibatu dan membuat darah bercucuran dari pelipisku menetes mengenai mataku. Semua orang kaget dan menghampiriku, kesadaran ku hilang. Aku pingsan, dan tidak sadarkan diri.
"Drrt,Drrt,Drrt"
Sesuatu seperti bergetar dan membuatku terbangun, dan membuka mata, melihat sekelilingku berwarna putih. Rupanya hanya mimpi.